Liputan6.com, Jakarta - Kenangan demi kenangan akan mendiang Pangeran Philip terus diungkap. Salah satu yang belum lama ini hadir di tengah publik adalah rapor sekolah Duke of Edinburgh, seperti dilaporkan The Sun, Rabu (14/4/2021).
Tertulis di sana bahwa suami Ratu Elizabeth II itu merupakan murid yang "nakal, tapi tidak pernah jahat." Pangeran Philip berusia 13 tahun ketika dikirim ke sekolah asrama Gordonstoun di Elgin, Moray, setelah mengejek rezim Nazi saat ia berada di sekolah lain di Jerman pada 1930-an.
Laporan yang dibagikan Gordonstoun itu terlihat ditulis oleh kepala sekolah Kurt Hahn untuk pernikahan Duke dengan Ratu pada 1947. Terungkap bahwa pangeran muda itu dikirim ke Gordonstoun setelah "ia tertawa terbahak-bahak dan menarik perhatian setiap kali penghormatan Nazi diberikan."
Advertisement
Baca Juga
Pangeran Philip dikatakan menganggap penghormatan itu lucu karena di masa mudanya, gerakan yang sama telah digunakan murid-murid sekolah untuk memberi tanda bahwa mereka ingin pergi ke toilet.
Laporan itu menambahkan, "Setelah diperingatkan untuk berhati-hati, ia (Pangeran Philip) terus tertawa. Tidak lagi meraung, tapi tetap menarik perhatian."
"Kami pikir akan lebih baik untuknya dan untuk kami jika ia segera kembali ke Inggris," kata saudara perempuan Pangeran Philip yang membawanya ke Gordonstoun.
Sekolah, yang memungut biaya sebesar 40 ribu pound sterling setahun itu, telah mendidik tiga generasi keluarga kerajaan, termasuk Pangeran Charles yang jelas memiliki "waktu kurang menyenangkan" daripada ayahnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Secara Berkala Mengunjungi Sekolah
Dr. Hahn menulis tentang Pangeran Philip, "Ia tidak sabar dengan apa yang singkatnya bisa disebut omong kosong Royalti. Setelah pertandingan dan pertunjukan teater, orang sering meminta tanda tangannya."
"Ia menganggap ini konyol dan pada satu kesempatan menandatangani dirinya sendiri The Earl of Baldwin, yang membingungkan pemburu tanda tangan," imbuhnya. Philip menemukan hal-hal mudah yang dapat mengarah pada tampilan "intoleransi dan ketidaksabaran," kata Dr Hahn.
Ia menulis, "Ketika di sekolah menengah, ia sering terluka karena kecerobohan dan keliaran." Pangeran Philip juga menunjukkan "kejujuran dalam menangani semua permasalahan", ungkap laporan itu.
Dr Hahn mengatakan Philip memiliki "perhatian yang cermat terhadap detail" dan "tidak pernah puas dengan hasil yang biasa-biasa saja."
"Ia memiliki kebiasaan bersepeda yang tidak menaati aturan keselamatan, dan pada suatu kesempatan, ia menghindari bentrokan dengan kereta bayi. Berkat kelincahannya, ia menenangkan ibu bayi dengan permintaan maaf yang tak tertahankan," sambungnya.
Philip berada di Gordonstoun sampai 1939, dan selanjutnya berangkat ke Royal Naval College di Dartmouth. Di tahun-tahun berikutnya, ia secara teratur mengunjungi sekolah tersebut, terakhir untuk kunjungan pribadi pada 2014 untuk menandai ulang tahun ke-80.
Advertisement