Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mewacanakan untuk memindahkan Ibu Kota Jawa Barat ke beberapa tempat, yakni Walini, Tegalluar, dan Segitiga Rebana. Wacana tersebut sempat mengemuka semasa pemerintahan Gubernur Jawa Ahmad Heryawan pada 2015 dengan nama Kota Raya Walini.
Walini terletak di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tujuan pemindahan itu untuk mengintegrasikan kantor-kantor dinas di lingkungan pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Saat ini kantor-kantor dinas tersebut tersebar di beberapa lokasi.
Advertisement
Baca Juga
Nama Walini diambil dari merek dagang, Teh Walini. Teh tersebut diperkenalkan di Jawa Barat sejak tahun 2003 dan memenuhi standar Sustainable Agriculture (Rainforest Alliance dan UTZ Certificate) yaitu sertifikasi standar pertanian organik internasional.
Merek dagang ini diambil dari nama geografi Rancawalini, tempat perkebunan teh yang berada di Ciwidey.
Karena kawasan yang akan dibangun menjadi kota raya itu berada di kawasan perkebunan teh PTP VIII, yang terletak di pinggir jalan tol Cipularang. Dengan penanda papan merek dagang teh, maka nama Walini dijadikan nama rencana kota raya tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lokasi Luas
Luas Walini dua kali lebih besar dari Kota Cimahi. Dari 10 ribu hektare lahan Kota Raya Walini itu, 3 ribu hektare merupakan tanah perkebunan teh PTPN VIII, sisanya 7 ribu hektare akan dibebaskan oleh Proivinsi Jawa Barat. Kawasan Walini akan menjadi penopang bagi kawasan industri di Jawa Barat, yang mencapai 60 persen dari industri nasional.
Sementara itu, selain sebagai salah satu stasiun perlintasan kereta, Walini akan dikembangkan menjadi kota satelit di bagian barat Bandung Raya. Wilayah Walini juga masuk dalam kawasan pengembangan kereta cepat atau LRT Bandung-Jakarta.
Saat ini telah dibangun terowongan atau Tunnel Walini. Terowongan tersebut memiliki panjang 608 meter dan menjadi terowongan pertama yang berhasil ditembus dari 13 terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Meski Walini disebut sebagai lokasi yang paling cocok untuk menjadi calon Ibu Kota Jawa Barat, tapi tak menutup peluang lokasi lain. Saat ini pihak pemerintah Jawa Barat akan mengkaji selama enam bulan ke depan untuk memutuskan lokasi yang paling tepat.
Advertisement