Ibu yang Positif Covid-19 Tetap Bisa Menyusui, Simak Kiatnya

Menyusui bermanfaat lebih besar dibanding potensi risiko penularan COVID-19.

oleh Putu Elmira diperbarui 29 Jul 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi Ibu Menyusui
Ilustrasi ibu menyusui. (dok. Unsplash.com/sickhews)

Liputan6.com, Jakarta - Ibu yang positif Covid-19 tetap dapat menyusui bayi. Namun, pemberian ASI harus dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Spesialis nutrisi UNICEF, Ninik Sukotjo, menyampaikan bahwa secara global, UNICEF dan WHO sejak Maret 2020 tiada henti menyuarakan pentingnya menyusui di masa pandemi. Kondisi ini termasuk untuk para ibu menyusui yang terpapar Covid-19.

"Seorang ibu yang terkonfirmasi positif atau terduga infeksi Covid itu tetap aman menyusui dari hasil berbagai studi global. Pasalnya, virus (corona) tidak terdeteksi dalam ASI dan bayi memiliki risiko rendah terinfeksi," kata Ninik dalam konferensi pers virtual Perlindungan Menyusui Tanggung Jawab Bersama, Rabu, 28 Juli 2021

Ninik melanjutkan, menyusui dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) itu harus dilihat dari sisi keuntungannya untuk bayi. Pasalnya, IMD dapat menurunkan angka kematian bayi secara signifikan.

"Menyusui memiliki manfaat yang lebih besar dibanding potensi risiko penularan. Jadi, sebetulnya tidak ada alasan atau berhenti menyusui pada masa pandemi, termasuk mereka yang sebetulnya terduga atau terkonfirmasi," tambahnya.

Ninik menyebut, ibu menyusui yang positif mesti memperhatikan langkah-langkah berikut. Pertama, ibu harus mencuci tangan, menggunakan masker medis, dan mengganti masker secara berkala.

"Menghindari memegang mata, mulut, dan hidung kalau sedang melepas masker dan, yang penting lagi, membersihkan dan mendisinfeksi permukaan maupun benda yang sering disentuh ibu," ungkap Ninik.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tetap Menyusui

Ilustrasi Ibu Menyusui
Ilustrasi ibu menyusui. (dok. Pexels.com/Nikolay Osmachko)

Kendati, jika ibu menyusui positif Covid-19 dalam kondisi cukup parah atau punya komplikasi lain, langkah yang dapat dilakukan adalah memberikan ASI perah. Baru nanti setelah cukup sehat, ibu dapat langsung menyusui bayinya.

"Jangan sampai (menyusui) terhenti terlalu lama atau mengubah pemberian makan bayi menjadi produk pengganti ASI," kata Ninik.

Hal terpenting adalah ibu harus mengonsumsi makanan cukup gizi. Terutama, ketika ibu tetap menyusui bayinya sambil melawan penyakitnya.

Butuh Dukungan Berbagai Pihak

Ilustrasi Ibu Menyusui
Ilustrasi Ibu Menyusui Ilustrasi ibu menyusui. (dok. Unsplash.com/Nikolay Osmachko)

Sementara, Pekan Menyusui Sedunia setiap tahunnya diperingati setiap 1--7 Agustus. Menjelang momen tersebut, perlunya ibu mendapat dukungan untuk menyusui dan relaksasi pun disuarakan.

"Perlu sekali dukungan dari tenaga kesehatan ataupun konselor menyusui yang bisa mendampingi ibu sampai dia nyaman untuk menyusui lagi," kata Ninik.

Selain itu, dukungan dari berbagai pihak turut berperan penting dalam hal ini. "Atau pun membantu ibu pada saat ia memerah ASI-nya dari keluarga terdekat, konselor, maupun nakes. Mereka menjadi orang-orang penting untuk memastikan ibu bisa terus menyusui," tandasnya.

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya