Para Imuwan Swiss Bakal Kubur Ribuan Celana Dalam di Taman-Taman, Apa Tujuannya?

Sekitar 2.000 celana dalam akan dikubur dalam rangka penelitian yang digagas oleh para ilmuwan Swiss..

oleh Komarudin diperbarui 25 Apr 2021, 04:02 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2021, 04:02 WIB
Celana Dalam Pria
Ilustrasi Foto Celana Dalam Pria (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah ilmuwan berencana berencana mengubur ribuan celana dalam di taman di seluruh Swiss. Hal itu untuk mengukur kesehatan tanah.

Peneliti dari agroscope itu akan mengirimkan 2.000 pasang celana dalam katun kepada sukarelawan. Celana-celana itu akan dikubur ke dalam tanah untuk proyek yang dijuluki Proof by Underpants, menurut Science Focus, seperti dilansir dari laman The New York Post, Kamis, 22 April 2021.

Mereka akan menguburnya satu hingga dua bulan. Setelah itu, mereka akan memeriksa seberapa besar kerusakan organisme, termasuk jamur, serangga, dan cacing, yang terjadi pada celana dalam. Mereka mengatakan, semakin banyak lubang, semakin sehat tanah tersebut.

"[Kapas] dapat menjadi sumber makanan bagi berbagai mikroorganisme di dalam tanah. Mereka makan celana dalam dengan sangat lapar. Semakin banyak mikroorganisme aktif yang hidup di dalam tanah, semakin cepat dan holistik celana dalam akan dimakan," kata situs web proyek tersebut.

University of Zurich, yang berkontribusi dalam penelitian ini, mengatakan bahwa tujuan penguburan celana dalam itu untuk "menyoroti alam semesta yang esensial tetapi agak tidak dikenal dan mempesona di bawah kaki kita."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menentukan Organisme

Celana Dalam Pria
Ilustrasi Foto Celana Dalam Pria (iStockphoto)

Ilmuwan juga akan menganalisis DNA dari tanah di sekitarnya. Mereka akan menentukan jenis organisme apa yang hidup di sana.

Bagi beberapa orang, tanah tempat mereka berjalan tidak lebih dari permukaan. Sementara bagi orang lain, seperti tukang kebun, tanah merupakan sumber alam dan bagi petani, tanah sumber pendapatan. Tetapi bagi sebagian besar, detail tanah tetap menjadi misteri, melansir dari The Brussels Times.

"Tanah menampung miliaran bakteri, jamur, serangga, cacing dan makhluk lainnya. Kelimpahan dan aktivitasnya merupakan ciri utama dari tanah yang sehat. Semakin beragam komunitas tanah, semakin baik fungsi tanah tersebut. Untuk tanah, berfungsi berarti mampu menghasilkan makanan dan bahan mentah, menyaring air, dan melindungi dari bahaya alam," tulis situs web tersebut.

Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya