Liputan6.com, Jakarta Setelah tragedi penembakan Orlando beberapa waktu yang lalu, kaum LGBT kembali ditekan di Turki. Beberapa hari yang lalu, para kaum gay ditembaki dengan gas air mata saat mengadakan pawai LGBT di Istanbul.
Baca Juga
Seperti dilansir dari Metro.co.uk, Rabu (29/6/2016), parade ini sebelumnya memang telah dilarang oleh polisi karena masalah keamanan. Karena tragedi penembakan Orlando dan beberapa serangan yang terjadi tahun ini di Turki, polisi memberlakukan larangan terhadap pawai LGBT. Namun beberapa orang tetap berkumpul di Istanbul tanpa mengindahkan larangan tersebut. Menurut mereka, larangan tersebut adalah bentuk pengekangan kebebasan bagi kaum LGBT.
Advertisement
Terlihat pada gambar beberapa orang ditangkap oleh polisi, sementara yang lain berusaha menutup wajah mereka dan berlari. Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan pawai tersebut. Pawai LGBT yang juga dilakukan di New York ini, adalah bagian dari perayaan Trans Pride Week 2016.
Berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil untuk menghindari polisi, para demonstran ini membentangkan bendera pelangi raksasa dari jendela-jendela di banyak gedung. "Kami semua menyebar karena polisi ada dimana-mana dan menutup berbagai jalur," kata Guzem Seker, seorang demonstran yang melukis pelangi di pipinya.
Polisi yang kalah dalam segi jumlah menyatakan, terdapat 12 demonstran LGBT yang ditangkap, termasuk seorang fotografer asal Amerika Serikat.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.