Liputan6.com, Jakarta - Kontes menata rambut sudah biasa. Tetapi, lomba yang satu ini terbilang unik, yakni menghias janggut dan kumis.Â
Dilansir dari Metro UK, Jumat (29/11/2019), kontes bernama National Beard Championships yang diselenggarakan di Chicago, Amerika Serikat, tahun ini digelar pada 8--9 November 2019. Komponen terpenting yang dinilai dalam kompetisi itu adalah kreativitas.
Advertisement
Baca Juga
Uniknya, para kontestan bukan hanya laki-laki, perempuan pun boleh mengikutinya. "Perempuan bisa bersaing dalam kategori kreativitas jenggot dalam kejuaraan ini dan bisa membuat mereka menciptakan bentuk jenggot apapun," kata MJ Johnson, salah satu juri dan panitia National Beard Championships 2019.
Bagi Johnson, janggut sudah seperti sebuah karya seni dan bahkan kadang-kadang memiliki makna sendiri tiap bentuknya. Ada berbagai jenis kategori lomba seperti janggut pembuat bir (jenggot yang dimiliki oleh pembuat bir) dan janggut veteran (mantan anggota layanan Amerika yang sudah pensiun).
Ada pula kategori lomba 5 o'clock. Dalam lomba ini, para peserta diminta mencukur janggut di pagi hari dan kemudian diukur panjang janggut yang tumbuh pad pukul 5 sore hari itu pula. Siapa yang terpanjang, dialah pemenangnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bahan Buku
Sementara, para peserta menghias janggut diizinkan menggunakan alat bantu styling, seperti gel rambut dan hairspray. Tapi, mereka tidak boleh menggunakan alat bantu tambahan seperti kawat, tali, dan kayu.
Pada tahun ini, Jason Kiley menjadi pemenang kategori Full Beard Freestyle di National Beard Championships 2019. Ia pun menuliskan perasaannya lewat akun Instagramnya di @rat3031, "Saya benar-benar kaget. Ini kejutan total. Saya dapat posisi pertama di Full Beard dan Best In Show," tulisnya pada 10 November 2019.
Tak hanya pemenang yang senang dengan keberadaan kontes tersebut. Greg Anderson, seorang fotografer profesional Las Vegas, AS, juga merasa demikian. Ia tak pernah absen mengabadikan gambar setiap momen dalam kontes tersebut selama tujuh tahun belakangan yang bahkan akan menjadi materi buku.
"Semua karakter, desain, dan gaya yang tidak pernah mengecewakan tiap kali pemotretan untuk ajang ini membuat perasaan saya puas," kata Greg. (Ossid Duha Jussas Salma)
Advertisement