Liputan6.com, Jakarta - Ketika ditanya mengenai mimpi terbesarnya, Elsa Kaize menjawab dengan percaya diri bahwa ia ingin jadi perempuan berkulit hitam dan berambut keriting pertama yang memenangkan Puteri Indonesia.
Bila Elsa kampiun, ia akan mendedikasikan prestasi tersebut untuk ibunya. Finalis yang mewakili Papua ini hanya tinggal berdua bersama sang ibu sejak masih kecil. Selain itu, Elsa juga berharap bisa jadi inspirasi bagi perempuan di Indonesia Timur bila ia berhasil menyabet gelar tersebut.
Elsa memperhatikan, HIV/AIDS dan diskriminasi adalah isu yang tengah marak di Papua. "Penyebaran virus HIV/AIDS di Papua sangatlah tinggi," terang Elsa saat ditemui di daerah Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Maret 2019. Akibatnya, Papua menempati peringkat pertama di Indonesia dengan angka penderita HIV/AIDS terbanyak.
Advertisement
Baca Juga
Karena itulah, pemilik nama lengkap Elsa Irwanti Elisabeth Kaize ini ingin menekan angka penyakit nahas tersebut melalui sosialisasi yang dijalankan. "Harapannya, mereka sadar bahwa melakukan hubungan seks di luar nikah akan membawa risiko yang besar terhadap diri mereka," tuturnya.
Finalis Puteri Indonesia 2019 ini ingin remaja di Papua tidak melakukan hubungan seks dengan sukarela, apalagi mereka masih di bawah umur sehingga kehilangan masa depan. "Dengan mengadakan sosialisasi di sana, saya berharap bisa menekan angka penyebaran HIV di Papua," harap Elsa.
Juga, gadis yang bekerja sebagai pramugari ini ingin menghapuskan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan di Papua. Ia mengungkap bahwa perempuan di sana sering mengalami kekerasan seksual.
"Wanita di Papua takut untuk bersuara," ungkap Elsa. Menurut pandangannya, suami mereka yang merantau umumnya pulang hanya untuk melakukan kekerasan terhadap sang istri.
Karenanya, Elsa Kaize sangat berambisi mengejar impiannya di ajang Puteri Indonesia 2019. Ia juga ingin mengajak para remaja di Papua untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan keagamaan. (Esther Novita Inochi)
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: