3 Wirausahawati Bicara tentang Memberdayakan Sesama Perempuan

Setiap perempuan bisa memberdayakan sesamanya lewat peran masing-masing, termasuk para women entrepreneur Indonesia.

oleh Asnida Riani diperbarui 22 Apr 2021, 20:01 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2021, 20:01 WIB
Selain Hacker, 5 Pekerjaan Bidang IT Ini Paling Dicari Perusahaan
Ilustrasi pengusaha perempuan. (dok. pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Implementasi konkret tak lagi bisa ditawar agar "women support women" tidak semata jadi slogan. Setiap perempuan tentu bisa ambil bagian dalam gerakan kolektif ini sesuai peran masing-masing, termasuk para women entrepreneur asal Indonesia.

Adalah Dr. Shirley Mesela Oslan, founder sekaligus managing director Mad for Makeup; Dita Aisyah, co-founder Binar Academy; dan Ardiana Arsyad, founder Nutrishe yang bercerita tentang bagaimana mereka memberdayakan perempuan berdasarkan profesi mereka.

"Yang masih jadi kebanggaan Nutrishe sampai sekarang adalah bisa mengajak wanita lain untuk ikut berbisnis. Salah satunya jadi distributor, di mana menurut data kami 90 persen di antaranya wanita dari berbagai pekerjaan, termasuk ibu rumah tangga," Ardiana menjelaskan dalam jumpa pers virtual, Kamis (22/4/2021).

Sementara, Shirley mengungkap bahwa pemberdayaan perempuan dilakukan pihaknya melalui edukasi dan donasi. "Kami punya kelas pemasaran yang secara rutin diadakan. Nanti peserta akan membayar fee yang kemudian didonasikan ke lembaga perlindungan terhadap perempuan," ucapnya.

Di samping, pihaknya juga memantik kesadaran untuk saling membantu perempuan melalui donasi yang nantinya juga diberikan pada lembaga perlindungan terhadap perempuan.

Binar Academy, kata Dita, selalu berusaha memberdayakan perempuan dari setiap aspek yang bisa mereka gapai. "Fasilitator kami 12,5 persennya adalah perempuan, dan angka itu akan terus didorong, bagaimana caranya, supaya meningkat," ungkapnya.

Terlebih, bidang yang digelutinya, yakni IT, sangat kental dengan kesan "man's world." "Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan partisipasi perempuan di bidang IT, baik dalam bentuk alokasi lulusan kami maupun program beasiswa," imbuh Dita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Merawat Keragaman Perempuan

Bermain TikTok
Ilustrasi Aplikasi TikTok Credit: freepik.com

Masih sejalan dengan semangat pemberdayaan perempuan, online platform, TikTok, memahami bahwa setiap wanita unik dengan kepribadian mereka masing-masing. Karenanya, mereka "menjunjung tinggi keberagaman perempuan."

"Konten di TikTok itu sangat beragam dan itulah yang kami pertahankan supaya setiap user, termasuk perempuan, bisa mengekspresikan diri sebaik mungkin," kata Siteresti Astarini, Head Business Marketing, TikTok Indonesia.

Menambah keamanan, sambung Resti, pihaknya juga terus memperbaharui Pedoman Komunitas. Ia menyebut bahwa ada tim yang didedikasikan untuk membangun konten yang aman di TikTok.

Dengan keberagaman itu, mereka sekaligus memberi kelulasaan pada brand untuk lebih dekat dengan setiap perempuan dan kepribadian mereka yang begitu unik. "Kami juga sediakan fitur untuk promosi," ucapnya.

Resti menyambung, kebanyakan merek yang promosi di TikTok tidak pernah hard selling dalam menyajikan produk. "Lebih banyak yang sifatnya memberdayakan dengan edukasi atau menambah nilai tertentu yang membuat perempuan merasa tidak sendiri," ujarnya.

Infografis Bisnis Game di Indonesia

Infografis Bisnis Game di Indonesia (Liputan6.com/Deisy Rika)
Infografis Bisnis Game di Indonesia (Liputan6.com/Deisy Rika)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya