Liputan6.com, Jakarta - Kesadaran akan hidup berkelanjutan, dengan semaksimal mungkin mengurangi jumlah sampah fesyen dan menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan kian dibawa sebagai gaya hidup sehari-hari. Tak terkecuali aktris dan pemain film Raline Shah yang ternyata sudah lama menerapkannya.
Perempuan 37 tahun itu mengatakan melakukan kegiatan garage sale koleksi baju-baju lama yang sudah jarang atau tidak dipakai lagi di kedai kopi bersama teman-temannya. "Jadi aku melakukan garace sale saat weekend tiap Sabtu di kedai kopi milikku Kisaku," ungkap Raline saat konferensi pers koleksi LifeWear kolaborasi UNIQLO di Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Baca Juga
Ia menyambung, "Aku juga jual luxury item karena itu bisa dijual kembali," lalu Raline menyebut salah satu platform tempat ia biasa menjual barang preloved-nya.
Advertisement
Di kesempatan yang sama, Marketing & E-Commerce Director UNIQLO Indonesia, Daniel Pieter Sumual, menimpali bahwa pihaknya telah lama menerapkan prinsip sustainability. "Kita punya sustainability box, jadi pelanggan yang sudah tidak lagi memakai pakaian lamanya bisa mendonasikan ke orang lain," paparnya.
Pemain film "Surga Yang Tak Dirindukan" itu pun baru tahu bahwa ada sustainability box. Sebagai penyuka kegiatan outdoor ia mengaku menyukai jaket musim dingin dari label tersebut lantaran sangat fungsional ketika dipakai naik gunung.
Pernah saat berpergian jauh, Raline mengaku ikut membagikan baju musim dingin lamanya ke porter yang mengantarnya naik gunung. "Jaket musim dingin kita, down jacket itu recycle dari donasi jaket lama," tambah Daniel.
Simple tapi Sophisticated
Mengenai selera fesyen, Raline mengaku sangat terpengaruh dengan kegemarannya berpetualang. "Aku suka banget di alam, kalau memikirkan keindahan alam pasti piknik naik sepeda dan melihat bintang," sebutnya.
Dari inspirasi alam tersebut, Raline pun suka dengan berbagai nuansa cetakan yang terkesan sederhana tapi klasik. Ia pun mengapresiasi kenyamanan balutan jaket crop denim dan gaun mini motif kerah V lengan panjang dari label tersebut yang sedang dikenakannya.
"Kelihatan simpel tapi sophisticated," lanjutnya.
Menurutnya fesyen merupakan gaya personal seseorang yang merepresentasikan diri. Adapun Daniel menambahkan berbagai gaya fesyen yang lebih berani untuk musim panas akan segera diluncurkan oleh Uniqlo.
Dengan nuansa cerah, padu padan yang tepat bisa dieksplorasi lebih lanjut sesuai kepribadian setiap orang. Setidaknya akan ada sekitar 430 koleksi yang sebanyak 40 persennya sudah ada di toko. Pihaknya merilisnya tidak sekaligus atau bertahap tapi koleksinya sudah bisa dilihat di katalog.
Advertisement
Misi Kebaikan
Adapun baru-baru ini, Raline Shah ikut menjalankan misi kebaikan dalam gerakan SASA Crazy Kind. Kegiatan merupakan gerakan berbagi inspirasi bagi orang-orang yang berani berbuat kebaikan dan menyebarkannya kepada siapa pun dan di mana pun.
Mengutip kanal Showbiz Liputan6.com, 13 November 2022, berbagi misi kebaikan versi Sasa dilakukan dalam situasi dan dalam bentuk apapun, yang bertujuan untuk mendorong perubahan yang lebih berdampak besar serta positif untuk terciptanya perbaikan life quality index di Indonesia.
"Selama masa pandemi, banyak dari masyarakat yang kurang mengerti manfaat dari suplemen dan nutrisi yang dibutuhkan," ungkap pemeran di film 5cm itu dalam keterangan tertulisnya.
Di samping itu, di negara berkembang seperti halnya Indonesia dengan sosial ekonomi masyarakat menengah, membuat tidak semua orang bisa membeli produk yang sehat dan segar untuk dikonsumsi setiap hari.
Raline pun mendukung program sosial Sasa dalam membagikan produk dan sembako, karena dengan kegiatan berbagi ini adalah salah satu bentuk kepedulian kepada sesama. Raline pun sangat mendukung berjalannya kegiatan berbagi ini, sebab tidak hanya memberi, tapi juga sebagai suatu upaya membantu pemenuhan gizi masyarakat.
Film Dokumenter
Tak hanya misi kebaikan, belum lama ini Raline juga terlibat di film dokumenter “Eating Our Way To Extinction”. Raline berperan sebagai narator film yang diproduseri oleh aktris kenamaan peraih Oscar, Kate Winslet.
Secara resmi film diluncurkan oleh Broxstar Productions dan Vision Films di berbagai negara. Dengan judul berbahasa Indonesia “Kisah Manusia Merangkai Punah”, film tersebut juga telah disulihsuarakan ke sejumlah bahasa lokal, termasuk juga Bahasa Indonesia.
Raline mengungkapkan banyak belajar saat menjadi narator film dokumenter tersebut. Film berdurasi sekitar 81 menit itu mengajak penonton berkeliling dunia mulai dari kedalaman hutan hujan Amazon, Pegunungan Taiwan, gurun di Mongolia, hingga Fjord Norwegia agar melihat kondisi menyedihkan lingkungan dan kondisi bumi sekarang ini, akibat hadirnya peternakan hewan skala besar.
Sejumlah akademisi dan tokoh terkemuka ambil bagian memberikan paparan mereka terkait kondisi yang terjadi. "Saya belajar banyak dari proses ini. Senang melihat hasilnya karena secara visual, audio visual itu benar-benar dapat kita resapi," kata Raline dalam peluncuran film di Flix Cinema, Ashta District 8, Jakarta, Selasa, 6 September 2022.
Advertisement