Liputan6.com, Jakarta - Misteri berusia ratusan tahun tentang Stonehenge akhirnya terpecahkan. Melansir laman South China Morning Post, Jumat (31/7/2020), para ilmuwan telah menemukan asal batu besar di keajaiban neolitik di bagian selatan Inggris tersebut.
Kebanyakan batu besar di sini memiliki kemiripan dengan benda serupa sejauh 25 kilometer (km) di West Woods. "Sangat bersemangat kami mendapat jawaban dari salah satu pertanyaan yang sudah mengganggu para arkelog selama 400 tahun," ungkap ahli arkeologi English Heritage, Susan Greaney.
Penemuan ini kemudian menguatkan teori bahwa situs megalitik tersebut dipindahkan pada waktu yang sama di sekitar 2,5 ribu tahun sebelum masehi. Juga, mendekatkan anggapan situs kuno ini dibangun kelompok masyarakat yang sangat terorgansir.
Advertisement
Baca Juga
Demi menemukan asal batu Stonehenge, para ilmuwan dijelaskan menggunakan teknologi X-ray untuk menganalisis komposisi pembentuknya. "Ilmu pengetahuan di belakangnya cukup terang-terangan. Dalam satu pemikiran karena apa yang kami lakukan adalah kasus sederhana menemukan sidik jari," tutur Profesor Arkeologi Bournemouth University Timothy Darvill.
Darvill menjelaskan, bersama tim peneliti, pihaknya mengambil contoh batu dari Stonehenge, dan meneliti geokimianya. Mereka berhasil menyusun jejak-jejak kecil elemen yang terdapat pada susunan batu misterius tersebut.
Kendati demikian, tujuan pembangunan Stonehenge dengan tata letak sedemikian rupa masih jadi teka-teki besar. "Mengetahui asal batu bukan berarti sepenuhnya memecahkan misteri Stonehenge," tegas Darvil.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lekat dengan Legenda
Darvill menyambung, mungkin saja ada sederet misteri tentang Stonehenge yang tak akan bisa dipecahan. "Namun, dengan penemuan ini, kami jelas bisa melangkah di jalan lain," tuturnya.
Stonehenge sendiri jadi salah satu destinasi perjalanan yang lekat akan sejarah, cerita legenda, bahkan dikaitkan dengan ragam kepercayaan mitologi. Susunan dengan ukuran batu berbeda satu sama lain jadi tanya yang paling sering muncul.
Ragam penemuan tentang situs satu ini pun terus diperbarui. Yang belum lama terungkap adalah adanya lubang-lubang pra-sejarah yang ditemukan di dekat situs warisan dunia tersebut.
Advertisement