Ketua MPR Ajak Finalis Puteri Indonesia 2020 Jadi Duta Empat Pilar

Kalista Iskandar, wakil Sumbar di Pemilihan Puteri Indonesia 2020, tak lancar menyebutkan sila Pancasila.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 07 Mar 2020, 14:12 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2020, 14:12 WIB
Bamsoet
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan bahwa saat ini, bangsa Indonesia tengah merasakan ancaman yang luar biasa terhadap karakter serta jati diri bangsa

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak Puteri Indonesia 2020 Ayu Maulida Putri dan para finalis Puteri Indonesia untuk menjadi Duta Empat Pilar MPR RI. Ia menyebut para finalis Puteri Indonesia yang telah teruji baik kecerdasan, penampilan menarik dan perilaku baik, sangat tepat untuk turut serta memasyarakatkan Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

"Kualitas 39 finalis Puteri Indonesia yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia, sangatlah baik. Tak hanya memiliki kecantikan fisik, mereka juga mempunyai kecerdasan dan perilaku yang baik. Karenanya, mereka sangat layak untuk menjadi Duta Empat Pilar MPR RI," ujar Bamsoet saat menjadi Juri dalam Grand Final Puteri Indonesia 2020, di Jakarta, Jumat malam, 6 Maret 2020, dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Dalam tiga besar Grand Final Puteri Indonesia 2020, Ayu Maulida Putri dari Jawa Timur terpilih menjadi Puteri Indonesia 2020. Ia berhasil menyisihkan Putu Ayu Saraswati dari Bali yang keluar menjadi Runner-Up 1 dan Jihane Almira Chedid dari Jawa Tengah yang menjadi Runner-Up 2.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menandaskan, para finalis Puteri Indonesia harus paham dan hafal serta bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Spirit Pancasila terbukti mampu mengharmoniskan dan mempersatukan 300 kelompok etnik dan 1.340 suku bangsa yang ada di Indonesia.

"Walaupun Indonesia terdiri dari ribuan suku bangsa, namun tidak terjadi perpecahan ataupun perang saudara seperti di beberapa negara lain. Karena kita memiliki Pancasila yang bisa menyatukan segala perbedaan yang ada," urai Bamsoet.

Setelah tiga tahun berturut-turut dipercaya menjadi juri pada ajang Puteri Indonesia, yakni 2018, 2019 dan 2020, ia semakin percaya bahwa perempuan Indonesia punya kualitas mumpuni yang tak kalah dibanding kaum perempuan di berbagai belahan dunia lainnya.

Ajang Puteri Indonesia terbukti juga mendorong kepercayaan diri kaum perempuan untuk menunjukkan kemampuan dirinya, melepaskan berbagai stigma dan stereotipe negatif bahwa perempuan Indonesia hanya bisa berkiprah di seputaran sumur, kasur, dan dapur.

"Kaum perempuan Indonesia harus bangga terhadap dirinya dan juga terhadap Indonesia. Kepercayaan dirilah yang menjadi modal utama bagi perempuan agar bisa melompat lebih tinggi lagi," kata Bamsoet.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Insiden Wakil Sumbar

7 Potret Kalista Iskandar, Finalis Puteri Indonesia 2020 Asal Sumatera Barat
Kalista Iskandar (Sumber: Instagram/kalistaiskandar)

Sementara itu, Wakil Sumatera Barat di Puteri Indonesia 2020 Louise Kalista Iskandar membuat insiden saat menjawab pertanyaan dari Ketua MPR Bambang Soesatyo. Ia diminta menyebutkan lima sila Pancasila. 

Hingga sila ketiga, tidak ada masalah berarti. Ia baru tersendat-sendat menyebutkan isi sila keempat dan kelima Pancasila hingga akhirnya banyak kesalahan terjadi.

Atas insiden yang berlangsung di panggung malam final Pemilihan Puteri Indonesia 2020, Kalista mengatakan ia tetap bangga pada dirinya sendiri dan tidak ada masalah untuk gugup saat di atas panggung. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diterimanya hingga terpilih menjadi salah satu dari enam besar Puteri Indonesia 2020.

"This will be something for me to learn from. It isn't the end of my journey, it's just the beginning. Stay safe, stay proud of who you are and stay kind to each other," tulisnya lewat Insta Story.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya