Trik Hentikan Kebiasaan Makan Berlebihan Sebagai Obat Stres

Stres bisa terjadi pada setiap orang. Namun, kemampuan mengendalikannya adalah kata kuncinya.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 25 Mar 2020, 04:05 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 04:05 WIB
Ilustrasi Makan
Ilustrasi makan (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

 

Liputan6.com, Jakarta - Stres dipandang wajar bila mampu dikelola dengan baik. Namun, sejumlah orang justru melampiaskan emosinya dengan makan berlebihan.

Kebiasaan itu tidak bisa dibiarkan. Selain berdampak buruk bagi tubuh, makan berlebihan saat stres juga dapat memicu dampak psikologis yang juga lebih buruk.

Bagaimana cara menghentikannya? Berikut adalah rangkuman trik untuk mengatasinya yang disusun oleh tim Ngovee dari Jovee.

1. Jujur pada Diri Sendiri

Emotional eating alias makan sebagai pelampiasan tidak akan dilakukan saat seseorang benar-benar lapar, tetapi hanya dilakukan sebagai obat stres yang dihadapi. Maka itu, cara yang tepat untuk mencegah emotional eating adalah mengenali diri apakah Anda benar-benar lapar ketika akan melakukan makan.

Jika Anda jujur, otak secara otomatis berinisiatif untuk mencari solusi lain yang lebih sehat. Selain itu, jujur untuk menghindari makanan juga dapat membantu menghentikan kebiasaan buruk yang mengaitkan emosi dengan makanan.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2. Temukan Pemicunya

[Fimela] Ilustrasi bebas dari stres
Stress free | unsplash.com

Perilaku emotional eating juga bisa dicegah jika Anda bisa menemukan gangguan apa yang menjadi pemicu munculnya emosi negatif di dalam diri. Walaupun terkesan sepele, perilaku emotional eating ini cenderung dilakukan karena adanya rasa tidak berdaya dari emosi yang Anda alami.

3. Cari Alternatif Lain

Mengurangi stres tidak harus dengan memakan makanan dalam porsi yang banyak. Anda bisa mencari alternatif lain yang lebih sehat, misalnya dengan jalan-jalan atau liburan yang bisa menenangkan pikiran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya