Tak Disangka, Lukisan Artistik Ini Dibuat dari Tinta Polusi Udara

Polusi udara yang makin berbahaya menjadi perhatian berbagai seniman yang berkumpul dan membuat karya lukisan menggunakan tinta dari polusi.

oleh Akbar Muhibar diperbarui 30 Mar 2017, 19:04 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2017, 19:04 WIB
lukisan tinta polusi
Beri kesadaran akan polusi, para seniman ini berkumpul dan membuat lukisan dengan tinta dari polusi udara di Clean Air Gallery, Brixton. (foto : Matt Crossick/PA Wire)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah lukisan biasanya dibuat menggunakan cat berbagai warna di atas kanvas dengan guratan garis yang indah. Namun lain ceritanya dengan lukisan artistik yang dipertunjukkan di Brixton dan menggunakan polusi udara sebagai tintanya. Inilah kolaborasi antara Tiger Bear dan Air-Ink dalam gerakan menyadarkan masyarakat akan bahayanya polusi udara.

Dimulai dari Hongkong pada tahun 2016, kegiatan melukis dengan tinta polusi udara ini sudah dilakukan di berbagai negara di London, Berlin, New York hingga Singapura. Seluruh lukisan yang dibuat sudah menghabiskan 770 liter tinta dari Air-Ink setara dengan polusi karbon dari sebuah mobil diesel selama 2,3 tahun.

Gerakan melukis ini didukung oleh 19 seniman internasional yang mengubah polusi menjadi lukisan indah. Karya mereka menggambarkan masa depan yang cerah untuk jalanan perkotaan, dan memberikan inspirasi bagi yang lainnya untuk mulai bergerak mengurangi polusi udara.

Penemu tinta dari polusi udara, Anirudh Sharma di Clean Air Gallery, Brixton. (foto : Matt Crossick/PA Wire)

“Tiger Bear percaya, mendukung orang-orang dengan ide berani dan cemerlang akan memberikan perubahan positif yang dapat dirasakan oleh semua komunitas. Bersama dengan Air-Ink yang dimimpin oleh Anirudh Sahrma dan Graviky Labs, kami ingin memberikan dukungan untuk mengangkat isu polusi dengan kreativitas yang dapat membuat perubahan sekaligus juga menginspirasi orang banyak dengan manfaat dari teknologi ini, “ ungkap Mie-Leng Wong, Global Director Tiger Beer, Heineken Asia Pasifik.

Ternyata, teknologi yang dikembangkan oleh Anirudh ini terinspirasi dari tempat tinggalnya di India yang penuh dengan polusi. Setelah menelitinya di Massachusetts Institute of Technology, akhirnya sebuah tinta yang aman dapat dihasilkan dan diberi nama Air-Ink. Tentunya kolaborasi berbagai pihak ini dapat memberikan inspirasi melalui lukisan artistik dari tinta polusi di kota-kota besar lainnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya