Penyebab Bayi Rewel dan Tidak Mau Menyusu, Orang Tua Wajib Tahu

Pelajari penyebab bayi rewel dan tidak mau menyusu serta cara mengatasinya. Panduan lengkap bagi orang tua untuk mengatasi masalah menyusui pada bayi.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 10 Apr 2025, 15:57 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 15:57 WIB
penyebab bayi rewel dan tidak mau menyusu
penyebab bayi rewel dan tidak mau menyusu ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menyusui merupakan proses alami dan penting bagi pertumbuhan serta perkembangan bayi. Namun, terkadang orang tua menghadapi situasi di mana bayi mereka rewel dan menolak untuk menyusu. Kondisi ini dapat menimbulkan kekhawatiran dan frustrasi bagi ibu yang ingin memberikan nutrisi terbaik untuk buah hatinya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang penyebab bayi rewel dan tidak mau menyusu, serta memberikan solusi praktis untuk mengatasinya.

Memahami Perilaku Bayi Saat Menyusu

Sebelum mendalami penyebab bayi rewel dan tidak mau menyusu, penting untuk memahami perilaku normal bayi saat menyusu. Pada umumnya, bayi yang sehat akan menunjukkan tanda-tanda berikut saat menyusu:

  • Mencari puting dan membuka mulut lebar saat didekatkan ke payudara
  • Menghisap dengan kuat dan teratur
  • Terdengar suara menelan
  • Tampak puas dan rileks setelah menyusu
  • Buang air kecil dan besar secara teratur
  • Pertambahan berat badan yang sesuai

Jika bayi Anda menunjukkan perilaku yang berbeda dari hal-hal di atas, mungkin ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi rewel dan tidak mau menyusu. Mari kita bahas lebih lanjut tentang penyebab-penyebab tersebut.

Penyebab Utama Bayi Rewel dan Tidak Mau Menyusu

Ada berbagai alasan mengapa bayi mungkin rewel dan menolak untuk menyusu. Berikut adalah beberapa penyebab utama yang perlu diketahui oleh orang tua:

1. Posisi Menyusui yang Tidak Nyaman

Salah satu penyebab paling umum bayi rewel dan tidak mau menyusu adalah posisi menyusui yang tidak tepat. Posisi yang salah dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi bayi dan membuatnya sulit untuk menghisap ASI dengan efektif. Beberapa tanda posisi menyusui yang tidak tepat meliputi:

  • Bayi terlihat gelisah dan sering melepaskan puting
  • Ibu merasa nyeri pada puting atau payudara
  • Bayi tidak dapat menghisap dengan kuat
  • Terdengar suara decakan saat bayi menyusu

Untuk mengatasi masalah ini, cobalah berbagai posisi menyusui seperti posisi cradle, football hold, atau side-lying. Pastikan kepala bayi sejajar dengan payudara dan mulutnya dapat mencakup sebagian besar areola, bukan hanya puting.

2. Produksi ASI yang Berlebihan atau Kurang

Jumlah produksi ASI yang tidak sesuai dengan kebutuhan bayi dapat menyebabkan masalah saat menyusui. Jika produksi ASI terlalu banyak, bayi mungkin tersedak atau kewalahan dengan aliran susu yang terlalu deras. Sebaliknya, jika produksi ASI kurang, bayi mungkin frustrasi karena tidak mendapatkan cukup susu.

Untuk mengatasi produksi ASI yang berlebihan:

  • Coba posisi menyusui "laid-back" untuk melawan gravitasi
  • Perah sedikit ASI sebelum menyusui untuk mengurangi tekanan
  • Susui bayi lebih sering dalam porsi yang lebih kecil

Untuk meningkatkan produksi ASI yang kurang:

  • Tingkatkan frekuensi menyusui
  • Pastikan bayi menyusu dengan efektif dan mengosongkan payudara
  • Konsumsi makanan bergizi dan minum cukup air
  • Pertimbangkan penggunaan pompa ASI untuk merangsang produksi

3. Bayi Sedang Sakit atau Tidak Nyaman

Ketidaknyamanan fisik dapat membuat bayi rewel dan menolak untuk menyusu. Beberapa kondisi yang mungkin menyebabkan hal ini antara lain:

  • Infeksi telinga
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Sariawan atau jamur di mulut (oral thrush)
  • Reflux asam lambung
  • Alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu yang dikonsumsi ibu
  • Tumbuh gigi

Jika Anda menduga bayi Anda sedang sakit, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Sementara itu, Anda dapat mencoba menyusui dalam posisi yang lebih tegak untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan akibat reflux atau hidung tersumbat.

4. Perubahan Rutinitas atau Lingkungan

Bayi sangat sensitif terhadap perubahan dalam rutinitas atau lingkungan mereka. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi rewel dan tidak mau menyusu termasuk:

  • Perjalanan atau liburan
  • Pindah rumah
  • Perubahan pengasuh
  • Kembalinya ibu bekerja
  • Kehadiran anggota keluarga baru (seperti adik bayi)

Untuk membantu bayi beradaptasi dengan perubahan, cobalah untuk mempertahankan rutinitas menyusui sebisa mungkin. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman saat menyusui, dan berikan lebih banyak perhatian dan kasih sayang kepada bayi Anda.

Cara Mengatasi Bayi Rewel dan Tidak Mau Menyusu

Setelah memahami penyebab bayi rewel dan tidak mau menyusu, berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi masalah ini:

1. Ciptakan Suasana yang Tenang dan Nyaman

Lingkungan yang tenang dan bebas dari gangguan dapat membantu bayi fokus pada menyusu. Cobalah langkah-langkah berikut:

  • Pilih ruangan yang tenang dan tidak terlalu terang
  • Matikan atau kurangi suara TV, radio, atau gadget
  • Gunakan bantal menyusui untuk mendukung posisi yang nyaman
  • Pastikan suhu ruangan tidak terlalu panas atau dingin

2. Praktikkan Skin-to-Skin Contact

Kontak kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi dapat membantu menenangkan bayi dan merangsang insting alami untuk menyusu. Cobalah metode ini:

  • Buka pakaian bagian atas Anda dan bayi
  • Letakkan bayi di dada Anda dengan kulit bersentuhan langsung
  • Selimuti bayi dan diri Anda untuk menjaga kehangatan
  • Biarkan bayi berada dalam posisi ini selama 30-60 menit

3. Coba Berbagai Posisi Menyusui

Eksperimen dengan berbagai posisi menyusui untuk menemukan yang paling nyaman bagi Anda dan bayi. Beberapa posisi yang bisa dicoba antara lain:

  • Posisi cradle (menggendong)
  • Posisi cross-cradle
  • Posisi football hold (memegang seperti bola rugby)
  • Posisi side-lying (berbaring menyamping)
  • Posisi laid-back (bersandar ke belakang)

4. Perhatikan Pola Makan dan Tidur Bayi

Memahami pola makan dan tidur bayi dapat membantu Anda menyusui pada waktu yang tepat. Perhatikan hal-hal berikut:

  • Kenali tanda-tanda lapar pada bayi (seperti mengisap tangan atau bibir)
  • Susui bayi sebelum ia menjadi terlalu lapar dan rewel
  • Hindari membiarkan bayi tertidur terlalu lama tanpa menyusu
  • Pertimbangkan untuk menyusui lebih sering dalam porsi yang lebih kecil

5. Jaga Kesehatan dan Nutrisi Ibu

Kesehatan dan nutrisi ibu sangat penting untuk produksi ASI yang optimal. Pastikan Anda:

  • Makan makanan bergizi seimbang
  • Minum cukup air (minimal 8 gelas per hari)
  • Istirahat yang cukup
  • Kelola stres dengan baik
  • Hindari konsumsi alkohol dan rokok

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Meskipun sebagian besar masalah menyusui dapat diatasi dengan strategi di atas, ada kalanya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi. Segera hubungi profesional kesehatan jika:

  • Bayi tidak mau menyusu sama sekali selama lebih dari 8 jam
  • Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi (seperti popok kering, bibir kering, atau fontanel cekung)
  • Bayi tidak mengalami kenaikan berat badan yang sesuai
  • Anda mengalami nyeri yang parah saat menyusui
  • Anda melihat tanda-tanda infeksi payudara (seperti kemerahan, bengkak, atau demam)
  • Bayi menunjukkan gejala penyakit seperti demam, muntah, atau diare

Mitos dan Fakta Seputar Bayi Rewel dan Tidak Mau Menyusu

Ada banyak mitos yang beredar seputar bayi rewel dan tidak mau menyusu. Mari kita bahas beberapa mitos umum dan fakta sebenarnya:

Mitos: ASI saya tidak cukup untuk bayi saya

Fakta: Sebagian besar ibu mampu memproduksi ASI yang cukup untuk bayi mereka. Produksi ASI bekerja berdasarkan prinsip supply and demand. Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang diproduksi.

Mitos: Bayi rewel karena ASI saya tidak enak

Fakta: ASI memiliki rasa yang konsisten dan dirancang khusus untuk bayi. Kecuali ada masalah medis tertentu, rasa ASI biasanya tidak menjadi penyebab bayi rewel.

Mitos: Menyusui seharusnya tidak menyakitkan

Fakta: Meskipun menyusui seharusnya tidak menyebabkan rasa sakit yang parah, beberapa ibu mungkin mengalami ketidaknyamanan ringan pada awal masa menyusui. Namun, jika rasa sakit berlanjut atau parah, sebaiknya berkonsultasi dengan konsultan laktasi.

Mitos: Bayi yang sering menyusu berarti tidak mendapat cukup ASI

Fakta: Bayi memiliki pola makan yang berbeda-beda. Beberapa bayi mungkin menyusu lebih sering, terutama saat mengalami lonjakan pertumbuhan. Ini adalah hal yang normal dan tidak selalu berarti bayi kekurangan ASI.

Perawatan Jangka Panjang untuk Keberhasilan Menyusui

Untuk memastikan keberhasilan menyusui dalam jangka panjang, perhatikan hal-hal berikut:

  • Tetap konsisten dengan jadwal menyusui
  • Perhatikan tanda-tanda bayi sudah cukup menyusu (seperti popok basah yang cukup dan pertumbuhan yang sesuai)
  • Jaga kebersihan payudara dan tangan sebelum menyusui
  • Gunakan bra menyusui yang nyaman dan mendukung
  • Simpan ASI perah dengan benar jika Anda memompa
  • Ikuti kelompok pendukung menyusui untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan

Latihan dan Olahraga untuk Ibu Menyusui

Olahraga ringan dapat membantu ibu menyusui menjaga kesehatan dan kebugaran. Beberapa latihan yang aman untuk ibu menyusui antara lain:

  • Jalan kaki
  • Berenang (setelah luka persalinan sembuh)
  • Yoga postnatal
  • Pilates ringan
  • Latihan Kegel untuk memperkuat otot dasar panggul

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga, terutama jika Anda baru saja melahirkan atau memiliki kondisi medis tertentu.

Makanan dan Resep Sehat untuk Ibu Menyusui

Nutrisi yang baik sangat penting bagi ibu menyusui. Berikut adalah beberapa makanan yang baik untuk dikonsumsi:

  • Sayuran hijau (seperti bayam, kale, dan brokoli)
  • Buah-buahan segar
  • Protein lean (seperti ayam, ikan, dan kacang-kacangan)
  • Produk susu rendah lemak
  • Biji-bijian utuh
  • Makanan yang kaya omega-3 (seperti salmon dan chia seeds)

Resep smoothie sehat untuk ibu menyusui:

  1. Campurkan 1 cangkir bayam
  2. 1 buah pisang
  3. 1/2 cangkir blueberry
  4. 1 sendok makan biji chia
  5. 1 cangkir susu almond
  6. Blender semua bahan hingga halus

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Q: Apakah normal jika bayi saya tiba-tiba menolak menyusu?

A: Ya, kadang-kadang bayi mungkin mengalami fase "mogok menyusu" yang biasanya berlangsung sementara. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan rutinitas, tumbuh gigi, atau ketidaknyamanan. Tetap sabar dan terus menawarkan payudara kepada bayi.

Q: Berapa lama fase bayi rewel dan tidak mau menyusu biasanya berlangsung?

A: Durasi fase ini bervariasi, tetapi biasanya berlangsung antara beberapa hari hingga dua minggu. Jika berlangsung lebih lama, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi.

Q: Apakah saya perlu mengganti ASI dengan susu formula jika bayi saya terus menolak menyusu?

A: Tidak selalu. Sebelum beralih ke susu formula, cobalah berbagai strategi untuk mengatasi masalah menyusui dan berkonsultasilah dengan konsultan laktasi. ASI tetap menjadi pilihan terbaik untuk nutrisi bayi jika memungkinkan.

Q: Bagaimana cara mengetahui apakah bayi saya mendapatkan cukup ASI?

A: Tanda-tanda bayi mendapat cukup ASI meliputi: popok basah yang cukup (minimal 6-8 kali sehari), buang air besar teratur, pertambahan berat badan yang sesuai, dan bayi tampak puas setelah menyusu.

Q: Apakah stres dapat mempengaruhi produksi ASI saya?

A: Ya, stres dapat mempengaruhi produksi ASI. Cobalah untuk mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang menenangkan. Dukungan dari keluarga dan teman juga sangat membantu.

Kesimpulan

Menghadapi bayi yang rewel dan tidak mau menyusu bisa menjadi pengalaman yang menantang bagi orang tua. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang penyebab dan solusinya, sebagian besar masalah menyusui dapat diatasi. Ingatlah bahwa setiap bayi unik dan mungkin membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda.

Kunci utama dalam mengatasi masalah ini adalah kesabaran, konsistensi, dan dukungan. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan atau konsultan laktasi jika Anda merasa kewalahan. Dengan upaya yang tepat dan dukungan yang memadai, Anda dapat mengatasi fase ini dan melanjutkan perjalanan menyusui yang sukses bersama bayi Anda.

Tetap semangat dan percaya pada kemampuan Anda sebagai orang tua. Menyusui adalah proses yang indah dan bermanfaat bagi Anda dan bayi Anda. Dengan pengetahuan dan dukungan yang tepat, Anda dapat mengatasi tantangan ini dan menikmati ikatan spesial yang tercipta melalui menyusui.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya