Liputan6.com, Jakarta - "Sampai baru-baru ini, saya adalah seorang praktisi minimalis profesional, jadi saya melakukan yang terbaik untuk menjaga kerapian rumah saya setiap saat," kata Marie Kondo dalam sebuah webinar, lapor Washington Post, dikutip dari New York Post, Sabtu (28/1/2023).
Ia menyambung, "Saya menyerah pada hal itu dengan cara yang baik untuk saya. Sekarang, saya menyadari yang penting bagi saya adalah menikmati waktu bersama anak-anak saya di rumah."
Advertisement
Baca Juga
Kendati demikian, Kondo mengakui bahwa ia belum terbiasa dengan rumahnya yang berantakan. Perempuan berusia 38 tahun itu, yang melahirkan anak ketiganya pada 2021, dikenal melalui serial Netflix Tidying Up.
Tayangan itu memuat dirinya menginstruksikan publik untuk hanya memiliki barang yang "memicu kegembiraan" dan membuang sisanya. Tapi, konsep minimalis Kondo telah tersingkir sekarang karena maksimalisme sedang populer.
"Orang-orang ingin dekorasi meriah sekarang, karena mereka telah menghabiskan waktu bekerja dari rumah, dan melihat bahwa Marie Kondo menghilangkan semua kepribadian mereka," kata desainer interior Hugh Long pada The Post, tahun lalu.
Tren gaya, yang telah menarik lebih dari 809 juta tampilan dengan tagar #maximalism, memiliki cengkeraman kuat di internet. Meninggalkan "less is more," pengguna berebut mengumpulkan pernak-pernik, dekorasi, dan aksesori yang menarik perhatian dengan gaya yang semarak atau unik.
Kondo tampaknya mengalah pada gaya serupa, meski mungkin tidak sengaja. Secara mengejutkan, ia mengakui bahwa rumahnya "berantakan."
Cara Hidup
Marie Kondo berkata, "Rumah saya berantakan, tapi cara saya menghabiskan waktu saya adalah cara yang tepat untuk saya saat ini di tahap hidup saya sekarang," menekankan bahwa fokusnya adalah pada keluarga, bukan rumah tangga secara fisik.
Novel terbarunya, Marie Kondo’s Kurashi at Home: How To Organize Your Space and Achieve Your Ideal Life, merinci perubahan gaya hidup tersebut. Ia menekankan gagasan Jepang tentang "kurashi," atau "cara hidup."
Bahasannya menyimpang dari aturan hidup minimalis Kondo yang ketat. Sebaliknya, tujuannya adalah "memicu kegembiraan" dengan cara lain: menemukan apa yang membuatnya bahagia setiap hari, meski ada "piring kotor di wastafel."
Meski ia mungkin tidak seberantakan kebanyakan orang, tampaknya keluarganya yang sedang tumbuh telah cukup membuat Kondo mengalah dalam menerapkan prinsip hidup minimalis yang ketat. "Merapikan berarti membereskan 'semua hal' dalam hidup Anda," kata Kondo dalam bukunya. "Jadi, apa yang benar-benar Anda inginkan?"
Advertisement
Tren Desain Interior
Terkait tren desain interior tahun 2023, co-founder Artsy Living, Dwinita Yulvianti, mengatakan bahwa preferensi, yang tidak hanya aplikatif untuk rumah, namun juga tempat-tempat umum, termasuk kafe, yakni dinding aksen dan kurva modernis.
"Lalu, warna-warna berani (dari cat dinding sampai dekorasi) dan tentu saja lantai zellige," katanya melalui pesan teks pada Liputan6.com, 23 Desember 2022
Ia menyambung, "(Deretan tren desain interior tersebut) bisa untuk di rumah, kafe, bahkan kantor. Itu sangat mudah diaplikasi di semua ruangan, baik itu area kerja, kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi, maupun dapur."
Munculnya tren desain interior, menurut Dwinita, didukung semakin mudahnya mencari inspirasi interior, mulai dari media online sampai buku maupun majalah. Fenomena ini kemudian membuat tren desain interior akan meningkat pada tahun 2023, katanya.
"Suatu yang unik dan terkesan berbeda, seperti permainan tekstur, motif, maupun warna akan jadi suatu hal yang dicari di tahun 2023," ucap Dwinita.
Karakter di Ruang Pribadi
Sementara secara global, ada beberapa tren desain interior yang juga menarik. Melansir Veranda, 24 Desember 2022, desainer interior Jonathan Adler berkata selama presentasi Caesarstone, beberapa waktu lalu, "Tren adalah konsep yang menarik. Kita hidup di era 'bisa apa saja' dan saya di sini untuk itu."
"Saya pikir kayu pinus akan memiliki momen (tahun depan), dan itu tidak terduga," tuturnya. Ia menambahkan, menggabungkan material alami, seperti kayu, batu, dan aksen serupa ke dalam interior juga akan jadi tren besar di tahun 2023.
Desainer interior yang berbasis di New York City, David Frazier, mengatakan bahwa banyak kliennya beralih dari kamar netral yang sempurna di Pinterest dan memilih ruang lebih nyaman yang menampilkan koleksi pribadi, tekstil berlapis, seni unik, serta campuran perabotan lama dan baru.
Ia berkata, "Kami telah melihat begitu banyak (desain) minimalis selama beberapa tahun terakhir. Klien kami sekarang mendambakan kehangatan, kedalaman, dan karakter di ruang pribadi mereka."
Advertisement