Balenciaga Jual Topi Compang-camping Mulai dari Rp5,5 Juta

Balenciaga kembali berusaha menarik perhatian penggemar fesyen setelah skandal iklan BDSM yang merusak citra label itu.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 05 Mar 2023, 16:02 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2023, 16:02 WIB
Balenciaga Tawarkan Topi Compang-camping, Dijual Mulai dari Rp5,5 Juta
Topi compang-camping keluaran Balenciaga. (dok. Balenciaga.com)

Liputan6.com, Jakarta - Balenciaga kembali ke publik dengan kampanye terbaru. Label fesyen di bawah grup Kering itu mengeluarkan koleksi topi baseball terbarunya yang dinamai Laser Destroyed Cap.

Jika tak awas, konsumen akan menganggap topi yang dijual Balenciaga hanya topi compang-camping biasa. Meski begitu, harganya tak bisa dibilang murah. Mereka menjualnya di harga 360 dolar AS atau menyentuh Rp5 juta. 

Sesuai dengan namanya, topi itu juga memiliki 'efek hancur'. Terdapat bordir logo Balenciaga pada topi berbahan katun tersebut.

Mengutip laman Balenciaga, topi itu dijual dalam dua versi, yakni hitam dan biru pudar. Ada pula model serupa yang diberi tambahan tindik di ujung lidah topi dengan harga lebih mahal, yakni 525 dolar AS atau sekitar Rp8 juta. Topi-topi itu masuk dalam koleksi Spring/Summer 2023. 

Bukan kali ini merek fesyen mewah asal Prancis tersebut mengeluarkan produk nyeleneh. Pada Agustus 2022, Direktur Kreatif Balenciaga, Demna Gvasalia merilis tas dengan model mirip kantong sampah plastik sebagai bagian koleksi musim gugur/musim dingin 2022.

Item tersebut tersedia dalam tiga warna, yakni hitam, biru dan putih. Dengan tali serut gaya kantong sampah untuk menutup, tas hitam dan biru memiliki tali hitam, sedangkan tas putih memiliki tali merah. Kantong sampah tersebut dijual seharga 1.790 dolar AS atau setara Rp26,6 juta.

"Saya tidak bisa melewatkan kesempatan untuk membuat kantong sampah paling mahal di dunia, karena siapa yang tidak suka skandal fashion?" kata Gvasalia kepada Women's Wear Daily.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Skandal Iklan BDSM

Foto boneka di iklan anak Balenciaga disebut bernuansa BDSM.
Foto boneka di iklan anak Balenciaga disebut bernuansa BDSM. Dok: Balenciaga

Selama berbulan-bulan terakhir, Balenciaga berusaha memulihkan citranya usai tersandung skandal iklan BDSM saat mempromosikan produk tas mereka. Publik yang marah menyebut materi iklan tersebut 'menakutkan', 'menyeramkan', dan 'salah'. 

Kritikan datang bertubi-tubi dari publik termasuk Bella Hadid dan Kim Kardashian yang menjadi muse mereka. Balenciaga akhirnya menyerah, menarik seluruh materi iklan, dan mencoba meminta maaf atas kontroversi yang terjadi.

"Kami sangat mengutuk pelecehan anak; bukan niat kami untuk memasukkannya ke dalam narasi," tulis Balenciaga dalam pernyataan itu. "Tas beruang mewah kami dan koleksi hadiah seharusnya tidak ditampilkan bersama anak-anak."

"Ini adalah pilihan yang salah dari Balenciaga, dikombinasikan dengan kegagalan kami dalam menilai dan memvalidasi gambar," tambah label fesyen tersebut. "Tanggung jawab untuk ini sepenuhnya ada pada Balenciaga saja."

Namun, kasus yang menyandung Balenciaga merembet ke materi iklan lainnya. Mereka pun menanggapi soal penyertaan dokumen hukum Mahkamah Agung yang mengatur undang-undang pornografi anak dalam materi iklan berbeda.


Kasus Kedua

Ilustrasi
Ilustrasi produk Balenciaga. (dok. pexels/lawlesscapture)

"Kampanye terpisah kedua untuk musim semi 2023, yang dimaksudkan untuk mereplikasi lingkungan kantor bisnis, menyertakan foto dari halaman di latar belakang dari putusan Mahkamah Agung 'Amerika Serikat v. Williams' 2008 yang dinyatakan ilegal dan tidak dilindungi oleh kebebasan berbicara promosi pornografi anak," tulis Balenciaga.

"Semua barang yang termasuk dalam sesi pemotretan itu disediakan oleh pihak ketiga yang mengonfirmasi secara tertulis bahwa alat peraga ini adalah dokumen kantor palsu." Mereka menambahkan, "Ternyata itu adalah surat-surat [hukum asli] yang kemungkinan besar berasal dari pembuatan film drama televisi."

Balenciaga menghubungkan "pencantuman dokumen yang tidak disetujui ini" dengan "kelalaian yang sembrono", mungkin oleh pekerja kontrak yang disewa untuk pemotretan, yang "dikelola oleh Balenciaga". Label mewah tersebut lalu mengajukan gugatan 25 juta dolar AS terhadap produsen iklan tersebut, tetapi kemudian membatalkan gugatan tersebut.

Direktur kreatif Balenciaga Demna Gvasalia akhirnya berbicara setelah hampir dua minggu usai skandal materi kampanye berbau BDSM mencuat. Hingga kini, label fesyen mewah itu belum mampu meredakan hujatan dari publik. 

"Saya secara pribadi ingin meminta maaf atas pilihan konsep artistik yang salah untuk kampanye kado dengan anak-anak dan aku akan mengambil tanggung jawab. Tidak tepat menggunakan anak-anak untuk mempromosikan objek yang tidak ada kaitannya dengan mereka," tulis Gvasalia (41) dalam unggahan di media sosial pribadinya.


Putus Kontrak dengan Kanye West

Balenciaga
Direktur Kreatif Balenciaga, Demna Gvasalia, menghadiri Vogue's Forces of Fashion Conference di Milk Studios, New York, Amerika Serikat, 12 Oktober 2017. (Dimitrios Kambouris/Getty Images/AFP)

Sebelumnya, Balenciaga memutus hubungan kerja sama dengan Kanye West lantaran banyak komentar serta unggahan kontroversial musisi dan desainer itu yang bernada anti-Semit. "Balenciaga tidak lagi memiliki hubungan atau rencana untuk proyek masa depan yang terkait dengan artis ini," kata Kering, perusahaan induk Balenciaga, dalam sebuah pernyataan kepada Women's Wear Daily (WWD), Minggu, 23 Oktober 2022.

West, yang secara resmi mengubah namanya menjadi Ye, berkolaborasi dengan Balenciaga untuk lini Yeezy Gap yang sangat populer pada awal tahun ini. The New York Times melaporkan bahwa hubungan West dan Balenciaga sangat dekat dan bahwa dia dan direktur kreatif Demna Gvasalia mengirim pesan teks "beberapa kali sehari."

Gvasalia dan Cédric Charbit, kepala eksekutif Balenciaga pun dilaporkan menghadiri Paris Fashion Week di mana West mengenakan salah satu kemeja "White Lives Matter" yang kontroversial. Pakaian itu dianggap mengolok-olok Black Lives Matter, sebuah gerakan yang dimaksudkan untuk menyoroti diskriminasi, rasisme, dan kebrutalan polisi terhadap orang kulit hitam.

Meski mendapat kritis pedas dari banyak pihak, ia menulis pendapatnya di Instagram Story akun Instagram pribadi pada Selasa, 4 Oktober 2022 "Semua orang tahu bahwa Black Lives Matter adalah scam, sekarang semuanya sudah berakhir, terima kasih kembali," tulisnya.

Infografis Ragam Material Fesyen Berkelanjutan
Macam-macam material fesyen berkelanjutan. (dok. Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya