Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Senilai Rp750 Ribu Belum Final

Sebelumya, ramai diperbincangkan terkait rencana naiknya harga tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu.

oleh Putu Elmira diperbarui 06 Jun 2022, 19:02 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2022, 19:02 WIB
Candi Borobudur
Stupa-stupa Budha terlihat di candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia 10 Mei 2016. Menurut Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo untuk mengajukan arsip sebagai Memory of the World tidak bisa tunggal. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur menuai polemik. Di tengah riuhnya kabar tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan tanggapannya terkait penataan kuota kunjungan dan tiket khusus bagi wisatawan ke Borobudur.

"Borobudur adalah destinasi super prioritas yang sedang kita persiapkan secara totalitas. Apa yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kemarin, tentu merupakan wujud gerak lintas kementerian lembaga pemerintah pusat pemerintah daerah dan stakeholders," kata Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin (6/6/2022).

Sandiaga Uno melanjutkan, pihaknya menjalankan langkah-langkah strategis setelah mendapatkan masukan begitu banyak terkait ramainya kabar harga tiket masuk Borobudur dari warganet, para ahli, pelaku usaha ekonomi kreatif, ahli budaya, tokoh-tokoh agama hingga tokoh masyarakat. Pihaknya akan mengoordinasikan masukan tersebut mengingat itu adalah aspirasi masyarakat.

"Borobudur ini adalah peradaban kita dan ini merupakan peninggalan dari heritage pelestarian budaya kita, dari nenek moyang, bagaimana kita memastikan Borobudur ini adalah destinasi yang ramah terhadap lingkungan," tambahnya.

Dikatakan Sandiaga Uno, hasil laporan beberapa tahun terakhir keausan dari batu-batu di Candi Borobudur ini mengalami degradasi yang drastis. Untuk itu, Sandiaga menyatakan pihaknya akan terus berkoordinasi terkait pengembangan desa wisata sekitar Borobudur.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kuota Kunjungan

Candi Borobudur
Gambar ini diambil pada 10 Mei 2016 menunjukkan matahari terbit di atas Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. (GOH CHAI HIN / AFP)

"Khusus mengenai kebijakan kuota dan harga khusus tersebut tentunya akan disesuaikan dari kajian lintas kementerian lembaga dan akan juga melibatkan stakeholders, kami yakin bahwa pembatasan yang merupakan keniscayaan karena Candi Borobudur sendiri juga daya dukungnya sangat terbatas," jelas Sandiaga.

Ia menjelaskan, berdasarkan hitungan dari para ahli, Candi Borobudur hanya dapat dikunjungi 1.200 orang per hari. Hal tersebut telah disampaikan pihaknya bahwa sandal upanat yang menjadi unggulan dapat membantu mengurangi kikisan yang membuat batu-batu di Borobudur aus.

"Sehingga pendekatan ini bukan pendekatan komersial, tapi pendekatan konservasi. Pendekatan ini memastikan bahwa Borobudur ini adalah satu destinasi yang betul-betul kita jaga dan akhirnya kita memikirkan dampat kepada masyarakat," tambahnya.

Sandiaga mengungkapkan bahwa apa yang pihaknya lakukan sejalan dengan konsep pariwisata yang berkualitas, berbasis komunitas, pariwisata yang fokus pada pemulihan, pemulihan ekonomi masyarakat sekitar dan pariwisata berkelanjutan. Ia juga menjelaskan terkait rencana kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur.


Wacana Kenaikan Harga

FOTO: Suasana Khidmat Perayaan Tri Suci Waisak di Candi Borobudur
Suasana saat umat Buddha melaksanakan rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/5/2022). Setelah sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19, perayaan Tri Suci Waisak kembali digelar dan diikuti ribuan umat Buddha dari berbagai daerah secara khidmat. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

"Berkaitan dengan harga, tentunya kajian ini disandingkan dengan berapa yang dibebankan kepada wisatawan, bukan hanya di Angkor Wat yang ada di Siem Reap, Kamboja, namun juga di Machu Picchu di Amerika Selatan, maupun piramida yang ada di Mesir," ungkapnya.

Sandiaga mengatakan, "Kami meyakini bahwa kajian yang akan memfinalkan angka seperti Pak Luhut meyampaikan kemarin bahwa masukan-masukan ini masuk dari tokoh agama memberika pengayaan terhadap diskusi dan pembahan mengenai berapa harga yang dibebankan kepada wisatawan."

Meski begitu, Sandiaga menyebut bahwa angka kunjungan 1.200 orang per hari sudah dihitung berkali-kali bahwa dalam 365 hari, setidaknya ada 400 ribu--500 ribu kunjungan. Ini sudah merupakan daya dukung dari bangunan Candi Borobudur.

"Jadi bukan artinya wisatawan Nusantara itu merusak, tidak, tapi setiap kali ada kunjungan itu, secara otomatis maka kita ganti sandal upanat, ganti jga beberapa waktu terakhir ini (Borobudur) ditutup karena kita melakukan assessment," terang Sandiaga Uno.


Kabar Naiknya Harga Tiket Masuk Borobudur

FOTO: Menikmati Keindahan Candi Borobudur saat Sunrise
Wisatawan menikmati matahari terbit atau sunrise dengan latar belakang Candi Borobudur di Punthuk Setumbu, Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/5/2022). Punthuk Setumbu menjadi destinasi favorit di Jawa Tengah, terlebih saat libur Waisak yang terkenal dengan keindahan alam Candi Borobudur dan sekitarnya saat matahari terbit. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, kabar rencana kenaikan tiket masuk Borobudur disampaikan Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi Luhut, Binsar Pandjaitan, melalui keterangan dalam unggahan Instagram pribadi pada Sabtu, 4 Juni 2022. "Kami juga sepakat dan berencana membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5000 rupiah saja. Sedangkan untuk masuk ke Kawasan Candi akan akan tetap mengikuti harga yang sudah berlaku," tulis Luhut.

Ia melanjutkan, langkah tersebut dilakukan guna menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Nusantara. Semua turis nantinya harus menggunakan jasa pemandu wisata dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.

"Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," lanjutnya.

Infografis Candi Prambanan
Infografis Candi Prambanan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya