Liputan6.com, Jakarta - Wakil Myanmar, Thuzar Wint Lwin, dinobatkan sebagai pemenang Kostum Nasional di ajang Miss Universe 2020. Di panggung kontes kecantikan itu, ia telah tampil dalam balutan kostum perempuan etnis Chin, Kamis malam, 13 Mei 2021, waktu Amerika Serikat.
Kemenangan wakil Myanmar ini disampaikan dalam Grand Final Miss Universe 2020 yang digelar di Seminole Hard Rock Hotel and Casino, Hollywood, Florida pada Minggu malam, 16 Mei 2021, waktu setempat. Perhelatan ke-69 ini dipandu Mario Lopez dan Olivia Culpo.
Di momen itu, Thuzar juga jadi salah satu kontestan yang masuk Top 21 Miss Universe 2020. Selebrasi kemenangan Kostum Nasional pun disampaikan dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, Senin (17/5/2021),
Advertisement
Baca Juga
Video singkat itu mengabadikan saat Myanmar masuk Top 21 dan menyabet Best National Costume. "Myanmar, kita berhasil, dan itu tidak akan mungkin jika bukan karena cinta dan dukungan kalian," tulisnya.
"Terima kasih banyak pada mereka yang memilih (Myanmar sebagai) Kostum Nasional Terbaik. Ini lebih dari sekedar kostum. Itu adalah pesan, semangat, dan solidaritas," lanjutnya.
Sementara, kemenangan ini turut diwarnai insiden koper Thuzar yang hilang. Usai tampil memeragakan kostum nasional, ia buka suara terkait hal tersebut di kolom keterangan unggahan pada 14 Mei 2021.
"Suatu kebetulan yang indah saya mewakili Hakha (Ibu Kota Negara Bagian Chin) di Miss Universe Myanmar dan sekarang saya harus memakai kostum Chin lagi dan mewakili Myanmar di panggung Miss Universe. NC (kostum nasional) resmi saya tidak dapat hadir tepat waktu karena beberapa alasan, tapi dengan bantuan komunitas Chin di sini, saya bisa mendapatkan pakaian Chin dan melakukan yang terbaik dalam kompetisi NatCos," tulisnya.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya pada orang-orang Chin tercinta di sini dan Chin Taung Tan (Atlanta, Georgia) karena telah membantu saya dan membiarkan saya jadi bagian dari mereka sekali lagi," ungkapnya.
Saat tampil, Miss Universe Myanmar 2020 ini tidak hanya berbalut kostum etnis Chin, tapi juga membawa spanduk warna putih yang tertulis "Pray For Myanmar." Saat berada di ujung panggung, ia membuka spanduk tersebut dan mengangkatnya di atas kepala.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cerita di Balik Kostum
Terkait kostum nasional yang ia kenakan, Thuzar menjelaskannya dalam unggahan pada 14 Mei 2021. Ia memakai salah satu pakaian etnis perempuan Chin yang umumnya dikenakan saat upacara adat, terkhusus pada Festival Khwang Cawi.
"Di masa lalu, kepala penguasa dan orang-orang kaya dari Hakha, Negara Bagian Chin, memproklamasikan festival Khwang Cawi untuk menghormati kekayaan, kebijaksanaan, kesedihan, dan keindahan belahan jiwa mereka, dan saat ini, untuk putri kesayangan mereka juga," urainya.
"Dalam kostum ini, kita dapat mengidentifikasi keterampilan menenun perempuan Myanmar dan citra seorang perempuan Myanmar yang gagah dan berani," tulis Thuzar.
"Candy sendiri mewujudkan semangat kuat dan tak terbendung dari seorang perempuan yang sangat cocok dengan kostum yang penuh makna ini," tutupnya.
Advertisement