Liputan6.com, Jakarta - Negara-negara di Eropa Timur tengah menghadapi gelombang baru infeksi virus korona. Penemuan transmisi COVID-19 ini berujung protokol penggunaan masker dan larangan perjalanan maupun karantina.
Melansir laman South China Morning Post, Senin (13/7/2020), pemerintah Hungaria akan menetapkan tiga kategori zona, yakni merah, kuning, dan hiijau, berdasarkan penambahan kasus COVID-19. Juga, menetapkan berbagai larangan.
Aturannya mencakup larangan masuk maupun karantina, tergantung dari mana pelancong tersebut berasal. "Kami kembali melihat tanda penambahan kasus (COVID-19) di negara tetangga, Eropa, bahkan dunia," kata Gergely Gulyas, Chief Staff Perdana Menteri Viktor Orban.
Advertisement
Baca Juga
Turis asing dari negara-negara zona merah, termasuk Albania, Ukraina, Belarus, hampir semua negara Asia, Afrika, serta Amerika selatan maupun tengah, dilarang masuk. Sementara, warga Hungaria yang datang dari negara-negara tersebut bakal menjalani karantina selama dua minggu.
Isolasi ini juga bisa dilakukan hingga orang tersebut dinyatakan negatif COVID-19 dalam dua kali tes berjarak 48 jam. Sedangkan, warga Hungaria dan turis asing dari negara-negara zona kuning, seperti Bulgaria, Portugal, Rumania, Swedia, Britania Raya, Serbia, Jepang, Tiongkok, dan Amerika Serikat akan menjalani swakarantina selama dua minggu.
Mereka baru diizinkan keluar setelah dinyatakan negatif COVID-19 melalui tes yang dijalani sekali untuk warga Hungaria, dan dua kali untuk turis asing berjarak 48 jam. Gulyas mengatakan, aturan baru ini akan efektif berlaku pada Rabu, 15 Juli 2020, dan bakal diulas kembali setidaknya seminggu sekali.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Liburan Musim Panas
Rumania mengumumkan 456 kasus pada Minggu, 12 Juli 2020, sementara Serbia mencatatkan 354 transmisi baru pada Sabtu, 11 Juli 2020. Melihat kondisi ini, Kroasia menetapkan protokol memakai masker di toko-toko efektif hari ini, Senin (13/7/2020), pun dengan staf restoran.
Awalnya, negara-negara Eropa Timur tercatat dengan laporan jumlah kasus COVID-19 terbilang rendah. Karenanya, di masa liburan musim panas, beberapa di antara mereka berani membuka pintu bagi turis, terutama domestik.
Dalam praktiknya, menjaga jarak aman antar individu tetap jadi protokol yang terus diterapkan, di samping anjuran untuk sering mencuci tangan maupun pakai hand sanitizer. Rencananya, bila keputusan mengangkat larangan perjalanan berhasil, kunjungannya akan upgrade dan menerima turis mancanegara dari kelompok negara tertentu.
Advertisement