Liputan6.com, Jakarta - Lagu Pujaan Hatiku yang diciptakan Adhitya Bagaskara menjadi salah satu karya monumental era kedua Jikustik, setelah era vokalis Pongki Barata. Lagu yang dirilis pada 2023 ini begitu istimewa bagi Jikustik adalah keberadaan beberapa part cengkok Melayu dalam lagu ini, yang sangat berbeda dari karya-karya Jikustik sebelumnya.
Setelah 10 tahun berlalu, lagu Pujaan Hatiku akan menjadi single ketiga dari Mini Album 'Back 4 Good', yang akan dirilis bertahap hingga akhir 2023 dengan judul Pujaan Hatiku (Alter Version). Pemberian judul 'Alter Version' tidak hanya menunjukkan makna sebagai versi alternatif, tetapi juga memiliki signifikansi khusus bagi Jikustik yang memasuki era ketiga pada tahun ini.
Proses kreatif dalam menciptakan lagu 'Pujaan Hatiku (Alter Version)' melalui serangkaian ide kreatif yang memakan waktu, mengingat karya ini sangat berbeda dari karya-karya sebelumnya yang dikenal dengan melodi dan lirik yang kuat. Keberadaan Icha Aji, yang kini menjadi vokalis utama Jikustik, akhirnya berhasil mengembalikan karya monumental ini ke akar musik Jikustik dari 27 tahun yang lalu.
Advertisement
Baca Juga
“Sebagai pencipta lagu, proses menciptakan aransemen dan gaya penyampaian baru dalam lagu ‘Pujaan Hatiku (Alter Version)’ ini begitu memuaskan karena kini lagu ini memiliki nuansa yang sangat berbeda. Saya hampir saja lupa bahwa lagu ini adalah hasil dari karya yang sama dengan yang saya ciptakan 10 tahun lalu,” ujar Adhitya Bagaskara.
Lagu ‘Pujaan Hatiku (Alter Version)’ memiliki makna mendalam bagi setiap anggota Jikustik. Seiring dengan usia 27 tahun di industri musik dan memasuki era ketiga perjalanan panjang Jikustik, hubungan di antara anggota band mengalir begitu alami. Karya yang dihasilkan bukan hanya tentang rekayasa musikalitas semata, tapi juga tentang kenyamanan berkarya bersama dalam sebuah keluarga.
"Sebagai musisi, seluruh personel Jikustik memberikan yang terbaik untuk menciptakan karya ini. Khususnya Icha, yang berhasil membawakan lagu ini dengan begitu sempurna, menambahkan nuansa magis yang luar biasa. Semangat kami dalam 'Pujaan Hatiku (Alter Version)' seakan membawa saya kembali ke 1996, di mana mimpi-mimpi kami sebagai musisi berada di puncak tertinggi," kata Carlo, drummer Jikustik.