Liputan6.com, Jakarta - Gerakan penuh makna, ritme sarat akan kisah, serta cerminan karakter bangsa, semua terepresentasi lengkap lewat tari tradisional. Mengingat pelestariannya harus terus berlangsung, bahasan ini kemudian diangkat ke PODCAST Lifestyle kali ini.
Apa-apa yang konvensional sarat tradisi mau-tak mau harus bersaing dengan deras arus modernisasi, tak terkecuali tari tradisional. Sejarawan Wijaya menyebut, peran besar pengenalan tarian modern turut berasal dari konten-konten di media sosial dan tayangan yang sifatnya hiburan.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini juga disepakati maestro tari Didik Nini Thowok. "Memang benar sekarang globalisasi pengaruhnya lebih cepat di media sosial. Cara orang yang gemar menari dengan mendalami misalnya belajar lewat YouTube," ucapnya.
Kendati demikian, bukan berarti sarana belajar menari dengan konsep lama tak terbuka lebar di masa sekarang. Salah satunya digagas Belantara Budaya Indonesia (BBI).
"Ini sudah tahun kelima kita buka kelas menari di Museum Nasional. Tapi, lebih dulu di Museum Kebangkitan Nasional. Di sana sudah masuk tahun ke enam. Kita ada 14 tempat latihan di beberapa daerah," kata Founder BBIÂ Diah Kusumawardani.
Kisah hidup penari senior Nungki Kusumastuti pun bisa jadi suntikan semangat untuk kembali mendalami dunia tari tradisional. Langsung simak lengkapnya PODCAST Lifestyle: Belajar Tari Tradisonal, Siapa Takut? di link di bawah ini.