Cinta pada Pandangan Pertama dan Fakta di Baliknya Menurut Psikologi

Liputan6.com, Jakarta Cinta pada pandangan pertama masih dianggap sebagai hal yang nyata bagi beberapa orang. Menurut para ahli, cinta pada pandangan pertama merupakan sebuah konsep yang sangat menarik dan banyak orang mulai menggantinya dengan daya tarik pada pandangan pertama.

Dilansir dari bravotv.com, Selasa (20/2/2018), cinta pada pandangan pertama biasanya timbul ketika Anda melihat seseorang yang mencerminkan diri sendiri. Yang unik dari cinta pada pandangan pertama adalah bahwa hal tersebut memberi kesempatan pada diri sendiri untuk memproyeksikan dan berkhayal tentang siapa sosok yang baru saja ditemui.

Dalam kebanyakan kasus, cinta pada pandangan pertama sebenarnya adalah proyeksi dari keinginan diri sendiri dan setelah mengenal lebih jauh tentang sosok tersebut, banyak orang justru mengalami kekecewaan. Cinta pada pandangan pertama lebih sering menjadi sesuatu yang diciptakan oleh seseorang dalam pikirannya sendiri, berdasarkan apa yang mereka ingin percaya.

Ini sesuai dengan budaya yang telah banyak dikenal, khususnya kaum wanita tentang cinta, kedekatan, dan keintiman. Para ahli percaya bahwa cinta pada pandangan pertama seharusnya terjadi ketika ada kesamaan kepribadian yang signifikan.

Jadi, lain kali ketika ada orang lain masuk ke dalam hidup Anda dan terjadi sebuah sensasi, cobalah untuk menganalisis perasaan tersebut. Jangan takut untuk bertindak ketika Anda merasa tertarik.

Anda bisa mulai dengan membuka percakapan untuk memastikan cinta pada pandangan pertama bukan hanya sekedar lonjakan kimia dan benar-benar ketertarikan pada seseorang. Jadi, apa Anda pernah mengalami cinta pada pandangan pertama?