Liputan6.com, Jakarta Sebuah lukisan biasanya dibuat menggunakan cat berbagai warna di atas kanvas dengan guratan garis yang indah. Namun lain ceritanya dengan lukisan artistik yang dipertunjukkan di Brixton dan menggunakan polusi udara sebagai tintanya. Inilah kolaborasi antara Tiger Bear dan Air-Ink dalam gerakan menyadarkan masyarakat akan bahayanya polusi udara.
Dimulai dari Hongkong pada tahun 2016, kegiatan melukis dengan tinta polusi udara ini sudah dilakukan di berbagai negara di London, Berlin, New York hingga Singapura. Seluruh lukisan yang dibuat sudah menghabiskan 770 liter tinta dari Air-Ink setara dengan polusi karbon dari sebuah mobil diesel selama 2,3 tahun.
Baca Juga
Mengintip Ratusan Mainan Artistik Unik di Hong Kong Art Toy Story 2024 Jakarta, Buka Peluang Kolaborasi dengan Seniman Lokal
Garin Nugroho Rilis Film Bisu Berlatar Budaya Bali, Suara Gamelan dan Musik Elektronik Bakal Diputarkan Langsung Selama Ditonton
Saat 100 Perempuan Penari Bergerak Serempak Menarikan 38 Tarian Nusantara di Festival Art ChipelaGong
Gerakan melukis ini didukung oleh 19 seniman internasional yang mengubah polusi menjadi lukisan indah. Karya mereka menggambarkan masa depan yang cerah untuk jalanan perkotaan, dan memberikan inspirasi bagi yang lainnya untuk mulai bergerak mengurangi polusi udara.
Advertisement
“Tiger Bear percaya, mendukung orang-orang dengan ide berani dan cemerlang akan memberikan perubahan positif yang dapat dirasakan oleh semua komunitas. Bersama dengan Air-Ink yang dimimpin oleh Anirudh Sahrma dan Graviky Labs, kami ingin memberikan dukungan untuk mengangkat isu polusi dengan kreativitas yang dapat membuat perubahan sekaligus juga menginspirasi orang banyak dengan manfaat dari teknologi ini, “ ungkap Mie-Leng Wong, Global Director Tiger Beer, Heineken Asia Pasifik.
Ternyata, teknologi yang dikembangkan oleh Anirudh ini terinspirasi dari tempat tinggalnya di India yang penuh dengan polusi. Setelah menelitinya di Massachusetts Institute of Technology, akhirnya sebuah tinta yang aman dapat dihasilkan dan diberi nama Air-Ink. Tentunya kolaborasi berbagai pihak ini dapat memberikan inspirasi melalui lukisan artistik dari tinta polusi di kota-kota besar lainnya.
Â