144 Mata Air di Tulungagung Menghilang, Kok Bisa?

Pemkab Tulungagung sendiri sebenarnya tidak tinggal diam melihat fenomena hilangnya mata air tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mei 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2022, 03:00 WIB
Ilustrasi Melihat Mata Air
Ilustrasi Melihat Mata Air Credit: pexels.com/Anton

Liputan6.com, Tulungagung Ratusan sumber mata air di Kabupaten Tulungagung dilaporkan telah menghilang. Penyebabnya diduga karena banyak pepohonan yang berada disekitar mata air ditebang, sehingga menyebabkan sumber mata air juga ikut menghilang.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Tulungagung, Anang Pristitianto menyebutkan bahwa berdasarkan data yang dimiliknya, saat ini ada  sekitar 200 sumber mata air di Tulungagung. Namun, dari jumlah tersebut, hanya ada 56 sumber mata air yang masih aktif di Tulungagung.

"Sedangkan 144 sumber mata air lainya, masih belum bisa kami pastikan apakah masih bisa berfungsi atau tidak," kata Anang, Senin (23/5/2022).

Dia menjelaskan, 56 sumber mata air yang masih aktif itu tersebar Kecamatan Gondang, Kalidawir dan Karangrejo. Sedangkan 144 sumber mata air yang masih belum jelas statusnya tersebar di 19 kecamatan di Tulungagung.

"Jadi 144 sumber mata air itu, kadang di musim hujan ada beberapa yang aktif dan memang ada yang sudah benar-benar mati," ucapnya.

Melihat fenomena itu, DPKP Tulungagung sebenarnya tidak tinggal diam. Anang mengaku bahwa pihaknya menargetkan untuk menormalisasi sumber mata air itu secara bertahap. Selain itu, juga akan melakukan reboisasi di sekitar keberadaan sumber mata air.

"Tahun ini kami sudah melakukan normalisasi di Sumber Mata Air Notorejo. Dan setelah itu juga akan melakukan normalisasi di Sumber Mata Air Bedalem, Kecamatan Besuki," akunya.

 

2.000 Mata Air

Sementara itu, Ketua Forum Komunitas Hijau Tulungagung, Karsi Nero memaparkan bahwa pada 1999 silam, pihaknya pernah melakukan pendataan jumlah sumber mata air di Tulungagung, yang mencapai 2.000 sumber mata air.

"Tapi saat ini sumber mata air di Tulungagung tinggal 200 sumber mata air,"  sebutnya.

Menurut Karsi, banyaknya sumber mata air yang hilang di Tulungagung disebabkan karena masifnya penebangan pohon untuk kepentingan kelompok tertentu. Ia menambahkan, di Tulungagung ada dua wilayah yang sumber airnya mengalami kerusakan parah yakni Kecamatan Kalidawir dan Tanggunggunung.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya