Liputan6.com, Jakarta - Rutan Kelas II B Sumenep Jawa Timur memberi pembekalan keahlian membatik kepada warga binaan sebelum dinyatakan bebas dan berbaur dengan masyarakat.
Plt Kepala Rutan Klas IIB Sumenep Ridwan Susilo mengatakan, pelatihan membatik tersebut sebagai ciri khas tersendiri binaan rutan setempat.
"Selain membatik, kami juga memberikan pendidikan keterampilan berupa pembuatan souvenier, berkebun dan budi daya ikan," katanya dilansir Antara, Kamis (17/3/2022).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan keterampilan membatik itu merupakan salah satu jenis keterampilan yang diajarkan kepada warga binaan pemasyarakatan. Selain itu, Rutan Klas IIB Sumenep juga membina warga binaan pemasyarakatan yang memiliki bakat seni dengan membentuk grup band Rutan Sumenep.
Kegiatan pelatihan membatik tersebut mendapat apresiasi positif dari Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Timur Teguh Wibowo.
Teguh melihat secara langsung proses pelatihan membatik yang dilakukan warga binaan dari pebatik sekitar. Teguh, bahkan sempat mampir ke bengkel kerja para narapidana.Â
"Saat itu, ada warga binaan pemasyarakatan yang sedang membatik dan ini bisa menjadi ciri khas Rutan Sumenep," ujar dia.
Ia mengaku tertarik dengan hasil karya warga binaan tersebut karena warna Batik Sumenep yang sangat mencolok. Sebagaimana memang menjadi ciri khas batik tulis Madura.
Melihat potensi itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Jawa Timur tersebut meminta Rutan Sumenep untuk meningkatkan skala produksi.
Selain itu, dia juga meminta agar pihak Rutan Sumenep membantu para perajin batik tulis dari warga binaan pemasyarakatan tersebut agar bisa dikenal luas di kalangan masyarakat.
"Kami melihat ada potensi nilai ekonomi yang cukup baik sehingga warga binaan bisa punya keahlian saat bebas nanti," ujarnya.
Â