Fakta di Balik Video Viral Penembakan Pria Bawa Celurit di Sumenep

Ternyata pria tersebut adalah begal yang gagal beraksi.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2022, 02:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2022, 02:00 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Sumenep - Sebuah video singkat yang memperlihatkan penembakan terhadap seorang pria viral di berbagai WhatsApp grup. Belakangan diketahui penembakan itu terjadi di Jalan Adirasa, Desa Kolor, Kecamatan Kota, Sumenep pada Minggu (13/3/2022) sore. 

Dalam video berdurasi 26 detik itu, terlihat seorang pria berjaket hitam dan mengenakan helem berwarna putih tengah mengacungkan celurit kepada sejumlah orang yang di lokasi kejadian. Tak lama berselang, tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api, dan pria tersebut pun terkapar di tengah jalan.

 

Setelah dipastikan tak sadarkan diri, pria yang tadinya membawa celurit itu lalu ditangi seseorang. Dia mengambil celurit tersebut dan menjauhkan senjata tajam tersebut. 

Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian pun hanya menonton saja kejadian tersebut. Warga pun menyebut bahwa orang yang menembak pria yang membawa senjata tajam tersebut adalah polisi yang berpakaian preman.

"Aku juga tidak tahu pasti kejadian awalnya seperti apa, tapi pria itu bawa celurit dan mengancam warga. Makanya ditembak sama anggota polisi," kata Mirdan, salah seorang saksi mata dalam kejadian tersebut. 

Penjelasan Pihak Kepolisian

Terpisah, Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti membenarkan ihwal kejadian tersebut. Menurut dia pria yang membawa senjata tajam dan ditembak tersebut adalah begal yang gagal beraksi. 

"Iya betul. Kejadiannya tadi sore sekitar pukul 16.30 WIB, pelaku ini menodong seorang perempuan dengan celurit hendak merampas motor milik korban," kata  Widiarti, dalam keterangan rilisnya, Minggu (13/3/2022) malam.

Pihak kepolisian yang mendapat info tentang kejadian itu pun langsung bergerak ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setibanya di lokasi, pria yang diketahu bernama HM (22) itu ternyata masih mengancam warga dengan celurit yang ia bawa. 

Aparat kepolisian yang berpakaian preman pun memberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali. Melihat HM mengacuhkan tembakan peringatan dan tetap menodongkan celurit yang bawa terpaksa membuat polisi harus menembak HM. 

"Tim Resmob sempat memberikan peringatan, tapi tidak diindahkan, akhirnya pelaku dilumpuhkan," jelas mantan Kapolsek Sumenep Kota itu.

HM sendiri sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun sayang pria yang gagal membegal warga itu menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan ke RSUD dr Moh Anwar Sumenep. 

"Pelaku dinyatakan meninggal dunia sebelum sampai ke rumah sakit," Widiarti memungkasi. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya