Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa kebakaran melanda dua rumah ibadah terkenal di dunia; Masjid Al-Aqsa di Palestina dan Katedral Notre Dame di Prancis, Senin, 15 April 2019, waktu setempat.
Asap dan api yang muncuk dari atap struktur yang dikenal sebagai ruang salat Marwani, yang dikonfirmasi oleh The New Arab, dikutip pada Selasa (16/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Newsweek, Selasa (16/4/2019), ruang salat Marwani terletak di bawah sudut tenggara Temple Mount, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Haram al-Sharif, yang berisi Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa. Saat ini, ruang berkubah bawah tanah digunakan sebagai ruang salat umat muslim.
Pemadam kebakaran departemen Wakaf Islam di Yerusalem berhasil mengendalikan api. Kawasan itu saat ini ditutup untuk memeriksa penyebab kebakaran Masjid Al-Aqsa, yang saat ini belum jelas.
Peristiwa di Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga di Islam dan pusat konflik Arab-Israel ini, terjadi bersamaan dengan kebakaran yang melanda Katedral Notre Dame.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sejarah Masjid Al Aqsa
Masjid Al Aqsa menjadi salah satu masjid suci umat Islam. Selain Al Aqsa, ada Masjidil Haram di Makkah, dan Masjid Nabawi di Madinah.
Masjid yang memiliki kubah berwarna emas itu berdiri di kompleks Al-Haram Asy-Syarif di area seluas 14 hektare. Al Aqsa memiliki arsitektur indah yang terpancar dari kubah emas, dan perpaduan keramik biru di bagian luar masjid.
Di dalam kompleks tempat masjid Al Aqsa berdiri terdapat Dome of The Rock, yang diyakini sebagai tempat pijakan Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra Miraj.
Masjid The Dome of The Rock inilah yang sering disangka sebagai Masjid Al Aqsa. Meski indah, perjalanan menuju ke sana rupanya tak semulus yang dibayangkan.
Advertisement
Katedral Notre Dame
Sebelum Masjid Al Aqsa terbakar, lebih dulu si jago merah melalap Katedral Notre Dame di Paris, Prancis. Peristiwa kebakaran kali ini merupakan yang terparah sepanjang sejarah setelah Revolusi Prancis 300 tahun lalu.
Katedral Notre Dame ini menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di Paris, setelah Menara Eiffel. Setidaknya 13 juta pengunjung datang ke katedral tersebut setiap tahun.
Katedral tersebut juga menjadi saksi penobatan Napoleon Bonaparte sebagai raja pada 1804. Puncak menara yang dibangun pada abad 19 saat itu membutuhkan upaya restorasi besar-besaran, dananya sebagian ditopang oleh kesuksesan The Hunchback of Notre Dame pada 1831.