Pesan Cinta dari Tradisi Paling Kuno di Papua

Barapen, tradisi paling kuno di Papua bisa digelar saat suka maupun duka. Pesan yang disampaikan begitu menyentuh.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 25 Mar 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2019, 17:00 WIB
Barapen, Tradisi Paling Kuno di Papua
Barapen, tradisi paling kuno di Papua biasa digelar dengan memasak secara bakar batu. (dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Tambrauw - Tambrauw di Papua Barat memiliki segudang cerita. Tak hanya soal keindahan alam, budaya warga setempat juga tak kalah menariknya, termasuk kisah Barapen.

Tradisi paling kuno di Papua itu merupakan acara memasak beberapa jenis makanan dengan cara dibakar dengan batu untuk disantap bersama-sama. Biasanya, bahan makanan yang digunakan yakni daging, sayuran, dan beberapa jenis umbi.

Dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Pariwisata kepada Liputan6.com, Minggu, 24 Maret 2019, tradisi Barapen adalah tradisi yang mengajarkan cara menciptakan dan menguatkan kebersamaan sesama manusia di suatu daerah atau suku di Papua. Tak hanya itu, barapen juga digelar untuk mengungkapkan rasa syukur.

Dalam pelaksanaan barapen, seluruh warga yang terlibat melaksanakan seluruh persiapan, proses, hingga upacara makan secara bersama. Biasanya, tradisi ini dilakukan dalam rangka merayakan sanak saudara yang kembali pulang setelah lama merantau.

Tradisi ini juga bisa digelar saat upacara kematian. Tak heran bila makanan yang disantap saat Barapen biasanya berjumlah besar.

Tahapan Barapen

Barapen, Tradisi Paling Kuno di Papua
Barapen, tradisi paling kuno di Papua biasa digelar dengan memasak secara bakar batu. (dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata/Dinny Mutiah)

Tradisi ini dilakukan melewati beberapa tahapan. Pertama, salah seorang penduduk akan menggali tanah, selanjutnya disebut sebagai kolam.

Lalu, dasar kolam ditata dengan beralaskan daun pisang, di atasnya ditata daging, sayuran dan umbi. Kemudian, bagian atasnya kembali ditutup dengan daun pisang.

Selanjutnya, warga mengambil batu yang dibakar hingga berwarna merah. Batu diturunkan di atas daun pisang sampai merata, hingga seluruh makanan yang dibungkus daun pisang itu matang.

Semua batu yang akan digunakan untuk memasak, dibakar dalam sebuah lubang yang dibuat di tanah. Teknis dalam memasak dengan Upacara Barapen biasanya dilihat dari panas yang sudah diterima oleh batu.

Ketika batu dirasa sudah panas, tumpukan batu akan dibuka sebagian. Lalu semua sayuran dimasukan ke tengah-tengah celah batu yang tadi dibuka dengan daging ditempatkan di tengah-tengah sayuran sebelum celah batu kembali ditutup.

Walaupun dimasak dengan cara yang berbeda dari makanan pada umumnya, makanan yang dimasak dengan cara barapen tetap terasa lezat. Menariknya, lemak daging yang dibakar bersama makanan lain itu pun hilang karena lemaknya terserap ke dalam sayuran.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya