Dea Valencia Hadirkan 30 Koleksi Ready to Wear Batik Kultur

Dea mempersembahkan acara ini sebagai bentuk apresiasi dari untuk orang-orang yang berada dibalik proses pembuatan Batik Kultur.

oleh Putu Elmira diperbarui 25 Mar 2019, 01:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2019, 01:00 WIB
Batik Kultur denga warna sogan.
Batik Kultur Warna Sogan. (dok. Batik Kultur/Indah Permata Niska)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah hampir 8 tahun lamanya Dea Valencia berkiprah di dunia Batik. Mengawali perjalanannya dengan berdagang Batik Lawasan, pada November 2018 Dea menandai langkah baru dengan dibukanya gerai kedua Batik Kultur di Jakarta. Dea Valencia menggelar ceremony Grand Opening di Kaca Coffee and Eatery, Jakarta Pusat, Sabtu, 23 Maret 2019.

Grand Opening Batik Kultur menampilkan 30 koleksi ready-to-wear yang terdiri dari 6 mini collection womenswear dan menswear, seperti gaun midi, blazer, long coat dan pairing seat dengan tampil dalam palet plastik sekaligus vibrant.

"Sebuah baju terbuat dari potongan-potongan kain yang disatukan oleh benang, meskipun kita jarang memperhatikannya. Ternyata berkat merekalah sebetulnya potongan-potongan kain menjadi sebuah baju yang indah," kata Dea Valencia saat Grand Opening Batik Kultur.

Batik Kultur dengan bahan kain tenun di Grand Opening Batik Kultur.
Koleksi yang menggunakan kain tenun. (dok. Batik Kultur/Indah Permata Niska)

"Dea mempersembahkan acara ini sebagai bentuk apresiasi dari untuk orang-orang yang berada dibalik Batik Kultur yang terkadang mereka diremehkan, namun mereka telah menghasilakn karya yang indah," tambahnya.

Rangkaian busana wanita dan pria dengan mood yang rileks dan luwes, dihadirkan secara apik dalam beragam warna, yaitu sogan, monochromatic, pastel hingga warna hitam kombinasi warna-warna cerah yang dapat memberikan mood modern pada kain batik.

Beberapa koleksi Batik Kultur dengan warna pastel hingga warna hitam.
Batik Kultur dengan warna modern. (dok. Batik Kultur/Indah Permata Niska)

Keseluruhan bahan kain tradisional yang digunakan dalam fashion show ini adalah khusus didesain oleh Dea Valencia dan diproduksi dari kain putih hingga menjadi kain Batik Tulis yang indah. Untuk proses pengerjaan Batik Kultur dibagi jadi beberapa daerah yang sesuai dengan teknik spesialisnya, seperti di Solo untuk warna Sogan, Pekalongan untuk warna cerah dan Jepara untuk motif  Tenun.

"Batik Tulis membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya, untuk koleksi saat ini kita mengerjakan dari bulan November 2018,"ujar Dea Valencia.

Dea menambahkan, Batik Tulis ini merupakan esensi terpenting dalam label Batik Kultur sejak awal berdiri dan berkomitmen untuk hanya menggunakan bahkan Batik Full Tulis dan memperdayakan pengrajin batik.

Dalam pemilihan untuk mendominasikan Batik Tulis dengan kombinasi lainnya, Dea memilih dengan kombinasi yang ringan seperti katun bordir, lurik, dan brokat untuk menyelaraskan tema yang diangkat dalam acara ini. Dengan ini, Batik Kultur membuktikan bahwa keindahan motif Batik dan Tenun Jawa Tengah memiliki pesona tersendiri yang tak terkalahkan. (Indah Permata Niska)

Saksikan video pilihan di bawah ini :

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya