Liputan6.com, Lombok Musim kemarau saat ini dimanfaatkan sebagian orang di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk berjualan semangka. Saking banyaknya, puluhan lapak berjejer di ruas jalan menuju ke Bandara International Lombok (BIL).
Pantauan liputan6.com, Jum'at (8/8/2014) sepanjang jalan dari daerah Lombok Timur menuju ke BIL yang berada di kabupaten Lombok Tengah, tampak ratusan penjual menggelar lapak dagangan semangkanya di pinggir jalan.
Para pembeli pun tak segan-segan turun dari kendaraan dan memilih buah semangka yang diinginkan. Sebelum membeli, para pembeli dipersilakan untuk mencoba semangka yang sudah disediakan penjual.
Advertisement
Dari tumpukan semangka yang dijejer, jenis semangkanya bercampur antara semangka isi merah, dan semangka isi kuning. Untuk membedakannya pembeli tidak perlu memotongnya, cukup dilihat dari postur semangka itu sendiri.
Semangka isi merah berbentuk bundar, sedangkan semangka isi kuning berpostur lonjong seperti timun. Menurut sebagian pembeli, semangka isi kuning jauh lebih empuk dan manis dibanding semangka isi merah.
"Semangkanya seger dan manis, apalagi semangka yang kuning empuk banget dan bijinya juga sedikit,” Kata salah seorang pembeli Abdul Aziz Bahanan kepada liputan6.com.
Harga jualnya pun beragam, untuk semangka isi merah harganya mulai dari Rp.2.000-Rp. 35.000 per buahnya tergantung berat dan ukuran
semangkanya. Sementara itu semangka yang isinya kuning dijual dengan harga Rp. 5.000-Rp. 50.000.
Salah seorang penjual Semangka, Zainudin mengaku meraup keuntungan yang sangat banyak dari penjualan semangka. Tak tanggung-tanggung dalam sehari dia bisa meraup hingga jutaan rupiah.
"Dari bulam puasa hingga Hari Lebaran saja saya dapat jualan sampai Rp. 3 juta, kalau hari hari biasa, biasanya Rp.1 juta keatas,” Ujar Zainuddin.
Menurut Zainuddin menjual semangka saat musim kemarau ini merupakan bisnis yang menguntungkan dibanding menjual buah-buahan yang lainnya dikarenakan semangka lebih awet dibanding yang lainnya.
"Semangka ini bisa tahan hingga satu bulan, kalau buah-buahan yang lainnya seperti jeruk, apel, dan pisang paling cuma satu minggu saja segarnya habis itu layu dan rusak,” Ucapnya.
Zainuddin menambahkan, Ramainya pembeli biasanya terjadi pada saat hari-hari khusus, seperti hari tradisi Lebaran Tupat atau Seminggu setelah Lebaran, dan hari libur lainnya seperti hari Sabtu dan Minggu.
"Pada hari hari tersebut banyak pengunjung membeli semangka untuk dijadikan oleh-oleh keluarganya,"pungkasnya.