Liputan6.com, Jakarta - Menyusul banjir tuduhan dari para kontestan bahwa kompetisi Miss USA 2022 dilaporkan "dicurangi," Organisasi Miss Universe merespons. Pihaknya mengungkap bahwa mereka akan melakukan "peninjauan aktif" terhadap klaim tersebut, yang telah dibantah Organisasi Miss USA dan pemenangnya.
"Kami menyadari kekhawatiran yang disuarakan kontestan Miss USA tahun ini," kata organisasi itu pada The Post, seperti dilansir Sabtu (8/10/2022). "Kami memuji mereka karena membawa masalah ini jadi perhatian kami dan (kami) akan selalu jadi organisasi yang mendorong wanita untuk menggunakan suara mereka."
Advertisement
Baca Juga
Pemenang gelar Miss USA mewakili negara itu di Miss Universe setiap tahun, yang berarti Miss USA 2022 R'Bonney Gabriel akan bersaing dalam skala global tahun depan. "Kami sangat percaya setiap orang memiliki hak untuk mengekspresikan pikiran dan pengalaman mereka tanpa pembalasan dan intimidasi," tambah perwakilan Miss Universe.
Pihaknya menyambung, "Ada sistem untuk memastikan keadilan kompetisi nasional kami dan karena itu kami telah memulai tinjauan aktif terhadap situasi ini.”
Gabriel mengatakan pada The Post dalam sebuah pernyataan bahwa kontes itu tidak "dicurangi." "Tuduhan saat ini didasarkan pada persepsi dan bukan kebenaran," katanya.
"Saya tidak akan pernah ingin mengikuti kompetisi yang dicurangi. Saya tahu semua kontestan bekerja sangat keras untuk mempersiapkan diri dan saya tidak ingin tuduhan ini membayangi pencapaian semua wanita yang berpartisipasi dalam kompetisi Miss USA tahun ini," imbuh perempuan berusia 28 tahun tersebut.
Tuduhan
Gabriel mengatakan, ia tahu "seberapa keras setiap wanita bekerja" dan ia ingin "usaha mereka juga diakui." "Saat ini, saya bersemangat bergerak maju dengan pelatihan untuk Miss Universe," katanya.
"Juga, semua peluang yang akan diberikan Organisasi Miss USA, sambil memperluas platform pribadi saya untuk mode berkelanjutan dan mengadvokasi mitra amal Best Buddies and Smile Train," Gabriel menuturkan.
Pernyataan itu menanggapi tuduhan online yang mengklaim bahwa kompetisi itu dicurangi demi Miss Texas, sekarang Miss USA, Gabriel. "Sebagian besar kontestan Miss USA merasa sangat kuat bahwa ada favoritisme terhadap Miss Texas USA dan kami memiliki tanda terima untuk membuktikannya," klaim Miss Montana Heather O'Keefe dalam video TikTok.
Crystle Stewart, presiden Organisasi Miss USA dan Miss Texas USA 2008, mengatakan pada The Post bahwa pihaknya tidak akan pernah "mencurangi kompetisi," yang mana ia sendiri "berjuang begitu keras untuk menang." "Tuduhan terhadap Organisasi Miss USA menyesatkan dan menentang semua yang saya perjuangkan secara pribadi dan profesional," katanya.
Advertisement
Prioritas
Lebih lanjut Stewart berkata, "Sebagai wanita Afrika-Amerika pertama dalam peran kepemimpinan ini, saya mengambil posisi ini dengan segala keseriusan dan rasa hormat. Ketika saya memenangkan Miss Texas USA, Miss USA, dan, baru-baru ini, jadi Presiden Organisasi Miss USA, banyak wanita kulit berwarna terinspirasi dan dipenuhi dengan harapan."
"Saya tidak akan melakukan apa pun, seperti 'mengadakan kompetisi' yang saya perjuangkan dengan keras untuk menang, dan membahayakan harapan itu," imbuhnya.
Perempuan berusia 41 tahun tersebut mengatakan bahwa "keadilan kontes," serta "kesejahteraan setiap kontestan" adalah "prioritas utamanya." "Sebagai mantan pemegang gelar, saya belajar secara langsung pentingnya kompetisi kontes yang adil dan tidak memihak. Saya menghormati suara Kelas (kontestan Miss USA) 2022 dan hak setiap wanita untuk didengar suaranya," tuturnya.
Mantan ratu kecantikan itu mengatakan bahwa Miss USA akan bekerja sama dalam penyelidikan Miss Universe yang diajukan oleh pelapor kontes. "Saya sendiri, staf, dan mitra kontes saya menanggapi ini dengan sangat serius dan bekerja sama dengan Organisasi Miss Universe saat mereka menyelidiki tuduhan itu," katanya.
Janjikan Peninjauan Internal
Stewart mengungkap bahwa Miss USA juga akan melakukan "peninjauan internal untuk menilai staf kami dan personel lain untuk memastikan bahwa ada keadilan, non-diskriminasi, dan tidak ada pilih kasih di antara para kontestan."
"Dalam setiap upaya, saya ingin memastikan ada lapangan bermain yang sama untuk setiap kontestan dari keseragaman dalam pakaian, headshots yang disponsori, lokakarya kesehatan mental, dan pelatihan gratis," katanya. "Semua untuk melindungi, mendidik, dan memberdayakan kontestan kami."
Ketua kontes itu juga memberi selamat pada Gabriel, mencatat kemenangan bersejarahnya sebagai orang Filipina-Amerika pertama yang memenangkan gelar Miss USA. Juga, kontestan Asia-Amerika pertama yang mendapatkan gelar negara bagian Miss Texas USA.
"Kami bangga memiliki Filipina-Amerika pertama yang mewakili Miss USA," katanya. "Saya berharap Kelas 2022 akan merangkul kemenangan bersejarah ini dan mencoba memahami misi dan visi saya untuk Organisasi Miss USA, yaitu memberikan sumber daya, pengalaman, dan kesempatan untuk jadi wanita yang produktif dan sukses."
"Beginilah cara saya membayangkan kontes kecantikan," tutupnya.
Advertisement