Mengeksplorasi Toko Kecantikan Berbahan Daur Ulang Sampah Pertama di Indonesia

Nyaris semua sudut toko The Body Shop memanfaatkan bahan-bahan dari daur ulang sampah, mulai dari sampah puntung rokok hingga palet kayu.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 24 Mei 2022, 12:02 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2022, 12:02 WIB
The Body Shop Buka Toko Berbahan Sampah Daur Ulang Pertama di Indonesia
Toko The Body Shop berkonsep sampah daur ulang pertama di Indonesia. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Terobosan baru kembali dihadirkan The Body Shop Indonesia lewat konsep toko hasil daur ulang sampah. Merek kecantikan asal Inggris itu bahkan mengklaim sebagai toko kecantikan pertama di Indonesia yang terbuat dari sampah.

Toko yang dinamai Change-making Beauty Store ini berlokasi di mal di Kasablanka, Jakarta Selatan. Ada lima titik utama di area toko yang menjadi sorotan. Pertama, Parongpong Stuff, yang mana konsumen diajak melihat hasil kolaborasi antara The Body Shop Indonesia dengan Parongpong Raw Lab dan Conture.

Parongpong, organisasi yang berfokus pada pengumpulan dan pengolahan sampah itu menggandeng Conture untuk mendaur ulang sampah puntung rokok menjadi produk berdaya jual. Selama ini, puntung rokok dibuang begitu saja ke tanah padahal proses penguraiannya di alam tidak mudah.

Febryan Tricahyo, desainer Conture, mengaku butuh sekitar dua tahun untuk meriset manfaat puntung rokok bekas agar bisa dimanfaatkan dalam produk jadi. Hasilnya, mereka menyimpulkan bahwa serat puntung rokok bisa membantu memperkuat struktur beton sekaligus memberi kesan estetik.

"Selama ini kan (produk dari beton) smooth, halus saja, untuk meja atau furnitur lainnya. Tapi, dengan serat puntung rokok, ada tekstur menarik yang dihasilkan," kata dia saat ditemui di sela acara di Jakarta, Kamis, 19 Mei 2022.

Tekstur yang dimaksud adalah berongga, seperti terlihat pada produk pot terakota yang dipakai sebagai pemanis ruang toko atau menaruh produk yang akan dijual. Untuk satu pot ukuran sedang, mereka memerlukan sekitar tiga kilogram sampah puntung rokok yang diperoleh dari hasil pengumpulan Parongpong.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Olahan Sampah Plastik

The Body Shop Buka Toko Hasil Daur Ulang Sampah Pertama di Indonesia
Area Body Butter Tower di gerai pertama The Body Shop yang berkonsep hasil daur ulang sampah. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Beranjak ke titik berikutnya adalah Recycle Skincare and Makeup Props. Wadah untuk menyimpan produk skincare atau kosmetik ternyata didapat dari hasil daur ulang sampah botol plastik hasil program Bring Back Our Own Bottle. Brand itu menggandeng Ecollabo8, organisasi lingkungan yang berbasis di Bali, untuk mendaur ulang sampah menjadi beragam produk, termasuk yang dibagikan gratis kepada konsumen lewat program Purchase With Gift.

Perihal daur ulang sampah plastik jadi produk baru juga diulas di Act Corner. Di area itu, konsumen dapat mengetahui lebih mendalam tentang aktivitas yang dilakukan terkait daur ulang sampah botol plastik yang telah berjalan sejak 2008.

"Sejauh ini, kami telah berhasil mengumpulkan lebih dari sembilan juta kemasan yang kembali dari konsumen," ujar Suzy Hutomo, Executive Chairperson dan pemilik The Body Shop Indonesia.

Meski begitu, plastik daur ulang yang dihasilkan masih belum memenuhi standar brand untuk digunakan dalam produksi kemasan plastik daur ulang. Di area Body Butter Tower bisa diketahui bahwa sumber plastik daur ulang didapat dari hasil fair trade dengan mitra di India. Pihak brand mengklaim penggunaan plastik daur ulang bisa menghemat penggunaan 200 ton plastik perawan.

Dengan kata lain, beragam wadah produk The Body Shop Indonesia masih tergantung pada impor. Padahal, jumlah sampah plastik yang dihasilkan Indonesia per tahun mencapai 66 juta ton per tahun menurut data Badan Pusat Statistik 2021.

Pojok Isi Ulang

The Body Shop Buka Toko Hasil Daur Ulang Sampah Pertama di Indonesia
Suasana gerai pertama The Body Shop yang berkonsep hasil daur ulang sampah. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Di sisi lain, upaya mengatasi persoalan sampah plastik tidak hanya dilakukan dengan mendaur ulang, tetapi juga menekan penggunaan plastik. The Body Shop menyediakan pojok isi ulang untuk produk yang biasa dipakai sehari-hari, dari sabun mandi hingga sabun tangan.

Inisiatif layanan isi ulang dimulai sejak September 2021. Total saat ini baru ada lima toko yang menyediakan layanan tersebut, tetapi brand kecantikan itu menyediakan solusi alternatif untuk konsumen yang ingin mengisi ulang. Mereka bisa membawa botol khusus ke gerai mana pun dan meminta diisikan produk. Selanjutnya, botol yang sudah diisi akan dikirimkan ke alamat sesuai permintaan konsumen.

"Kami berharap banyak pelanggan menggunakan refill product ini," ujar salah satu karyawan.

Botol yang digunakan dirancang khusus agar mudah dibersihkan dan menjaga higienitas. Ukurannya 50 ml lebih banyak dibandingkan kemasan plastik dengan harga yang sama. "Dengan gunakan refill ini, kita bisa menghemat sampah plastik 25 ton," imbuhnya.

Palet Kayu

The Body Shop Buka Toko Hasil Daur Ulang Sampah Pertama di Indonesia
CEO The Body Shop® Indonesia Aryo Widiwardhono, beauty vlogger Abel Cantika, dan Suzy Hutomo, Executive Chairperson dan pemilik The Body Shop Indonesia. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Eksplorasi penggunaan bahan daur ulang sampah berlanjut ke palet kayu. Material kayu jati belanda itu di-upcycle menjadi rangka langit-langit yang cantik. "Setelah dibuat ulang, jadi estetik lagi," ucap Ratu Ommaya, Head of Values, PR and Community The Body Shop Indonesia.

Karena itulah, Aryo Widiwardhono, CEO The Body Shop Indonesia, mengatakan dengan percaya diri bahwa toko itu menjadi toko kecantikan pertama yang terbuat dari sampah. Di tempat itulah, ia ingin membuktikan ekonomi sirkular bisa berjalan untuk mendukung gaya hidup berkelanjutan.

"Hampir 100 persen kita gunakan barang yang pernah digunakan dan digunakan lagi," ujarnya.

"Untuk di Indonesia, ini yang pertama, tapi kalau di global sudah mulai lebih dulu. Di Inggris, di Malaysia, Singapura," imbuh Ratu.

Di akhir perjalanan, para pengunjung juga diajak mengukur seberapa besar kontribusi gaya hidup mereka terhadap inisiatif dan aksi yang berkelanjutan melalui kuis interaktif "How Sustainable Are You?" Mereka akan diberi sejumlah pertanyaan terkait inisiatif berkelanjutan. Dari hasil yang didapatkan, peserta diharapkan dapat terus terinspirasi dan terdorong untuk lebih memelihara dan mencintai kelestarian lingkungan dan Bumi.

Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi
Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya