Daftar Terbaru Geopark Indonesia yang Masuk Jaringan UNESCO Global Geopark

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno menyambut baik penetapan empat situs geopark Indonesia ke dalam jaringan UNESCO Global Geoparks (UGG). Ini diharapkan akan memperkuat promosi pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air sekaligus memperkuat arah pembangunan pariwisata Indonesia yang semakin berkualitas dan berkelanjutan.

oleh Putu Elmira diperbarui 29 Mei 2023, 04:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2023, 04:00 WIB
Menparekraf Apresiasi 4 Geopark Indonesia Berhasil Masuk Jaringan UNESCO Global Geopark
Menparekraf Apresiasi 4 Geopark Indonesia Berhasil Masuk Jaringan UNESCO Global Geopark (dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno menyambut baik penetapan empat situs geopark Indonesia ke dalam jaringan UNESCO Global Geoparks (UGG). Ini diharapkan akan memperkuat promosi pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air sekaligus memperkuat arah pembangunan pariwisata Indonesia yang semakin berkualitas dan berkelanjutan.

Dikutip dari siaran pers di laman Kemenparekraf, Minggu, 28 Mei 2023, keempat geopark tersebut adalah Ijen UNESCO Global Geopark, Maros Pangkep UNESCO Global Geopark, Merangin Jambi UNESCO Global Geopark, dan Raja Ampat UNESCO Global Geopark. Penetapan keempat situs geopark tersebut berdasarkan keputusan pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis, Rabu, 24 Mei 2023.

Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya mengatakan legitimasi dari UNESCO ini akan berdampak yang sangat besar terhadap pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dampak tersebut terkhusus pada keberlanjutan pelestarian potensi keanekaragaman hayati dan keragaman budaya) yang ada di dalam masing-masing geopark.

"Sekaligus sebagai sarana promosi yang efektif sehingga dapat menambah minat wisatawan, tidak hanya nusantara tapi juga mancanegara. Sehingga pada akhirnya akan memberikan dampak yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat," kata Menparekraf Sandiaga.

UNESCO Global Geopark adalah sebuah wilayah geografis di mana situs dan lanskap yang menjadi aset geologis internasional dikelola dengan konsep konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat secara terpadu. Taman Bumi (geopark) yang mendapat pengakuan UNESCO akan dikembangkan dengan pendekatan konservasi dan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan komunitas lokal.

Dorong Promosi Pariwisata

Keindahan Raja Ampat Masih Memesona
Suasana keindahan alam di sekitar Piaynemo, Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (22/11/2019). Keindahan dan panorama alam masih menjadi daya tarik utama wisatawan baik lokal maupun mancanegara berkunjung ke kawasan Raja Ampat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menparekraf Sandiaga mengatakan akan all out mendorong promosi, baik di keempat geopark yang baru saja ditetapkan dalam jaringan UGG ataupun enam geopark yang sebelumnya telah lebih dulu ditetapkan agar semakin dikenal dan menarik minat wisatawan. Upaya lainnya termasuk melakukan pendampingan dan pelatihan dalam penguatan SDM guna memastikan agar keragaman yang ada di dalam geopark tetap terjaga.

Selain itu, pihaknya juga memastikan geopark sebagai wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang menyatu yang dikembangkan dengan tiga pilar utama yakni konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal.

"Termasuk memastikan keterlibatan desa-desa wisata di sekitar geopark agar dapat berkontribusi dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis geopark," kata Sandiaga.

UNESCO dalam keterangan resmi sebelumnya menyatakan terdapat 18 situs geopark terbaru yang ditetapkan dalam jaringan UGG,termasuk di dalamnya empat situs geopark Indonesia. Dengan penetapan ini maka total ada 195 situs geopark dalam jaringan UGG yang tersebar di 48 negara.

6 Geopark Indonesia Telah Diakui UNESCO Global Geopark

Belitong Geopark.
Belitong Geopark. Dok: Indonesia Photo Gallery via Kemlu

Dikutip dari Regional Liputan6.com, sebelumnya sudah ada enam geopark di Indonesia yang diakui UNESCO Global Geopark sebagai taman geologi dunia. Geopark atau geological park merupakan kawasan terpadu tunggal atau gabungan. Mengutip dari rangeopark.bappenas.go.id, geopark memiliki situs warisan geologi (geosite) dan bentang alam yang bernilai.

Selain itu, juga memiliki aspekwarisan geologi (geoheritage), keragaman geologi (geodiversity), keanekaragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (culture diversity). Geopark umumnya dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat. Berikut tujuh geopark Indonesia yang sudah masuk dalam UNESCO Global Geopark:

1. Geopark Batur, Bali

Geopark Batur Bali termasuk dalam wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Geopark ini menjadi geopark pertama di Indonesia yang ditetapkan UNESCO, yakni pada 2016.

Selain gunung dan sanau yang indah, di Geopark Batur juga terdapat ras endemik anjing kintamani. Selain itu, juga terdapat berbagai pura dan situs sejarah.

2. Geopark Belitong, Kepulauan Bangka Belitung

Geopark Belitong di Bangka Belitung terkenal memiliki batu-batuan besar di bibir pantai. Selain itu, kawasan ini juga populer dengan adanya hutan mangrove, pantai pasir putih, hingga eks-rehabilitasi tambang timah.

Kawasan yang diresmikan pada 2020 ini juga memiliki lanskap geologi Bangka Belitung yang unik. Tak heran, geopark ini menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna, sebut saja ikan hampala dan ikan toman.

3. Geopark Ciletuh, Jawa Barat

Wisata Geopark Ciletuh
Sejumlah wisatawan menikmati curug Sodong Kembar di kawasan Ciletuh Geopark, Sukabumi, Sabtu (23/6). Tempat ini kian populer karena keindahan alamnya dan batuan alamnya yang dihadirkan di setiap obyek wisata di Geopark Ciletuh. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Geopark Ciletuh merupakan kawasan geopark yang terletak di Sukabumi. Geopark ini memiliki berbagai destinasi wisata menarik.

Geopark yang diresmikan pada 2018 ini terdapat Curug Cikanteh, Panenjoan, Puncak Darma, Pulau Batik, dan lainnya. Selain pemandangan indah, kawasan ini juga identik dengan bebatuan unik.

4. Geopark Gunung Sewu, Yogyakarta

Geopark Gunung Sewu berlokasi di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Geopark ini merupakan kawasan perbukitan yang berada di antara Yogyakarta dan Pacitan.

Kawasan ini dikukuhkan pasa 2015. Daya tarik yang ditawarkan geopark ini berupa pemandangan alam dan berbagai peninggalan budaya paleolitikum-neolitikum.

5. Geopark Kaldera Toba, Sumatra Utara

Geopark Kaldera Toba di Sumatra Utara menjadi kawasan dengan danau terbesar di Indonesia. Kaldera Toba diresmikan pada 2020. Geopark ini juga memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal.

6. Geopark Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat

Geopark Rinjani Lombok di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, masuk ke dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Geopark ini diakui UNESCO pada 2016.

Geopark tersebut identik dengan beragam flora dan fauna endemik. Bahkan, sebagian besar kawasan ini menopang kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi
Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya