Tips Puasa Ramadan bagi Ibu Menyusui, Dokter Ingatkan agar Ibu Tetap Terhidrasi

Ramadan tiba, ibu menyusui ingin tetap berpuasa? Ketahui tips aman berpuasa, nutrisi penting, dan kapan harus menghentikan puasa demi kesehatan ibu dan bayi.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani Diperbarui 01 Mar 2025, 06:15 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2025, 06:15 WIB
Ilustrasi ibu sedang menyusui/freepik.com/freepic.diller
Kenali cara praktis dan aman menjaga bentuk tubuh agar tetap ideal dan langsing setelah melahirkan. (Sumber: Freepik/freepic.diller).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan tiba, dan bagi ibu menyusui yang ingin menjalankan ibadah puasa, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Menjalankan puasa sambil menyusui membutuhkan perencanaan dan perhatian ekstra terhadap kesehatan ibu dan bayi. Artikel ini akan membahas tips aman berpuasa bagi ibu menyusui, asupan nutrisi yang dibutuhkan, serta tanda-tanda yang memerlukan penghentian puasa.

Pertanyaan utama yang sering muncul adalah: Bolehkah ibu menyusui berpuasa? Jawabannya adalah boleh, asalkan kondisi kesehatan ibu dan bayi baik, serta asupan nutrisi dan cairan tercukupi. Namun, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor, seperti usia bayi, kondisi kesehatan ibu dan bayi, serta produksi ASI.

Banyak ibu menyusui khawatir produksi ASI akan berkurang saat berpuasa. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa puasa umumnya tidak secara signifikan mengurangi produksi ASI, tetap penting untuk memantau produksi ASI dan memperhatikan tanda-tanda dehidrasi. Jika produksi ASI berkurang drastis atau ibu mengalami dehidrasi, berbuka puasa adalah pilihan yang bijak.

Hukum Puasa Ramadan untuk Ibu Menyusui

Dalam Islam, ibu menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Hal ini didasarkan pada prinsip kemudahan (rukhsah) dalam agama Islam.

Firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 185 menjelaskan hal ini: "...Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu...".

Meskipun ada keringanan, berpuasa Ramadan tetap dianjurkan jika kondisi kesehatan ibu dan bayi memungkinkan. Jika ibu menyusui memilih untuk tidak berpuasa karena alasan kesehatan, ia wajib mengganti puasa tersebut setelah Ramadan. Keputusan untuk berpuasa atau tidak tetap merupakan keputusan pribadi yang harus dipertimbangkan dengan matang.

 

Promosi 1

Tips Puasa Ramadan untuk Busui

Dokter spesialis anak dari RS EMC Cibitung, dr. Candra Segeren, Sp.A, M.Kes menjelaskan, "Berkurangnya jumlah asupan kalori yang dikonsumsi selama berpuasa tidak akan membuat perbedaan signifikan pada jumlah ASI yang diproduksi." Namun, beliau juga mengingatkan pentingnya memperhatikan kualitas nutrisi ASI dan memastikan kebutuhan cairan tercukupi.

Agar tetap sehat dan ASI tetap lancar selama Ramadan, ibu menyusui bisa menerapkan beberapa tips berikut:

  • Lebih sering menyusui di malam hari.
  • Jangan lewatkan sahur.
  • Konsumsi makanan bernutrisi saat sahur dan berbuka.
  • Konsumsi air mineral yang cukup (minimal 2-3 liter per hari).
  • Hindari aktivitas berat.
  • Istirahat yang cukup.
  • Pantau produksi ASI dan kondisi kesehatan diri dan bayi.
  • Konsultasi dengan dokter jika diperlukan.

Menjaga asupan cairan sangat penting. Dehidrasi dapat mengurangi produksi ASI. Oleh karena itu, minumlah air putih secara teratur, terutama saat sahur dan setelah berbuka.

Istirahat yang cukup juga berperan penting dalam menjaga kesehatan ibu dan produksi ASI. Hindari aktivitas yang terlalu melelahkan dan luangkan waktu untuk beristirahat.

Konsumsi Makanan Bernutrisi Saat Sahur dan Buka

Sahur dan berbuka puasa harus bergizi seimbang. Fokus pada karbohidrat kompleks (nasi merah, oatmeal, roti gandum), protein (telur, ayam, ikan, tahu, tempe), lemak sehat (alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun), serta buah dan sayur untuk vitamin dan serat.

Berikut beberapa makanan yang direkomendasikan untuk ibu menyusui selama berpuasa:

  • Sayuran (brokoli, tomat, kol, jamur, kentang)
  • Buah-buahan (alpukat, mangga, pisang, jeruk)
  • Makanan laut (batasi ikan tinggi merkuri)
  • Daging sapi, domba, atau hati
  • Kacang-kacangan
  • Telur, susu dan olahannya

Pastikan menu sahur dan berbuka kaya akan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, serat, lemak sehat, vitamin D, vitamin B, asam folat, zat besi, zinc, selenium, dan kalsium. Nutrisi yang cukup akan mendukung produksi ASI dan kesehatan ibu.

Busui Perlu Hentikan Puasa Jika Alami Kondisi Ini

Meskipun berpuasa umumnya aman bagi ibu menyusui yang sehat, ada kondisi tertentu yang memerlukan penghentian puasa. Jika bayi masih di bawah 6 bulan dan mendapatkan ASI eksklusif, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan sebelum berpuasa.

Jika ibu mengalami dehidrasi berat ditandai dengan gejala seperti mata, mulut, dan bibir kering; haus yang sangat; air kencing berwarna gelap; sakit kepala; kelelahan; dan badan lemas, segera hentikan puasa. Dehidrasi berat dapat mengurangi produksi ASI dan membahayakan kesehatan ibu.

Perhatikan juga kondisi kesehatan ibu dan bayi. Ibu menyusui dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti anemia, diabetes, atau penyakit kronis lainnya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa. Prioritaskan selalu kesehatan ibu dan bayi.

Pertimbangan Tambahan untuk Ibu Menyusui yang Berpuasa

Penting untuk diingat bahwa setiap ibu dan bayi berbeda. Apa yang berhasil untuk satu ibu mungkin tidak berhasil untuk ibu lainnya. Selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan sebelum memutuskan untuk berpuasa, terutama jika bayi masih di bawah 6 bulan atau ibu memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Selain memperhatikan asupan nutrisi dan cairan, perhatikan juga tanda-tanda pada bayi. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda kurang ASI atau mengalami masalah kesehatan, segera hentikan puasa dan konsultasikan dengan dokter. Kesehatan ibu dan bayi harus selalu menjadi prioritas utama.

Dengan perencanaan yang matang dan perhatian terhadap kesehatan diri dan bayi, ibu menyusui tetap dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan aman dan nyaman. Semoga informasi ini bermanfaat!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya