Ketika Aplikasi Kencan Online Berkolaborasi dengan Kuil Dewa Cinta

Kuil Dewa Cinta yang berkolaborasi dengan aplikasi kencan online, Tinder, ini menyebut waktu terbaik untuk melakukan pemujaan adalah Kamis malam pukul 21.30.

oleh Asnida Riani diperbarui 05 Mar 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2022, 17:30 WIB
Dikira Becanda, Pelatih Fitnes Syok Potretnya Dipakai 12 Profil Berbeda di Aplikasi Kencan Online
Ilustrasi perempuan sedang menggunakan aplikasi kencan online. (Dok. Pexels.com/Cottonbro)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan lalu, aplikasi kencan online Tinder berkolaborasi dengan Kuil Trimurti (Dewa Cinta Thailand) di depan Central World Mall di Bangkok, Thailand, lapor World of Buzz, Sabtu (5/3/2022). Bagian depan kuil dihiasi stiker jarak sosial Tinder yang bertuliskan, "Ayo Match!" dan "Berdoa dan geser ke kanan (untuk match)."

Para jombo, baik pria maupun wanita, pergi berdoa di kuil untuk mendapat berkah Dewa Cinta atas kehidupan asmara mereka. The Thaiger melaporkan, persembahan untuk Trimurti secara tradisional datang dalam bentuk mawar merah dan waktu terbaik untuk melakukannya adalah Kamis malam pukul 21.30.

Menurut Hotels.com, berdoa pada Dewa Cinta telah terbukti berhasil bagi banyak orang Thailand, karena mereka sering dijodohkan dengan orang asing. Biasanya, kuil ini selalu ramai pada Kamis malam hingga terjadi antrean.

Kolaborasi dengan Tinder memang telah berakhir, namun bukan berarti Kuil Trimurti berhenti dikunjungi. Kencan online, terlebih selama pandemi, bukan lagi sesuatu yang asing bagi lebih banyak orang. Masa krisis kesehatan global telah mengubah pola kehidupan sosial secara dramatis, termasuk cara berkencan yang juga hijrah ke ranah digital.

Certified Relationship Coach, Muara D. Makarim, mengatakan bahwa selama pandemi, mayoritas kliennya mengaku merasa kesepian. Mereka berpikir secara mendalam, dan menemukan hidupnya ternyata tidak punya tujuan yang jelas.

"Karena itu akhirnya lebih banyak orang melakukan kencan online dengan tujuan lebih baik. Sebelum pandemi, level orang (melakukan) kencan online mungkin cuma main-main. Ada yang serius, tapi enggak sebanyak itu," ia menuturkan melalui pesan suara pada Liputan6.com, 3 Februari 2022.

Pemilik akun Instagram @Muara.Makarim ini menyambung, sebagian besar kliennya mengaku ingin memiliki hubungan yang normal, dan mereka tidak ragu berkencan online untuk bertemu orang yang serius. "Jadi, trennya perlahan berubah. Aku melihat ini setidaknya satu tahun ke belakang," ucap Muara.

Mereka yang berkencan online disebut lebih terbuka mengungkap apa yang diinginkan. Muara mencatat lebih banyak orang mengatakan bahwa mereka berbicara secara spesifik dalam mencari orang yang bisa menjalani hubungan lebih serius.

"Mereka seperti, 'Aku ingin bertemu seseorang seperti A, B, C, D.' Dengan begitu, mereka menarik orang sesuai keinginan itu. Enggak jarang klienku yang saat mulai sesi single, dan di akhir sesi punya pacar dari kencan online, dan hubungannya sehat," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berdiskusi Lebih Terbuka

Ilustrasi Kencan Online
Ilustrasi Kencan Online (pixabay.com)

Mereka yang berkencan online, menurut Muara, sekarang lebih nyaman untuk berbincang secara serius di awal, membahas poin-poin krusial dalam hubungan. Mereka mendiskusikan apa yang dicari dalam sebuah hubungan.

"Pandemi COVID-19 membuat mereka berpikir lebih dalam tentang hidup, sehingga mereka lebih nyaman mengungkap apa mau mereka pada 'orang asing,'" tutur Muara.


Pendekatan dalam Kencan Online

Ilustrasi Kencan Online
Ilustrasi kencan online. (dok. Pixabay.com/Tumisu)

Menurut Muara, kebiasaan baru di aplikasi kencan ini membawa motivasi dan rasa percaya diri untuk membuka diri, serta mengekspresikan apa yang diinginkan. Secara otomatis, mereka juga memboyong perubahan pola pikir dan pendekatan saat berkencan daring.

Lalu, apakah sebenarnya ada pendekatan-pendekatan berbeda daripada saat menjalani pertemuan langsung? Yang paling penting: be human, kata Muara. Pasalnya, karena keasyikan bermain aplikasi kencan, keasyikan ngobrol dengan banyak match, tidak sedikit orang yang akhirnya terbawa.

"Kita cenderung lupa bahwa yang kita ajak ngobrol itu manusia, bukan bot," katanya.


Menjadi Manusia

Ilustrasi Kencan Online
Ilustrasi kencan online. (dok. Pixabay.com/amrothman)

Jadi, jika ingin mencari orang untuk berhubungan secara serius, pengguna aplikasi kencan juga harus "menjadi manusia." "Apa sih arti menjadi manusia? Itu bisa banyak hal, tapi berhenti saling berkirim pesan secara non-stop jadi salah satunya."

"Setelah bolak-balik chat, bisa menyarankan mengirimkan voice note untuk mendengar suara. Bisa juga telepon atau video call. Dengan cara begini, kita bisa secara otomatis menyaring mana yang mau serius, mana yang mau berusaha lebih," ia menuturkan.

Kemudian, harus sejujur ​​mungkin, baik di profil maupun saat chat. "Bisa dimulai dengan menulis bio profil secara menarik. Kita tahu orang baca bio kita, dan itu bisa jadi awal obrolan yang menyenangkan," katanya, menambahkan bahwa bio itu bisa berisi siapa kita secara singkat dan hal-hal yang kita sukai.


Infografis Tips Cari Cinta di Aplikasi Kencan Online

Infografis Tips Cari Cinta di Aplikasi Kencan Online
Infografis Tips Cari Cinta di Aplikasi Kencan Online. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya