Liputan6.com, Jakarta - Musisi ternama Tanah Air sekaligus pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani mengungkapan keterangan tegas mengenai deretan karyanya. Ia secara tegas melarang Once Mekel untuk menyanyikan lagu-lagu Dewa 19.
"Spesifik ya, saya melarang Once untuk menyanyikan lagu-lagu Dewa 19 sejak saya ucapkan di media hari ini," kata Ahmad Dhani dalam sebuah jumpa pers yang juga diunggah melalui channel YouTube pribadinya "Ahmad Dhani Dalam Berita".
Baca Juga
Dhani menerangkan alasan terkait dengan keputusannya melarang Once Mekel menyanyikan lagu-lagu Dewa 19. "Dewa saat ini sedang melakukan tur, setelah Lebaran itu setiap minggu dua kali, tur bersama Dewa 19 jadi tidak boleh ada konser-konser lain yang mengganggu yang menggunakan lagu-lagu Dewa," terangnya.
Advertisement
Meski begitu, Ahmad Dhani menyebut, Once boleh membawakan karya-karyanya yang lain. "Lagu-lagu Ahmad Dhani yang lain boleh, khusus lagu Dewa. Lagu-lagu saya yang ada di TRIAD, Ahmad Band, lagu-lagu saya di Reza Artamevia itu boleh, spesifik Dewa yang tidak boleh," tegasnya lagi.
"Saya menjaga marwah Dewa juga menjaga kemurnian daripada konser-konser Dewa yang kita adakan setelah Lebaran seminggu dua kali," jelasnya.
Pelarangan ini dikatakan Ahmad Dhani berlaku sampai ia mengumumkan kembali terkait izin membawakan lagu-lagu Dewa 19. Konser Dewa 19, disebutnya, sudah full hingga Desember 2023. "Saya enggak mau ada yang namanya Once nyanyi lagu Dewa di konser, karena itu mengganggu konser Dewa sendiri," kata Dhani.
Konsekuensi bila Larangan Dilanggar
Ahmad Dhani menjelaskan, "Saya sama EO yang menyelenggarakan konser Dewa itu kita memberikan privilege bahwa hanya EO Dewa 19 yang bisa menampilkan lagu-lagu karya Dewa 19."
Ia mengungkapkan Dewa 19 hingga Desember mendatang konser tanpa Once Mekel. Ia menunjuk pengacaranya terkait konsekuensi hukum bila larangan tersebut dilanggar.
"Kalau berdasarkan Undang-Undang tentu ada konsekuensi, baik itu perdata maupun pidana. Pidananya ada di pasal 113 Undang-Undang Hak Cipta dan itu ada sanksi pidananya kalau dia melanggar pasal 9 ayat 1 huruf C, D, E dan H, pidananya tiga tahun dan dendanya sekitar kurang lebih Rp500 juta," terang sang pengacara.
Terlepas dari larangan tersebut, Once telah malang melintang di dunia musik. Dikutip dari laman resminya, oncemekel.com, Rabu (29/3/2023), Once Mekel pertama kali terjun ke dunia tarik suara ketika ia masih duduk di bangku SMP. Kala itu, ia didaulat menjadi vokalis pengganti pada sebuah festival band.
Hobi menyanyinya terus berlanjut hingga ke bangku SMA. Selepas SMA, ia pun menjadi penyanyi semiprofesional yang mulai mendapat bayaran. Sejak remaja, pria berdarah Manado yang lahir di Makassar ini juga aktif bernyanyi dalam paduan suara di gereja.
Kesibukan manggung tak membuat anak ke-4 dari lima bersaudara ini lupa akan pendidikan. Setahun setelah menyelesaikan pendidikan SMA-nya tepatnya pada 1989, ia meneruskan studinya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Advertisement
Perjalanan Karier Once di Dunia Tarik Suara
Semasa kuliah sambil menimba ilmu Once tetap setia dengan kegiatan bermusiknya. Merilis Lagu "Juwita Pandang" dalam sebuah album kompilasi pada 1991 bersama Andy Liany Ronald dan Pay, ia pun membentuk "Fargat 27" dan merilis album "Seribu Angan" dan juga band "Java Burns" yang kemudian berubah menjadi '"Bottoms Up" (cikal bakal band "Getah").
Dari panggung musik satu ke panggung musik lainnya Once Mekel menapaki kariernya sebagai vokalis profesional hingga pada 1993 ia memutuskan untuk rehat sejenak dari kegiatan bernyanyinya setelah pita suaranya mengalami gangguan. Momentum hiatus sebagai vokalis kemudian digunakannya untuk berkonsentrasi pada kuliahnya.
Tujuh tahun tercatat sebagai mahasiswa UI akhirnya di 1996, Once berhasil merampungkan studinya. Setelah gelar sarjana hukum bertengger di belakang namanya ia langsung bekerja sebagai legal coordinator pada sebuah perusahaan konstruksi. Dua tahun kemudian ia pindah ke proyek penelitian kerjasama antara LIPI dan CSIRO.
Setelah empat tahun rehat di sela-sela kesibukannya pada 1997, Once Mekel kembali menjadi penyanyi di sebuah kafe. Dalam dunia tarik suara ia seakan menemukan dunianya yang sekian lama telah hilang.
Hal itu kemudian membulatkan tekadnya untuk total berkiprah sebagai musisi. Untuk mewujudkan ambisinya itu, ia rela melepas pekerjaan lamanya dan merilis Single solo berjudul "Anggun". Ia kemudian bergabung dengan Dewa yang saat itu baru saja kehilangan vokalis lamanya dan merekrut Once Mekel sebagai vokalis baru tepatnya di 2000.
Bergabung dengan Dewa 19
Selain sibuk sebagai vokalis band Once Mekel sempat beberapa kali tampil sebagai solois seperti saat menyanyikan single 'Dealova' (ost film Dealova). Debutnya sebagai penyanyi solo kala itu bahkan diganjar dua penghargaan sekaligus yakni Penyanyi Pop Solo Pria Terbaik dan Lagu Pop Terbaik dalam ajang AMI Awards pada 2006.
Selain Dealova Once Mekel juga merilis single solonya "Kucinta Kau Apa Adanya (Aku Mau)" dan "Simphony yang Indah". Memasuki 2010, Once lebih banyak tampil seorang diri ketimbang dengan bandnya.
Akhirnya Once Mekel pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari Dewa pada akhir 2010 karena ingin lebih fokus untuk karier solonya. Album perdana Once Mekel dirilis pada 2012 dengan terlebih dahulu pada 2011 merilis single "Pasti Untukmu" dan "Hilang Naluri". Dari album ini Once Mekel pun berhasil mendapat penghargaan pada ajang AMI Awards pada 2013 untuk tiga kategori, yakni sebagai Album Rock Terbaik (Album ONCE), Karya Produksi Terbaik (Mystified), dan Produser Album Rekaman Terbaik (Album ONCE).
Advertisement