Liputan6.com, Semarang - Kasus Covid-19 di Jawa Tengah mulai menunjukkan kenaikan. Data akhir bulan lalu mengungkapkan, beberapa kota sudah memerlihatkan angka yang cukup mengkhawatirkan, seperti Jepara, Sukoharjo, Tegal, Solo, Wonogiri sampai Kabupaten Semarang.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan, kondisi tersebut memberi sinyal kalau seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat luas, harus semakin ketat dalam menjalankan protokol kesehatan. Ibarat kalimat terkenal dari Bang Napi, kini publik diminta waspada, waspada dan waspadalah.
Data dari tim satuan tugas penanganan Covid-19 Jawa Tengah menyebutkan, saat ini terkonfirmasi Covid-19 di area Semarang berjumlah 35 orang, Jepara (19 orang), Sukoharjo (17), Surakarta (14), Tegal (12), Wonogiri (10) dan Kabupaten Semarang (10).
Advertisement
"Wilayah lain hanya berkisar di angka 10, ada juga yang satu dan nol kasus. Meski begitu, kita tetap harus waspada,” kata Ganjar. Oleh karena itulah, politisi PDI Perjuangan ini meminta untuk kembali mengaktifkan program Jogo Tonggo.
Orang nomor satu di jajaran Pemprov Jateng ini meminta setiap kepala daerah di areanya untuk tetap selalu meningkatkan waspada. Tak lupa juga memaksimalkan program mengingatkan pentingnya protokol kesehatan.
Khusus Jogo Tonggo, program ini menjadi upaya antisipasi penyebaran Covid-19, terutama munculnya varian Omicron. “Kita meminta kepada seluruh bupati atau wali kota siaga dan kembali jogo tonggo, dengan prinsip utama mengedukasi masyarakat memakai masker," tegas Ganjar.
Ada Langkah Lain
Langkah lain yang bakal kembali beroperasi adalah setiap pemerintah daerah bisa lebih bisa aktif berkeliling memberikan edukasi Jogo Tonggo. Seperti diketahui, program ini menjadi inisiasi Pemprov Jateng dalam rangka pemberantasan Covid-19, berbasis kewilayahan. Aturan ini muncul melalui Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2020, dengan realisasi Satgas Jogo Tonggo.
Sesuai namanya, Jogo Tonggo mengedepankan partisipasi aktif warga untuk saling menjaga dari penularan Covid-19. Jika ada yang terinfeksi virus Corona, warga dapat saling menjaga dengan memberikan perhatian, dan tidak memberikan stigma pada mereka yang tertular.
Saat ini, program inisiasi Jogo Tonggo sudah diaplikasikan dalam berbagai bidang. Beberapa model tersebut antara lain Jogo Santri, Jogo Pasar, Jogo Kantor sampai Jogo Plesiran. (Tito Isna Utama)
Advertisement