Liputan6.com, Jakarta - Destinasi wisata Kebun Raya Cibodas di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat dikabarkan mencatat penurunan angka kunjungan sekitar 30 persen selama libur Lebaran 2025. Situasi itu mengundang perhatian publik, termasuk mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjisatuti
Salah satu penyebab menurunya angka kunjungan ke tempat wisata favorit di Cianjur itu adalah pembayaran karcis yang berkali-kali. Imbasnya, terjadi penurunan kunjungan wisatawan. Di tahun sebelumnya, pengunjung Kebun Raya Cibodas bisa sampai menyentuh angka 10 ribu orang per hari, sedangkan ketika libur Lebaran tahun ini, hanya enam orang.
"(Banyaknya karcis yang harus dibayar) banyak dikeluhkan pengunjung ke manajemen Kebun Raya Cibodas yang hanya menerapkan satu kali pembayaran," kata GM Corporate Communication Kebun Raya Zainal Arifin, dilansir dari Antara, Rabu (16/4/2025).
Advertisement
Susi Pudjiastuti ikut geram karena masalah karcis seperti ini sering terjadi di Indonesia, terutama di tempat wisata alam. Menurutnya, sistem karcis yang tidak tertata memengaruhi minat pengunjung ke tempat wisata.
Pengunjung akan malas datang jika pembayaran karcis tempat wisata tidak satu pintu dan malah berulang, membuat mereka merogoh kocek lebih dalam. "Kebiasaan karcis-karcis yang tidak tertata. Semau-maunya, berlebih akhirnya pengunjung malas datang," cuitnya di akun X-nya, @susipudjiastuti, Selasa, 15 April 2025, menanggapi sebuah artikel tentang Kebun Raya Cibodas.
Setelah itu, Susi mengungkap keresahannya tentang destinasi wisata di Pangandaran, Jawa Barat. Sebagai warga lokal, ia menyadari tiket kunjungan, khususnya di tempat wisata air, dibanderol dengan harga mahal.
Keprihatinan Susi Pudjiastuti
Perempuan yang juga dikenal sebagai pengusaha ini prihatin karena Indonesia adalah negara maritim yang kaya akan laut. Namun, pengunjung justru diminta membayar mahal untuk menikmati keindahan alam di negeri sendiri.
"Pangandaran indah, menawan, asyik untuk berlibur, tapi tiket terlalu mahal, pengunjung berkurang, kesal dan menyedihkan," terang Susi. "Untuk saya yang mencintai laut, sedih orang mau ke laut harus bayar, padahal Indonesia adalah pemilik panjang pantai nomor 2 di dunia."
Sementara itu, situasi di Kebun Raya Cibodas membuat pihak pengelola akan berkomunikasi kembali dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur. Seiring banyaknya karcis yang harus dibayar untuk sampai ke Kebun Raya Cibodas, sekitar 30 persen pengunjung dengan sepeda motor memilih masuk ke kawasan wisata dengan koleksi jutaan tanaman langka melalui pintu 3 atau belakang.
"Pengunjung memilih pintu belakang untuk masuk Kebun Raya Cibodas karena hanya satu kali membayar karcis, namun kami tidak menyarankan pengunjung dengan roda empat karena jalannya kecil," ungkap Zainal.
Pihaknya berharap pemerintah daerah bisa mengambil kebijakan satu kali pembayaran karcis masuk ke kawasan wisata Cibodas, guna meningkatkan kembali angka kunjungan yang mencapai puluhan ribu setiap akhir pekan dan libur panjang nasional.
Advertisement
Menghindari Pungutan Lain
Zainal berkata, "Kami akan membuka komunikasi agar angka kunjungan wisatawan ke kawasan Cibodas dapat meningkat kembali seperti tahun-tahun sebelumnya, karena sampai saat ini, Kebun Raya Cibodas masih jadi tempat wisata favorit wisatawan dari Jabodetabek."
Direktur Pengelola Kebun Raya Cibodas Marga Anggrianto menambahkan, beberapa pengunjung memilih masuk melalui pintu 3 untuk menghindari pungutan lain yang terjadi di luar pintu 1 dan 2. Di pintu 3, pengunjung yang masuk langsung membeli tiket Kebun Raya Cibodas sesuai peraturan yang berlaku sebesar Rp15.500 per orang saat hari kerja dan Rp25.500 per orang saat akhir pekan.
"Akses jalan dan pintu 3 sudah dibuka untuk umum sejak lama. Namun pada libur Lebaran 2025, viral karena pengunjung mengeluhkan banyaknya pungutan bila mengunjungi Kebun Raya Cibodas melalui pintu 1 dan 2," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, mengatakan, pihaknya akan menjalin kembali komunikasi dengan Kebun Raya Cibodas untuk diberlakukan sistem satu kali karcis masuk kawasan wisata agar angka kunjungan kembali tinggi.
Pihaknya mencatat sistem satu kali bayar masuk ke kawasan wisata Cibodas termasuk Kebun Raya Cibodas, pada 2019, namun terhenti karena alasan yang tidak diketahui, sehingga hal tersebut akan kembali dijalin pemerintah daerah.
Penarikan Karcis di Lokasi
"Kami akan komunikasikan kembali agar target angka kunjungan wisatawan ke Cianjur terus meningkat. Waktu dulu hanya satu kali, termasuk retribusi dan tiket masuk kebun raya, angka kunjungan selalu tinggi," kata Asep Suparman.
Selama ini, ungkap dia, pihaknya belum mendapat keterangan terkait banyaknya penarikan karcis di lokasi wisata andalan Kabupaten Cianjur tersebut. Maka itu, pihaknya akan mempelajari skema menjalin kerja sama kembali dengan BRIN Kebun Raya Cibodas.
"Kami juga berharap ada kerja sama kembali agar angka kunjungan ke Kawasan Wisata Cibodas terus meningkat dan pengunjung tidak diberatkan dengan mahalnya biaya karcis yang harus dibayar," terangnya.
Kebun Raya Cibodas merupakan Kawasan Konservasi Ilmiah milik BRIN yang tiket masuknya sudah diatur resmi melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 129/PMK.02/2022, di mana dalam penarikan tiket masuk merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Kebun Raya Cibodas memiliki tiga akses masuk, dua di antaranya di Jalan Kebun Raya Cibodas, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas dan satu pintu di Jalan Sindangjaya, Kecamatan Cipanas atau masuk melalui jalan samping Istana Cipanas. Setelah melewati Istana Cipanas aksesnya mudah untuk dilalui kendaraan roda dua dan empat karena kondisi jalan cukup lebar.
Advertisement
