Penyanyi Andmesh Terkejut dengan Pembangunan Perbatasan

Juara ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia musim kedua ini tak penyangka jika PLBN sudah dibangun demikian hebat.

oleh Fitri.Syarifah diperbarui 30 Jun 2019, 20:02 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2019, 20:02 WIB
Andmesh
Juara ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia musim kedua ini tak penyangka jika PLBN sudah dibangun demikian hebat.

Liputan6.com, Atambua Sebelum meramaikan panggung Crossborder Music Festival 2019, salah satu bintang tamu yakni Andmesh menyempatkan diri berkunjung ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Atambua, Sabtu (29/6). Sampai di lokasi, ia mengaku terpukau dengan pembangunan yang sudah dilakukan.

Juara ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia musim kedua ini tak penyangka jika PLBN sudah dibangun demikian hebat. Menurutnya, dua tahun yang lalu kondisinya masih jelek. Tapi sekarang benar-benar sudah berubah 180 derajat.

“Sumpah, ini keren banget. Nggak nyesel saya datang ke sini. Bangunannya megah dan asik juga buat foto,” ujar pelantun ‘Cinta Luar Biasa’ ini.

PLBN Atambua memang mengalami perubahan total. Presiden Joko Widodo sengaja merubah wajah perbatasan jadi tampak megah. Itu dilakukan karena kawasan perbatasan merupakan beranda Negara Kesaturan Republik Indonesia (NKRI ).

Potret megahnya perbatasan tersebut terlihat dari kokohnya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di berbagai titik. Bukan hanya PLBN Mota’ain (Atambua), tetapi juga PLBN Motamasin, dan PLBN Wini. Ketiganya berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan berbatasan dengan Timor Leste.

Untuk mengimbangi kemegahan itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menghidupkan daerah-daerah perbatasan dengan berbagai festival. Beragam event dirancang untuk menarik wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Perbatasan adalah wajah terdepan sebuah negara. Karenanya, PLBN dibangun secantik mungkin agar menimbulkan kesan pertama yang baik bagi wisatawan. Khususnya turis asing yang masuk lewat perbatasan,” jelasnya.

Festival-festival yang digelar, kata Menpar Arief, dirancang dengan menyuguhkan berbagai rangkaian acara. Selain panggung musik yang menghadirkan artis-artis ibukota dan mancanegara, digelar pula bazar aneka produk. Ada juga persembahan kuliner, pertujukan budaya, dan lain-lain.

“Sejak dibangun seperti sekarang, PLBN di NTT semakin ramai. Dampak lain dari semaraknya PLBN adalah akses jalan yang semakin baik. Wisatawan dan pelintas batas dijamin nyaman saat memasuki wilayah Indonesia. Kesan medan yang berat dan berlumpur sudah tidak ada lagi,” tegasnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengungkapkan, upaya menghidupkan wilayah perbatasan akan terus dilakukan. Contohnya dengan menggelar event Crossborder Music Festival Atambua 2019 yang berlangsung tanggal 28-29 Juni ini.

“Tak hanya menghidupkan wilayah perbatasan, beragam potensi pariwisata di daerah setempat pun bisa ikut terangkat. Sebab, sebagian penonton biasanya tidak langsung pulang. Ada juga yang memperpanjang masa kunjungannya,” kata Rizki.

Mereka yang ingin menghabiskan akhir pekan di Atambua, bisa diarahkan untuk mengeksplor destinasi-destinasi wisata yang ada di Kabupaten Belu. Ini menjadi moment yang tepat bagi pendatang untuk mengenal daerah ini lebih dalam.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III, Muh. Ricky Fauziyani, digelarnya Crossborder Music Festival Atambua 2019 tak lain dimaksudkan untuk menjaring wisatawan mancanegara. Khususnya dari Republik Demokrasi Timor Leste, terutama yang tinggal di daerah perbatasan.

“Dengan event-event semacam ini, kesan wilayah perbatasan yang sepi dan membosankan tidak ada lagi. Berganti dengan daerah yang menyenangkan, ramai dan menimbulkan keinginan untuk kembali berkunjung di lain kesempatan,” tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya