Liputan6.com, Jakarta - Sebuah taman hiburan di Taiwan memicu protes publik. Hal tersebut terjadi setelah menawarkan fasilitas kepada pengunjung yang mengenakan seragam sekolah dengan rok pendek.
Taman hiburan bernama Leofoo Village Theme Park menjual tiket masuk dengan diskon sebesar 17 dolar atau Rp245 ribu. Diskon tersebut diberikan kepada siapa saja yang datang dengan seragam sekolah rok pendek, menurut Central News Agency (CNA) Taiwan, dilansir dari Business Insider, Senin, 6 Juni 2022.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, mereka yang mengenakan rok seragam sekolah yang panjangnya setidaknya 10 cm (3,9 inci) di atas lutut mereka juga dapat mengklaim sesi foto gratis, outlet tersebut melaporkan. Kampanye tersebut memicu gelombang kemarahan di antara mereka yang mengatakan bahwa kampanye itu menjadikan perempuan sebagai objek, menurut CNA.
"Ada sesuatu yang cabul tentang hal ini," komentar warganet di forum online. Wu Tzu-ying, direktur eksekutif kelompok nirlaba Yayasan Wanita Modern, mengatakan kepada CNA bahwa promosi taman dapat menyebabkan masalah privasi dan meningkatkan risiko wanita dilecehkan.
Seorang perwakilan dari taman mengatakan kepada outlet bahwa kampanye ini dirancang untuk memberikan siswa "tamasya yang tak terlupakan" untuk menandai akhir tahun ajaran. Perwakilan menambahkan bahwa tidak ada batasan jenis kelamin atau usia pada setiap pengunjung yang ingin mengambil tiket diskon, yang berarti laki-laki juga bisa datang dalam seragam sekolah dengan rok.
Taman Hiburan Leo0foo Village tidak segera menanggapi permintaan komentar. Menurut situs webnya, kampanye yang sedang berlangsung berlangsung hingga 31 Agustus 2022.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diusir dari Taman Hiburan
Sementara, kasus berbeda menimpa perempuan yang mengenakan celana pendek. Seorang perempuan menyebut dirinya diusir dari taman hiburan di Oklahoma City, Amerika Serikat. Ia juga merasa dipermalukan oleh penjaga keamanan karena mengenakan celana yang terlalu pendek.
Dilansir dari laman People, Selasa, 18 Mei 2021, perempuan bernama Bailey Breedlove itu sempat membagikan kisahnya melalui video di TikTok dan Facebook. Ia bahkan dilarang ke taman hiburan Frontier City selama lima tahun setelah insiden dengan pihak keamanan itu.
Perempuan yang berbasis di Coloroda ini menyampaikan bahwa sekitar 2,5 jam setelah kunjungan keluarganya ke taman hiburan itu, seorang petugas meneriaki putrinya yang berusia 11 tahun karena berguling-guling menuruni bukit dengan sepatu kets beroda, sementara Breedlove memegang tangannya.
 "Kemudian (petugas keamanan) melanjutkan untuk mengikuti saya dan meraih bahu saya untuk membalikkan saya dan melanjutkan dengan mengatakan bahwa celana pendek saya 'terlalu pendek'," jelas Breedlove dalam unggahan di Facebook.
Advertisement
Mengabaikan Petugas
Ia mengatakan, mereka mengabaikan petugas dan terus berjalan karena dirinya autis dan sulit berbicara dengan petugas. "Dia mengikuti saya sambil berteriak dan meminta bantuan," lanjut Breedlove.
"Lalu, manajer Anda yang tidak kompeten muncul dan mulai mempermalukan saya. Saya diberitahu bahwa saya harus pergi membeli celana pendek baru yang tidak diwajibkan untuk membeli apapun yang tidak saya inginkan," lanjutnya.
"Kemudian, saya diancam dengan melakukan pelanggaran kriminal ketika saya setuju untuk membeli celana pendek baru agar keluarga saya dapat menikmati liburan mereka. Saya kemudian didorong dan digiring menuju pintu masuk," katanya lagi.
Dalam video itu, Breedlove terlihat berbicara dengan manajer taman hiburan dan petugas, yang meminta identitasnya, sementara putrinya menangis di sampingnya. Dalam pernyataan yang dibagikan kepada People, perusahaan taman hiburan itu menyebut bahwa mereka tidak mempermalukan para tamu dan Breedlove dikeluarkan karena perilakunya terhadap petugas, bukan karena celana pendeknya.
Tutup Bagian Dada
Pada Februari 2022 lalu, seorang model mengeluhkan kunjungannya ke Universal Studio Orlando. Ia merasa dipermalukan setelah diminta menutupi bagian dadanya karena mengenakan atasan potongan crop.
Saat berkunjung ke taman hiburan di Orlando itu, perempuan bernama Whitney Paige Venable asal Florida ini mengenakan atasan crop putih. Permintaan menutupi bagian dada, disebut karyawan Universal Studios, datang karena orang-orang merasa tidak nyaman dengan payudaranya yang besar.
Perempuan berusia 26 tahun ini merasa mengalami diskriminasi karena bentuk tubuhnya. Ia mengklaim, seorang karyawan memberitahunya bahwa ia harus menutupi belahan dadanya jika ingin diizinkan masuk ke taman hiburan tersebut.
Whitney mengenakan crop top putih dan celana pendek hijau mint saat kejadian. Ia mengklaim banyak perempuan lain yang mengenakan pakaian serupa. "Jadi sepertinya saya harus menggantinya dengan 'atasan yang lebih pantas,' meski saya melihat banyak orang di sini mengenakan atasan yang terlihat seperti bra olahraga," kilah Whitney.
Advertisement