Kala Limbah Batu Bara dari PLTU Paiton Dimanfaatkan untuk Bangun Rumah

Dengan menggunakan limbah batu bara sebagai bahan bangunan, pembangunan sebuah bangunan pun bisa lebih jemet 30 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2022, 17:00 WIB
Pembangunan Perumahan
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Probolinggo - Selama setahun terakhir, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), Unit Bisnis Jasa Operasi dan Perawatan (UBJOP) Paiton di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, memanfaatkan limbah batu bara menjadi bahan bangunan.

General Manager PT PJB Unit Pembangkitan Paiton Agus Prasetyo Utomo menjelaskan limbah batu bara tersebut berasal dari fly ash dan bottom ash (FABA), atau abu bekas pembakaran batu bara dalam proses pengolahan menjadi energi listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton.

"Limbah batu bara sejak tahun 2021 tidak lagi ditetapkan sebagai bahan berbahaya beracun atau B3. Sejak itu kami mengolahnya menjadi bahan bangunan seperti batu bata dan paving block," katanya kepada wartawan di Probolinggo, Jumat sore.

Rumah percontohannya yang dibangun menggunakan material FABA telah berdiri di lahan seluas 120 meter persegi di Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Agus memastikan pembangunan menggunakan material FABA lebih menghemat biaya hingga 30 persen. Salah satunya karena tidak membutuhkan banyak semen.

"Contoh perbandingannya, jika menggunakan bahan bangunan konvensional membutuhkan sebanyak 10 sak semen, dengan bahan FABA cukup empat sak saja," ujarnya.

 

PLTU Paiton Hasilkan Ribuan Ton Limbah Batu Bara per Hari

PLTU Paiton
PT Pembangkitan Jawa Bali mencetak sejarah dengan menyabet Proper Emas untuk pengelolaan PLTU Paiton unit 1 dan 2 di Probolinggo, Jawa Timur.

Tercatat per tahun PLTU Paiton rata-rata menghasilkan sebanyak 110 ribu ton FABA atau sehari mencapai 350 ton. Sementara per hari dalam setahun terakhir mampu memproduksi sebanyak 450 balok FABA paving maupun batu bata. Menurut Agus, sementara belum dijualbelikan. Selama setahun terakhir hanya untuk program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

"Semisal untuk membantu pembangunan masjid dan perbaikan jalan desa atau kampung di wilayah Kabupaten Probolinggo. Termasuk membantu pembuatan jalan akses menuju rumah hunian sementara bagi korban awan panas guguran Gunung Semeru di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur," katanya.

Saat ini, Agus menanaskan, sedang mencari rekanan dari kalangan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) yang bidang usahanya fokus pada pembuatan batu bata maupun 'paving block'.

"Tetap sebagai bagian dari CSR, nantinya pembuatan batu bata maupun 'paving block' menggunakan bahan FABA kami serahkan kepada UMKM, khususnya di wilayah Kabupaten Probolinggo," ucapnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya