Romantisme Pulau Pasir Meko di Antara 3 Gunung Api

Pulau kecil yang muncul saat laut surut dikelilingi tiga gunung api menjadi pemandangan unik nan romantis Pulau Pasir Meko.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 20 Apr 2017, 19:04 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2017, 19:04 WIB
Pulau Pasir Meko
Pulau Pasir Timbul merupakan pulau kecil yang muncul ke permukaan saat air laut surut. Foto: Nila Chrisna Yulika/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Adonara Menjelajahi Pulau Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur memang tak ada habisnya. Kali ini, Liputan6.com berkesempatan mendatangi Pulau Pasir Meko yang terletak di Desa Meko, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Di sini kita akan terpesona dengan keindahan pemandangan yang unik. Sebuah pulau kecil yang hanya terdiri dari pasir putih terhampar di tengah lautan.

Namun, pantai yang juga disebut Pasir Timbul ini juga dikelilingi tiga gunung berapi yang masih aktif, yaitu Gunung Api Ile Ape yang terletak di Kabupaten Lembata, Gunung Api Ile Boleng yang terletak di Adonara serta Gunung Batutara yang letaknya jauh di tengah lautan. Gunung Batutara hingga saat ini masih terus menerus erupsi.

"Setiap 20 menit erupsi. Lava turun ke laut setiap 20 menit," ujar Wilbert pemandu wisata di Larantuka.

Selain itu, pulau pasir putih diapit dua pulau kecil, yaitu Pulau Nuha Watanpeni. Sebuah pulau kecil yang terletak di bagian kiri dan sebuah pulau kecil lainnya di sebelah kanan yang hanya dihuni sekawanan kelelawar. Untuk itu, pulau itu dikenal sebagai Pulau Kelelawar.

Sulitnya perjalanan ke pulau paling romantis ini akan terbayar dengan panorama yang sangat indah menawan. Pasir putih yang sedikit berwarna pink ini kontras dengan warna laut yang biru kehijauan. Pasir warna pink itu berasal dari karang yang hancur. Keindahan ini tampak sempurna dengan dipadu pulau-pulau berwarna hijau yang subur.

Pulau Pasir Meko dikelilingi  tiga gunung berapi yang masih aktif, yaitu Gunung Api Ile Ape, Gunung Api Ile Boleng, dan Gunung Batutara. Foto: Nila Chrisna Yulika/ Liputan6.com.

Kita juga bisa melihat karang warna warni di dasar laut karena air yang sebening kristal. Tak ada ombak di pantai pasir itu, hanya riak-riak kecil yang menyapu pasir putih yang lembut. Jika air laut pasang, pulau itu akan tenggelam.

Jika ingin menantang nyali, ada ribuan kelelawar bergelantungan di hutan bakau pulau tetangganya dan habitat sapi liar.

Semua pulau yang mengelilingi Pulau Pasir Timbul itu tak berpenghuni. Kecuali di Pulau Meko. Di pulau itu ada dusun Meko yang dihuni oleh suku Bajo. Dusun Meko ini terletak di kecamatan Witihama, Flores Timur.

Pulau Pasir Meko berada di Desa Meko, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Foto: Nila Chrisna Yulika/ Liputan6.com.

"Ada 200-an jiwa di Dusun Meko," ujar Wilbert.

Semua Suku Bajo memiliki matapencaharian sebagai nelayan. Mereka hidup sehari-hari dari hasil tangkapan ikan. Dengan menggunakan sampan kecil, mereka menebar jaring untuk menangkap ikan.

"Dari nenek moyang sudah di sini. Biasanya hanya mencari ikan," ujar salah satu Suku Bajo.

Perjalanan Panjang

Hamparan pemandangan menawan selama menuju ke Pulau Pasir Meko. Foto: Nila Chrisna Yulika/ Liputan6.com.

Butuh perjalanan panjang untuk mencapai pantai menawan ini. Dari Pelabuhan Pelni Larantuka kita menyeberang ke pelabuhan Tubilota. Kita dapat menumpang kapal motor dengah harga Rp 5 ribu. Perjalanan kira-kira hanya 10 menit.

Kemudian, kita melintasi Pulau Adonara dengan mobil. Kita dapat menyewa seharga Rp 75 ribu pulang pergi dengan menempuh perjalanan sekitar 2 jam menuju Pelabuhan Waiwuring atau bisa juga di Dusun Meko.

Dari Pelabuhan Waiwuring, kita dapat langsung menyeberang menuju Pulau Pasir Putih selama satu setengah jam. Kita dapat menyewa perahu nelayan lokal dengan harga Rp 400 ribu jika dia harus menjemput kita kembali.

Dalam perjalanan menuju pulau itu, kita akan disuguhi pemandangan yang tak kalah indah.

Kita melintasi Laut Mero yang airnya sangat jernih. Sepanjang jalan kita akan melihat terumbu karang warna warni. Sementara selama perjalanan kita akan disuguhi panorama yang indah. Jika kita melihat ke belakang akan melihat Gunung Boleng. Di siai kiri dan kanan ada Bukit Sandosi dan Lembata. Sementara di depan, ada gunung api.

Pemandangan laut biru yang dengan hamparan bukit hijau ini akan kita saksikan selama satu jam dalam perjalanan. Ketika kapal terus berlayar, kita akan melewati celah-celah antara Pulau Kelelawar dan Pulau Meko.

Di sini, kita dapat melihat Pulau Gambus, Watan Peni, dan Bani. Serta Pulau Pasir Putih sudah tampak dari kejauhan.

Sungguh pemandangan indah karya keagungan Tuhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya