Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa, lebaran 2019 akan segera tiba. Menyambut hadirnya hari kemenangan selalu ditandai dengan tradisi maaf-maafan, baik bersama keluarga hingga teman-teman. Pada momen ini pula, setiap orang memilih cara yang berbeda untuk tulus memohon maaf begitu pula mengucapkan selamat Idul Fitri.
Memasuki lingkup gempuran teknologi yang begitu pesat, tak sedikit yang lebih nyaman bermaaf-maafan melalui pesan instan bahkan media sosial. Perantara secara online dirasa tak hanya praktis, tetapi juga efisien merujuk jauhnya jarak yang memisahkan.
Advertisement
Baca Juga
Namun jauh sebelum online eksis, mengucap selamat dan memohon maaf tentunya dilakukan secara langsung sekaligus bersilaturahmi. Peran kartu ucapan pun tak kalah berjaya di masanya. Desain-desain yang lekat dengan lebaran menghiasi sampul kartu.
Lantas, bagaimana masyarakat saat ini menyampaikan ucapan selamat juga bermaafan? Cara lewat online atau pun offline memang masih dilakukan, namun tak bisa dipungkiri online masih tetap merajai.
Hal ini pula diakui oleh Fara Lutfi Oktarisa, seorang pegawai swasta di Jakarta yang memilih untuk bermaaf-maafan secara online. Kartu ucapan didapat lewat kiriman dari kolega.
"Kalau mengirim kartu ucapan memang belum pernah. Kalau dulu lewat sms dan BBM, kalai sekarang lewat chat dan email," jelas Fara ketika dihubungi Liputan6.com, Jumat, 31 Mei 2019.
Selain itu, Fara juga memilih untuk menelepon teman-teman dekat dalam hal maaf-maafan, sedangkan untuk rekan kerja biasanya via pesan instan.
Penuturan senada juga diungkapkan Narendra Janapriya, seorang pegawai swasta di Denpasar, Bali. Ia pun mengaku belum pernah mengirimkan kartu ucapan ketika lebaran.
"Kadang-kadang ketemu langsung untuk maaf-maafan kalau jaraknya dekat, kalau memang jaraknya jauh biasanya dengan WhatsApp. Online jauh lebih praktis," kata Narendra.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lebih Baik Bertemu
Selain secara online, bertemu dengan keluarga dan teman-teman juga banyak dipilih untuk kian mempererat kebersamaan sekaligus menjalin silaturahmi. Ini pula yang disampaikan, Robby Sucipta, seorang musisi di Jakarta.
"Kalau kartu ucapan biasanya dapat dari kantor Bapak, tapi mengirim sih belum pernah. By chat juga jarang, lebih baik bertemu langsung lebih enak," tutur Robby saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 31 Mei 2019.
Bermaaf-maafaan secara langsung juga menjadi pilihan, Leni Widia, pegawai swasta yang bertugas di Denpasar, Bali. "Lebih baik ketemu kalau jarak memungkinkan. Kalau nggak bisa lewat telepon atau WhatsApp tapi diutamakan datang sekalian silaturahmi," jelas Leni.
Melihat teknologi yang berkembang pesat, Leni pun mantap untuk memanfaatkannya. "Selain itu, kalau sekarang lebih simpel juga bisa video call," tambahnya.
Sementara, Faesal Adam yang berprofesi sebagai PNS pun mengakui lebih memilih untuk bertemu langsung saat momen maaf-maafan. "Enak ketemu langsung karena sekalian silaturahmi dan menjalin hubungan baik," kata Faesal.
Ungkapan senada juga disampaikan Chrisma Ardy yang berprofesi sebagai pegawai swasta. "Saya belum pernah mengirim kartu ucapan karena biasanya ketemu dan silaturahmi ke keluarga dan teman-teman," ungkap Chrisma.
Di sisi lain, teknologi boleh saja 'menguasai' setiap elemen kehidupan masyarakat, namun hangatnya kebersamaan dan hubungan baik harus tetap dijaga apa pun caranya, termasuk dalam momen bermaaf-maafan. Lalu, Anda lebih memilih bermaafan lewat online atau offline?
Advertisement