Pekerjaan Sampingan untuk Mahasiswa yang Kuliah di Luar Negeri

Simak beberapa jenis pekerjaan yang tepa bagi para mahasiswa yang sedang studi di luar negeri.

oleh Nabila Mecadinisa diperbarui 12 Jul 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2017, 06:30 WIB
Pekerjaan Sampingan untuk Mahasiswa yang Kuliah di Luar Negeri
Simak beberapa jenis pekerjaan yang tepa bagi para mahasiswa yang sedang studi di luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta Kerja sampingan adalah solusi bagi siapa pun yang hendak menambah pemasukan, termasuk mahasiswa. Apalagi untuk mahasiswa yang kuliah di luar negeri. Kuliah di luar negeri jelas akan menuntut kebutuhan hidupnya lebih tinggi dibandingkan dengan kuliah di negeri sendiri.

Di Amerika atau negara Uni Eropa, misalnya, nilai mata uang di sana jauh lebih tinggi ketimbang rupiah.Terbayang sulitnya bagaimana harus menyiasati pengeluaran agar tidak besar pasak daripada tiang, kan? 
Nah, sebagai solusi, kenapa tidak coba cari kerja sampingan saja? Selain menambah pemasukan, kerja sampingan ini bisa melatih mental dan fisik, serta menambah pengalaman kita dalam menghadapi dunia kerja.
Seperti dilansir dari DuitPintar.com, berikut ini beberapa pekerjaan sampingan yang bisa dilakoni mahasiswa rantau di luar negeri.

1. Pramusaji
Menjadi pramusaji kerap dilakoni mahasiswa di luar negeri untuk menambah uang jajan. Pagi-siang kuliah, lalu sore-malam masuk kerja. Tugas pramusaji relatif mudah. Namun diperlukan kemampuan sosial dan kefasihan berbahasa asing agar pekerjaan ini lancar. Bayaran pramusaji biasanya dihitung berdasarkan shift kerja. Makin banyak shift yang diambil, makin besar upah yang kita terima. 

2. Babysitter
Babysitter bisa jadi pilihan selanjutnya. Tapi ini terutama dikhususkan untuk mahasiswa putri, meski tidak tertutup kemungkinan lelaki jadi penjaga anak seperti dalam film “The Pacifier”.
Sebagai perawat anak, tentunya kita harus sabar dan tahu bagaimana berkomunikasi dengan anak kecil. Upah pramusiwi umumnya dihitung berdasarkan lama waktu merawat anak.

3. Kurir
Pekerjaan kurir atau delivery guy tidak menuntut banyak waktu. Bisanya, perusahaan yang menerima kurir part-time adalah yang bergerak di bidang kuliner. Di Indonesia, memang kebanyakan kurir terlihat sudah berumur. Namun, di luar negeri banyak mahasiswa yang kerja sampingan menjadi delivery guy.
Kita juga bisa, asal paham jalan di kota tempat kita tinggal. Walau ada GPS, pengetahuan tentang jalan kota penting agar kita bisa memotong jalan sehingga menghemat waktu kerja.

4. Penjual tiket bioskop


Kerja sampingan ini relatif gampang dijalankan karena prosedurnya sudah jelas. Orang datang mau beli tiket, kita lihat masih ada kursi kosong atau tidak, lalu tawarkan mau pilih kursi yang mana kalau ada yang kosong. Setelah konsumen memilih kursi, proses dan minta pembayaran. Meski begitu, pekerjaan ini kadang memerlukan tenaga ekstra, lho!

5. Tenaga kebersihan
Coba melamar ke perusahaan yang dekat dengan tempat tinggal atau kampus sebagai tenaga cleaning service. Pekerjaan ini terkesan mudah, tapi ternyata kriterianya ketat juga.
Kita harus menaati prosedur standar yang berlaku dalam pekerjaan bersih-bersih itu. Misalnya mengepel dengan cara berjalan mundur, bukan maju atau asal gerak.

6. Pramuniaga atau kasir
Pramuniaga atau penjaga toko juga bisa dijalankan secara part time untuk mahasiswa yang kuliah di luar negeri. Tapi siap-siap menerima training agar tahu ketika pelanggan menanyakan barang tertentu.

7. Bartender
Yang terakhir adalah bartender di kelab malam. Namun bila kurang cocok, kita bisa memilih jadi bartender restoran biasa atau barista kafe. Tapi tidak sembarang orang bisa jadi bartender. Harus paham dulu jenis minuman yang disajikan, juga cara penyajian dan istilah-istilah yang berkaitan. Sebagai barista, misalnya, harus tahu perbedaan latte dan cappuccino.

Di Jepang, ada istilah “arubaito” untuk pekerjaan sampingan yang biasa dilakukan mahasiwa asing. Umumnya, mahasiswa asing yang kuliah di Jepang memang memiliki pekerjaan sampingan.
Begitu lulus, pekerjaan itu ditinggalkan. Namun ada juga yang langsung melanjutkan pekerjaan, terutama bila kerja sampingan itu berkaitan dengan studi yang ia jalankan di kampus.


Nah, untuk mahasiswa yang kuliah di luar negeri, yuk belajar mandiri dalam keuangan. Walau masih ada aliran dana dari orangtua atau beasiswa, tidak ada salahnya melakoni kerja sampingan. Siapa tahu bisa langsung kerja begitu lulus kuliah di sana.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya