6 Cara Agar Perundungan Seperti Kasus Audrey Tak Terulang Lagi

Kasus perundungan atau bully yang dilakukan anak-anak di bawah umur belakangan modusnya makin tak bisa dinalar dengan nurani. Salah satu korbannya adalah Audrey.

oleh Komarudin diperbarui 11 Apr 2019, 02:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2019, 02:00 WIB
[Bintang] Ilustrasi Bullying
Bukan cuma orang dewasa, anak-anak juga bisa jadi pelaku bully. (Sumber Foto:goodtoknow)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus perundungan yang dialami Audrey, seorang remaja kelas 2 SMP menyita perhatian publik. Tak sekadar dicaci makin, ia juga dianiaya hingga cedera fisik. Akibat peristiwa tersebut, kesehatan mental Audrey pun menjadi taruhannya.

Intimidasi atau bully atau juga disebut perundungan masih menjadi perhatian khusus di dunia. Lalu, apa itu bully? Bully adalah sebuah masalah sosial yang timbul dari tindakan seseorang atau kelompok yang membuat orang lain merasa kesal, malu, dan takut dengan apa yang mereka lakukan.

Dilansir dari kidpower.org, Rabu, 10 April 2019, bentuk perundungan bermacam-macam, mulai dari verbal, mental, cyber, bahkan aniaya fisik atau yang sering dikenal dengan physical bullying.

Parahnya, intimidasi ini tidak hanya terjadi kepada sebagian orang dewasa. Perundungan bisa terjadi kapan pun dan di mana pun, tak mengenal usia.  Anak-anak seringkali menjadi sasaran perundungan yang salah satunya terkuak lewat kasus Justice For Audrey.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tingkatkan Kepercayaan Diri

Waspadai, Dampak Jangka Panjang Bullying Pada Anak
Anak yang kerap di bully membuatnya rentan alami depresi di usia muda. (Foto: Huffington Post)

Efek bullying itu tentu berdampak panjang bagi korban. Satu-satunya mencegah korban berikutnya adalah dengan mengatasinya. Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi bullying?

1. Tenang, Menghormati, dan Percaya Diri

Menanamkan pada diri sendiri sikap tenang, saling menghormati dan memiliki kepercayaan diri itu penting. Memproyeksikan sikap positif dan asertif berarti mampu menghargai diri sendiri, karena pelaku bully biasanya memposisikan diri superior.

2. Tinggalkan

Meninggalkan situasi yang tidak aman sering kali merupakan solusi paling bijaksana dan paling efektif untuk melepaskan diri dari masalah. Bersikap tidak peduli pada situasi yang tidak aman atau saat bully terkadang merupakan sebuah keharusan bagi Anda.

3. Batasi Pergaulan

Membatasi pergaulan bukan berarti menutup diri. Menetapkan dengan siapa kita bergaul justru menjadi salah satu hal yang dapat melindungi kita dari situasi yang tidak aman dari pelaku bully yang agresif.

 

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

4. Berani Berbicara

 

Kebanyakan orang yang menyakiti orang lain dengan sengaja tidak ingin tertangkap. Maka beranikan diri untuk berbicara kepada orang tuamu atau orang lain yang menurutmu bisa membantu. Anda juga bisa mengatakan hal-hal yang mengancam pelaku perundungan tanpa benar-benar melakukannya.

5. Kembangkan Kemampuan dan Potensi yang Dimiliki

Mengetahui potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri itu penting. Gali apa potensi yang Anda miliki, lalu kembangkan. Hal tersebut dapat menambah tingkat kepercayaan diri yang ada pada dalam diri Anda.

6. Gunakan Pertahanan Fisik untuk Pilihan Terakhir

Masalah perundungan seringkali tidak sejelas masalah keamanan pribadi lainnya. Mempelajari pembelaan diri secara fisik membantu kebanyakan Anda menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi pelaku bully. (Riyandhiani Kartika Dewi)

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya