Liputan6.com, Jakarta - Adalah Joan Pedersen, model senior yang telah menghembuskan napas terakhir, pekan lalu di California, Amerika Serikat. Model yang pernah tiga kali jadi sampul majalah Vogue tersebut meninggal di usia 95 tahun.
Mengutip laman Vogue, Selasa (16/6/2020), lahir pada 29 Mei 1924 di Convent Station, New Jersey, Amerika Serikat, Pedersen dibesarkan di Glynallen Estate, di mana ayahnya bekerja sebagai sopir.
Menurut putranya, Kernan Coleman, Pedersen mulai belajar balet di usia tiga tahun. Selama masa remaja, ia bolak-balik Manhattan untuk belajar di sekolah tari. Namun, pada usia 16 tahun, tinggi Pedersen sudah melebihi pasangan dansanya dan dijuluki seabagi penari yang mengecewakan.
Advertisement
Baca Juga
Karier sebagai balerina terputus, bergabung ke agensi model, Harry Conover, kemudian jadi cara Pedersen terjun ke dunia fesyen. Selama Perang Dunia II, ia menghibur para tentara bersama model lain dari Conover.
Kemudian, pada 1946, Pedersen jadi model keenam yang menyetujui kerja sama dengan Ford Agency. "Ibu (Pedersen) selalu bercerita bagaimana perbedaan mengagumkan bekerja dengan agensi yang dipimpin seorang perempuan," ucap Coleman.
Sebagai muse dari desainer Amerika, Mainbocher da Norman Norell, sang model dipotret Irving Penn untuk sampul majalah Vogue edisi Septermber 1947. Pada foto itu, ia memakai sapphire blue evening ensemble.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lawan Berbagai Penyakit
Desainer peraih penghargaan Coty Award, George Halley, yang bertemu Joan Pedersen di tahun 50-an mengatakan bahwa sang model punya kepribadian mengagumkan.
"Saat itu saya suami Claudia Halley yang merupakan model favorit Norman Norell. Claudia sangat manis, tapi Joan ada di level berbeda," ucap Halley.
"Ia punya tampilan menawan, ia seolah 'memiliki' setiap busana yang dikenakan," imbuhnya. "Bukan mereka (pakaian) yang menentukan bagaimana Joan terlihat, namun sebaliknya. Joan memberi gaya tertentu pada setiap busana yang dipakai."
Tak hanya hidup melewati berbagai fase sejarah, Pederson telah melewati banyak sandungan tanpa kehilangan selera humor dan kepribadiannya. "Ibu saya dikenal sebagai Viking besi di keluarga kami," ucap Coleman.
"Ia sembuh dari kanker payudara di 1975 dan melawan serangan jantung pada 1994. Ia hidup dengan kelinan jantung selama 25 tahun dan tak pernah mengeluh," tandasnya.
Selain September, di tahun yang sama, Pedersen juga jadi sampul majalah Vogue edisi Juli dan Juni.
Advertisement