Perut Penyu Penuh Sampah Plastik Ditemukan di Pantai Phuket

Seekor penyu hijau muda perutnya penuh sampah plastik ditemukan di sebuah pantai di Phuket, Thailand.

oleh Komarudin diperbarui 20 Agu 2021, 09:03 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2021, 09:03 WIB
Ilustrasi bayi penyu (unsplash)
Ilustrasi bayi penyu (unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Sampah plastik jadi persoalan yang mengkhawatirkan Thailand, seperti terjadi di Pantai Phuket. Seekor penyu hijau muda diselamatkan dari pantai tersebut. Setelah dibedah, di dalam perut dan ususnya ditemukan 150 potongan sampah dan plastik.

Melansir dari laman The Thaiger, penyu ini pertama kali ditemukan di Pantai Kata di Phuket pada 23 Juli 2021. Kondisinya lemah dan sakit. Penyu tersebut dibawa oleh dokter hewan di Pusat Penyelamatan Satwa Terancam Punah Laut Sireetarn untuk dipelajari dan diobati.

Penyu tersebut memiliki berat tiga kilogram dan menderita penyumbatan usus. Kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh banyaknya limbah. Sampah plastik tersebut tertelan di perairan yang sebagian besar tercemar di lepas Pantai Phuket.

Peneliti juga menemukan total 150 buah sampah menurut Pusat Penelitian Sumber Daya Kelautan dan Pesisir, hulu Laut Andaman dari Departemen Sumber Daya Kelautan dan Pesisir. Sampah tersebut terdiri dari 57 persen kantong plastik,

Temuan itu dengan jelas menggambarkan kerusakan yang dilakukan oleh penggunaan kantong plastik yang berlebihan di Thailand. Sebanyak 21 persen lainnya terdiri dari sampah plastik tipis, sedangkan 16 persen berasal dari plastik keras. Ada juga beberapa kain dengan serat dan kain sebanyak enam persen dari sampah yang ditemukan dalam tubuh penyu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Masalah Besar

Ilustrasi sampah plastik
Ilustrasi sampah plastik (dok.unsplash/ Nick Fewings)

Sampah plastik adalah masalah besar di Thailand, menurut laporan terbaru dari Thailand Development Research Institute. Rata-rata 1,3 ton sampah tidak dikelola dengan baik setiap tahun.

Sebanyak, 0,41 ton berakhir di laut Thailand yang dapat membahayakan kehidupan laut. Pada peringkat pencemar sampah plastik terburuk ke lautan dan lautan, Thailand berada di peringkat 10 dunia.

Sebelumnya, peristiwa seekor duyung mati juga terjadi di Thailand pada 18 Agustus 2019. Hewan tersebut terluka karena infeksi yang di dalam perutnya terdapat banyak potongan sampah plastik.

 

Kuda Nil dan Paus

Kuda Nil
Kuda Nil di Taman Safai, Bogor, Jawa Barat, menelan gelas plastik yang dibuang oleh pengunjung (dok.instagram/@taman_safari/https://www.instagram.com/p/CMMLWOfF8wf/Komarudin)

Peristiwa hewan menelan sampah plastik tak hanya terjadi di Thailand, tapi juga di Indonesia. Beberapa waktu lalu seekor kuda nil di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor menelan botol plastik bekas yang dilempar pengunjung.

Sebelumnya, seekor paus mati terdampar di Pulau Kapota, Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada 19 November 2019. Isi perut paus jenis Sperma (Physeter macrocephalus) itu berisi sampah dengan total mencapai 5,9 kilogram.

Paus tersebut ditemukan nelayan dalam kondisi sudah mati dan mulai membusuk. Sampah yang ada di dalam perut ikan paus tersebut terdapat banyak sampah plastik.

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya