Etika Memberikan Kado Mahal Saat Pacaran, Jangan Sampai Menyesal Kemudian

Jangan sampai kado mahal yang Anda berikan saat pacaran justru membuat pasangan kewalahan, bahkan terkesan menakut-nakuti.

oleh Asnida Riani diperbarui 03 Mar 2022, 18:03 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2022, 18:03 WIB
Kado
Ilustrasi Memberi Kado pada Pasangan Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa penelitian telah mengungkap peran memberikan kado dalam hubungan romantis. Studi Jonason, Tost, dan Koenig (2012), misalnya, seperti dilansir dari Psychology Today, Rabu, 2 Maret 2022. Para peneliti menemukan, baik pria maupun wanita, menggunakan hadiah untuk menjaga hubungan interpersonal.

Kado umumnya digunakan untuk menandai acara-acara khusus, menunjukkan kasih sayang, atau meminta maaf atas kesalahan. Laki-laki khususnya cenderung menggunakan hadiah sebagai cara meningkatkan sifat seksual dan romantis dari suatu hubungan, atau membantu menjaga komitmen pasangan.

Memberi hadiah nyatanya bisa jadi sesuatu yang rumit, terutama di antara pasangan romantis. Banyak perasaan dan harapan yang bercampur aduk dalam kebiasaan terkesan sepele ini. Karena itu, penting memahami etika memberikan kado, apalagi kado mahal, saat pacaran.

Mengutip Independent, Susan Winter, seorang dating coach profesional yang berbasis di New York City, menyebut ada yang namanya terlalu dini dalam memberi kado pada pacar. Ia menjelaskan, "Mengukur pemberian hadiah yang tepat memerlukan evaluasi di mana Anda berada dalam hubungan tersebut."

Menurut Winter, pemahaman ini dapat dipahami karena "ketakutan kado yang diberikan berlebihan atau malah kurang." "Kita akan membuat pasangan kewalahan, bahkan terkesan menakut-nakuti, atau malah mengecewakan dan membuat mereka kehilangan minat," akunya.

Ketika memutuskan apakah suatu hubungan telah mencapai titik pemberian hadiah atau tidak, Winter mengatakan "kebijaksanaan adalah kuncinya." "Tanyakan pada diri sendiri, 'Apakah orang ini menyukai saya? Apakah saya merasa nyaman dengan kehadiran orang ini? Apakah ia merasakan yang saya rasakan?' Jawaban 'ya' untuk pertanyaan-pertanyaan ini sangat ideal," jelasnya.

Untuk berhasil menavigasi tonggak hubungan, Winter menyarankan untuk semata berniat "membelikan sesuatu untuk pacar." Apakah itu kartu atau kado kecil yang dipikirkan dengan matang seperti buku yang mereka sukai.

Jika baru berpacaran, Winter merekomendasikan memberi kekasih baru Anda sebuah token kecil, seperti voucer kedai kopi favorit mereka dan menjaga denominasinya tetap kecil. Relationship coach, Shoya, menyambung jika insting tidak cukup membantu menentukan di mana letak hubungan, Anda dapat mengandalkan pedoman lebih jelas.

Ini mengaku pada garis waktu: "terlalu cepat" mengacu pada tiga kali kencan atau kurang, terlepas ini dilakukan di dekat momen bertukar kado, seperti ulang tahun atau selebrasi lain. Namun, Shoya mencatat bahwa ada pengecualian untuk aturan ini, seperti saat Anda diundang ke pertemuan teman atau keluarga.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hadiah Pengakuan

keberuntungan
Ilustrasi Kado Credit: pexels.com/freetocks.org

Untuk pasangan yang telah pacaran selama sebulan atau lebih, Winter menyarankan untuk tetap menggunakan hadiah dalam kisaran harga lebih kecil, tapi memilih sesuatu yang "spesifik." Ia mencontohkan kartu buatan tangan, serta hadiah aktivitas, seperti tiket film atau museum.

Menurut Winter, jenis hadiah ini adalah apa yang disebutnya sebagai "hadiah pengakuan." Jenis kado ini datang dengan pesan, "Anda penting dan saya ingin Anda bahagia melakukan sesuatu yang Anda sukai."

Pesan dari Sebuah Kado

kado-kezo
ilustrasi kado/pexels

Meski hadiah kecil mungkin aman-aman saja, Shoya menyarankan agar tidak membeli kado yang "mahal atau terlalu sentimental." Alih-alih, Anda disarankan mencari sesuatu yang mengirim pesan, "Saya memikirkan Anda dan ingin Anda tahu."

Namun, jika sudah lebih lama bersama, meski masih kasual, kado bisa sedikit lebih sentimental, menurut Shoya. "Ingatlah bahwa kado bisa mengatakan 'Saya memikirkan Anda dan itu adalah pemikiran yang diperhitungkan,'" tuturnya.

Menurut Winter, kado berupa aktivitas, terlepas dari harganya, lebih berkesan karena berkesempatan menciptakan kenangan. "Saya pikir jenis hadiah ini bisa lebih kuat daripada hadiah fisik karena menciptakan kenangan yang bertahan lama," kata Winter.

Ia menambahkan, "Meski kado fisik adalah penanda nyata kasih sayang seseorang, hadiah pengalaman adalah kenangan bersama.”

Tidak Ada Jaminan

Ilustrasi kado natal
Ilustrasi kado (Foto: Unsplash.com/ Kira auf der Heide)

Penelitian sebenarnya menunjukkan bahwa kado mahal tidak selalu menjamin itu diterima dengan baik, lapor BBC. Satu studi menemukan bahwa semakin mahal sebuah hadiah, semakin diharapkan pemberi untuk menghargainya.

Tapi sementara pemberi berpikir pengeluaran lebih banyak berarti menyampaikan perhatian lebih, penerima tidak mengaitkan harga dengan tingkat apresiasi mereka. "Tampaknya cukup intuitif bahwa Anda belanja lebih banyak, Anda akan mendapatkan hadiah lebih baik," kata Jeff Galak, profesor pemasaran di Carnegie Mellon Tepper School of Business di kota Pittsburgh, AS.

Faktanya, Galak menyambung, tidak ada bukti bahwa penerima peka terhadap harga kado ketika mengetahui seberapa besar mereka menyukai hadiah itu. Galak, yang mempelajari perilaku konsumen dan pengambilan keputusan, mengakui bahwa Anda mungkin harus mencapai ambang harga tertentu karena tradisi atau ekspektasi.

Tapi begitu memenuhi biaya itu, “tidak masalah jika membeli sesuatu yang lebih berharga," katanya. Hadiah itu sendiri adalah yang paling penting.

Infografis Tips Cari Cinta di Aplikasi Kencan Online

Infografis Tips Cari Cinta di Aplikasi Kencan Online
Infografis Tips Cari Cinta di Aplikasi Kencan Online. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya