Ini Alasannya Pria Lebih Cepat Move On Setelah Putus Cinta

Masih bertanya-tanya mengapa kaum pria bisa cepat move on ketimbang kaum wanita setelah putus cinta? Simak alasaannya di sini.

oleh Annissa Wulan diperbarui 17 Okt 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 17:30 WIB
Ini Alasannya Pria Lebih Cepat Move On Setelah Putus Cinta
Masih bertanya-tanya mengapa kaum pria bisa cepat move on ketimbang kaum wanita setelah putus cinta? Simak alasaannya di sini.

Liputan6.com, Jakarta Ketika berbicara tentang hubungan asmara antara pria dan wanita, stereotip gender menjadi hal yang paling sering dipermasalahkan. Dilansir dari mydomaine.com, Minggu (16/10/2016), ada satu bukti ilmiah yang nyata dan berhasil membuktikan bahwa pria dan wanita memiliki respon yang berbeda terhadap perpisahan.

Jika saat ini Anda masih bertanya-tanya mengapa kaum pria bisa begitu cepat move on setelah mengalami perpisahan, Katia Loisel, pakar hubungan dan bahasa tubuh memiliki jawabannya.

"Kaum pria lebih mungkin menggunakan berbagai penolakan setelah mengalami kejadian yang membuat mereka stres, sehingga tidak sulit bagi mereka untuk masuk ke dalam hubungan yang baru. Sedangkan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kaum wanita membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk masuk ke dalam hubungan baru, setelah mengalami putus cinta," jelas Katia.

Apa yang dikatakan oleh Katia ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Birmingham University pada tahun 2015. Studi ini menunjukkan bahwa kaum wanita merasakan sakit yang lebih akut setelah putus cinta.

Craig Morris, asosiasi penelitian ini menunjukkan data dari 5.000 peserta dan menyatakan bahwa kaum wanita mencurahkan perasaannya lebih dalam dan serius ke dalam sebuah hubungan, daripada kaum pria. Sedangkan kaum pria yang mengalami putus cinta justru merasa harus bangkit dan bersaing lagi untuk menggantikan apa yang hilang dari hidupnya.

Ini berarti jika Anda melihat mantan pacar mulai berkencan lagi, bukan berarti bahwa ia telah benar-benar pulih dari rasa sakit hatinya.

"Memiliki hubungan yang baru setelah putus cinta biasanya digunakan untuk mengobati rasa sakit hati yang masih ada. Maka dari itu, jika Anda belum benar-benar pulih dari rasa sakit hati di masa lalu atau masalah di hubungan sebelumnya, sebaiknya jangan membina hubungan yang baru," papar Katia.

Intinya, jangan stres atau sedih berlebihan ketika melihat mantan bersama orang lain, karena ini belum tentu ia sudah benar-benar pulih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya