Liputan6.com, Jakarta Perilaku anak kecil terkadang menjadi sebuah misteri bagi orangtua. Di satu waktu seorang anak dapat bersikap sangat manis, namun dapat menjadi tidak terkendali dan tantrum beberapa saat kemudian.
Baca Juga
Advertisement
Seorang ibu, Jacqueline Burt, yang memiliki anak berumur 9 tahun dan 4 tahun. Ia selalu merasa frustrasi tiap anaknya mulai tantrum. Maka itu, seperti dilansir dari Parents.com, Rabu (21/9/2016), Jacqueline memutuskan untuk menghentikan keadaan ini.
Jacqueline merasa, dengan perilaku tak terkendali anaknya, ia menjadi orangtua yang juga berperilaku buruk. Maka itu ia memutuskan, untuk mengubah perilaku anak, ia juga harus berubah. Dengan melakukan berbagai uji coba, simak beberapa metode dari ahli yang berhasil mengatasi perilaku anak yang buruk.
1. Jangan langsung bereaksi
Saat anak mulai tidak betah saat Anda sibuk belanja bulanan, coba untuk tidak bereaksi panik. "Kesalahan para orangtua saat anak mereka mulai cari perhatian dan tidak betah adalah bereaksi atas aksi mereka" jelas Ed Christophersen, Ph.D, seorang psikolog anak. Jika anak melihat kita tidak menanggapi aksinya yang cari perhatian, ia akan tenang dengan sendirinya.
2. Optimis
Dibanding memarahi anak yang membuat masalah, suruh mereka untuk memperbaiki kesalahannya. Suruh dia dengan nada bicara yang optimis, dan anggap ia bisa menuntaskan permasalahan tersebut.
3. Beri contoh yang baik
Jika anak Anda protes dan lekas marah, coba beri contoh kepada mereka bagaimana perilaku yang benar. Misalnya, ketika anak sudah terlambat sekolah, jangan justru mengomel dan marah-marah. Ingatkan mereka untuk segera bergegas dan siap pergi, dengan nada bicara yang tenang.
4. Cari tahu penyebab perilaku anak yang buruk
Anak berperilaku buruk pasti dikarenakan sesuatu. Jika Anda mengerti penyebabnya dan menjelaskan kepada anak, ia akan merasa dimengerti dan menanggapi dengan melakukan hal positif.
5. Konsisten dengan peraturan
Anak akan berperilaku baik jika ia tahu Anda menjalani peraturan dengan hukuman. Karena itu, Anda perlu konsisten akan menjalani peraturan agar anak mengerti konsekuensi berperilaku buruk.