Liputan6.com, Jakarta - Asa di setiap kayuhan sepeda para pedagang seharusnya bisa "diestafet" lebih jauh. Karenanya, Sepedagang Jakarta hadir sebagai kanal yang membantu promosi dagangan para pedagang bersepeda.
"Ini merupakan sebentuk upaya gotong royong. Memanfaatkan media sosial (untuk promosi dagangan para pedagang bersepeda), dalam hal ini Instagram," kata Rio Simatupang, pekerja seni sekaligus inisiator akun @sepedagang.jkt, melalui pesan pada Liputan6.com, Selasa, 27 Juli 2021.
Promosi digital ini dilakukan mengingat tidak semua pedagang bersepeda mampu beradaptasi dan terkoneksi dengan marketplace. Kendalanya termasuk alat, seperti ponser pintar. "Di sinilah Sepedagang Jakarta mencoba mengambil peran secara mandiri," imbuh pemilik akun @lampurio itu.
Advertisement
Baca Juga
Rio menjelaskan, Sepedagang Jakarta sangat terinspirasi dari akun Instagram @thecyclistportrait. Ia bercerita, akun tersebut merekam para insan bersepeda, termasuk para pekerja maupun pedagang bersepeda. Saking terinspirasi, pihaknya mengadaptasi sub-aktivitas di akun tersebut dengan "memotret" para pedagang bersepeda.
Jadi, mengapa pedagang bersepeda? Rio mengatakan, alasannya cukup personal. Ia pun merupakan seorang pedagang bersepeda. "Saya jualan nasi kuning cakalang. Belakangan saya namakan NAKUCA SEMESJA 'Nasi kuning cakalang, semesta Jakarta,'" urainya.
Media sosial diakui sangat membantunya dalam promosi, ditambah banyak pengguna membagikan ulang dagangannya. "Itu menautkan saya dan dagangan saya dalam kabar lini masa, kemudian interaksi-interaksi lebih terjadi, membuat saya dan dagangan saya bertemu dengan peminat-peminatnya," Rio menuturkan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jadi Jembatan Rezeki
Pengalaman itu membuatnya berkeinginan turut jadi jembatan rezeki sesama pelaku pedagang bersepeda untuk masuk ke area lebih luas. Saat ini, Sepedagang Jakarta baru menyoroti pedagang bersepeda yang berjualan makanan dan minuman. Tapi ke depan, tidak menutup kemungkinan mereka akan mempromosikan dagangan pedagang bersepeda yang lain.
Rio mengatakan, karena Sepedagang Jakarta mengadopsi jurnalisme warga, siapa saja boleh jadi kontributor dalam mempromosikan barang dagangan para pedagang bersepeda. Caranya, kirim direct message (DM) ke akun mereka dengan menyertakan foto atau video.
Kemudian, identitas singkat kontributor, yakni akun Instagram, juga identitas pedagang bersepeda yang diliput. Wajib disertakan pula informasi tentang dagangan yang dijajakan, serta nomor kontak pedagang yang bisa dihubungi atau akun Instagram dari pedagang itu jika memang ada.Â
Advertisement
Dukungan Publik Secara Aktif
Di sederet unggahan di akun Instagram-nya, beberapa warganet memvalidasi sejumlah dagangan para pedagang bersepeda. Salah satunya adalah Nasi Bakar Si Tampan di wilayah Tendean, Jakarta Selatan.
"Wah sarapan favku nih, min! Biasanya beli di halte duren tiga. Ternyata abangnya pindah lokasi jualan ya. Nasi cumi bakarnya enak!" tulis salah satu pengguna Instagram.
Rio mengatakan, publik tentu bisa mendukung secara aktif dengan membeli dagangan para pedagang bersepeda. "Bisa juga dengan mengabarkan tentang aktivitas kami para pedagang bersepeda. Sekiranya pintu-pintu rezeki bisa terbuka, berkah untuk semua," tandasnya.
Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
Advertisement